19
Contohnya adalah peserta didik dapat membuktikan permasalahan matematika tentang materi yang sedang dipelajari.
6. Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan
generalisasi.
Contohnya adalah peserta didik dapat memberikan contoh permasalahan matematika yang sedang terjadi di daerahnya dan berhubungan dengan materi
yang telah dipelajari kemudian menuliskannya dalam bentuk soal cerita.
2.1.5. Pentingnya Komunikasi Matematika
Salah satu aspek penting yang perlu perhatian dalam pembelajaran matematika diberbagai jenjang baik di SD, SMP, maupun SMA yakni
komunikasi. Menurut Baroody dalam Asikin 2001:2 komunikasi dalam matematika merupakan salah satu kemampuan dasar umum yang perlu
diupayakan peningkatannya sebagaimana kemampuan dasar lainnya yakni kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
Sedikitnya ada dua alasan penting yang menjadikan komunikasi dalam pembelajaran matematika perlu menjadi fokus perhatian yakni i mathematics as
language; matematika tidak hanya sekedar alat berpikir, alat untuk menemukan pola, atau menyelesaikan masalah tetapi juga, ii mathematics learning as social
activity; belajar matematika sebagai interaksi antar peserta didik, seperti juga komunikasi guru–peserta didik merupakan bagian penting untuk menggali potensi
matematika peserta didik Asikin, 2001.
20
Kesadaran tentang pentingnya memperhatikan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan menggunakan matematika yang dipelajari di
sekolah perlu ditumbuhkan, sebab salah satu fungsi pelajaran matematika adalah sebagai cara mengkomunikasikan gagasan secara praktis sistematis, dan efisien.
Dengan komunikasi dalam matematika baik lisan, tertulis, demonstrasi maupun representasi artinya dapat menggambarkan atau memberikan contoh dalam bentuk
matematika dapat membawa peserta didik pada pemahaman yang mendalam tentang matematika.
Komunikasi dalam matematika dapat membantu mempertajam cara berpikir peserta didik dan mempertajam kemampuan peserta didik dalam melihat
berbagai keterkaitan materi matematika dan dapat merefleksikan pemahaman matematika para peserta didik, dapat mengorganisasikan dan mengkonsolidasikan
pemikiran matematika peserta didik, untuk pengkontruksikan pengetahuan matematika, pengembangan pemecahan masalah, dan peningkatan penalaran,
menumbuhkan rasa percaya diri, serta peningkatan keterampilan sosial serta menjadi alat yang sangat bermakna untuk membentuk komunitas matematika
yang inklusif Asikin, 2001. Komunitas matematika dimaknai sebagai suatu komunitas dalam kelas
yang menggunakan matematika sebagai bahanisi percakapan. Percakapan yang produktif tentang matematika membuat peserta didik berkomunikasi dengan
matematika sehingga membantu peserta didik untuk mulai berpikir secara matematis dan membangun secara benar keterkaitan matematis Asikin, 2001.
21
2.1.6. Peran Guru dalam Meningkatkan Komunikasi Matematika di Kelas