Niat Mematuhi Pajak Memoderasi Pengaruh Kontrol Perilaku

tersebut cenderung akan tetap patuh. Hal ini wajar terjadi dalam lingkungan kerja yang memang menuntut Wajib Pajak untuk berperilaku patuh terhadap pajak, seperti seorang PNS. Karena ada ataupun tidak adanya niat pegawai tersebut untuk berperilaku patuh, mereka memang akan tetap berada dalam koridor kepatuhan, setidaknya untuk penghasilan yang diterima setiap bulan.

6. Niat Mematuhi Pajak Memoderasi Pengaruh Kontrol Perilaku

Persepsian terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil uji hipotesis keenam menggunakan uji Moderated Regression Analysis MRA menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat nilai signifikansi variabel Z dalam persamaan 6b dan interaksi variabel Z dengan X 3 ZX 3 dalam persamaan 6c. Variabel Z dalam persamaan 6b memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05 yang artinya memiliki pengaruh signifikan, sedangkan nilai signifikansi interaksi antara Kontrol Perilaku Persepsian dengan Niat Mematuhi Pajak ZX 3 dalam persamaan 6c lebih besar daripada 0,05 yaitu sebesar 0,549 yang berarti tidak signifikan. Nilai t hitung yang diperoleh juga lebih kecil daripada t tabel yaitu 0,601 1,977. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa variabel Niat Mematuhi Pajak tidak dapat menjadi variabel pemoderasi dalam persamaan ini. Ditolaknya hipotesis keenam H6 menunjukkan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi tidak dipengaruhi oleh Kontrol Perilaku Persepsian dan Niat Mematuhi Pajak tidak memoderasi pengaruh tersebut. Hal tersebut berarti ada atau tidaknya niat untuk mematuhi pajak dalam diri Wajib Pajak tidak memperkuat atau memperlemah pengaruh Kontrol Perilaku Persepsian terhadap Kepatuhan Wajib Pajak tersebut. Pengaruh Kontrol Perilaku Persepsian yang kecil menunjukkan bahwa meskipun Wajib Pajak memiliki persepsi bahwa sulit untuk melakukan pelanggaran pajak karena memang kondisi pengendalian di lapangan baik, namun bukan berarti Wajib Pajak tersebut patuh terhadap pajak hanya karena hal itu. Niat mematuhi pajak tidak memperkuat ataupun memperlemah pengaruh antara Kontrol Perilaku Persepsian dengan Kepatuhan WPOP. Wajib Pajak yang berprofesi sebagai PNS yang memang pada dasarnya akan otomatis lebih patuh pajak karena tuntutan pekerjaan dan mendapatkan penghasilan setelah dipotong pajak. Ada atau tidaknya niat mematuhi pajak dalam diri Wajib Pajak PNS tersebut tidak akan bisa mempengaruhi kepatuhannya.

F. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Norma Subjektif Dan Sanksi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying

9 95 121

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, KONTROL PERILAKU PERSEPSIAN TERHADAP PERILAKU KEPATUHAN PAJAK WP BADAN

6 68 55

Analisis Perilaku Masyarakat UMKM Pasaman Barat terhadap Pemanfaatan Kredit Program

0 5 15

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN KONTROL KEPERILAKUAN YANG DIPERSEPSIKAN TERHADAP NIAT BERPERILAKU PATUH PAJAK.

2 6 63

Pengaruh Norma Subjektif, Kewajiban Moral, dan Pemahaman Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

4 13 29

Pengaruh Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

1 5 22

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak dan Pengetahuan Perpajakan terhadap Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak dengan Niat Wajib Pajak sebagai Pemoderasi (Studi pada Wajib Pajak Badan Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Madya Denpasar).

1 3 47

Pengaruh Sikap Ketidakpatuhan Pajak, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan terhadap Niat Wajib Pajak Orang Pribadi untuk Melakukan Penggelapan Pajak | Wanarta | Tax & Accounting Review 3112 5844 1 SM

0 0 13

KEPERCAYAAN TERHADAP OTORITAS PAJAK SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH DETERRENCE FACTORS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI

0 0 16

Pengaruh sikap,norma subjektif dan kontrol perilaku yang dipersepsikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di kantor pelayanan pajak Pratama Surabaya Mulyorejo - UWKS - Library

0 0 16