13
orang adalah stimulus yang selalu berada di lingkungan seseorang. Agar pembelajar mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus
tertentu yang diminati. 3.
Memori. Memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktifitas belajar sebelumnya. 4.
Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Pembelajar
yang sedang mengamati stimulus, maka memori yang ada di dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam
pembelajaran diamati pada akhir proses belajar disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja performance.
Keempat unsur belajar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Aktifitas belajar akan terjadi pada diri pembelajar apabila terdapat interaksi
antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilakunya berubah dari sebelum dan setelah adanya situasi stimulus tersebut. Perubahan perilaku pada
diri pembelajar itu menunjukan bahwa pembelajar telah melakukan aktifitas belajar.
2.1.2.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar
1. Faktor minat dan usaha.
2. Faktor intelegensi kecerdasan.
3. Faktor fisiologis.
4. Faktor kesiapan belajar.
14
5. Faktor Asosiasi Catharina, dkk, 2004:14.
2.1.2.4. Ciri-ciri Belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar dialami oleh peserta didik sendiri. Belajar
memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut. 1.
Pelaku dari proses belajar adalah peserta didik yang bertindak belajar atau pebelajar.
2. Tujuan dari belajar adalah untuk memperoleh hasil belajar dan pengalaman.
3. Proses belajar adalah proses internal pada diri sendiri.
4. Belajar dapat dilakukan di sembarang tempat.
5. Belajar dapat dilakukan sepanjang hayat.
6. Syarat terjadinya belajar harus ada motivasi yang kuat.
7. Ukuran keberhasilanya adalah ketika pebelajar dapat memecahkan masalah.
8. Faedah atau manfaat bagi pebelajar setelah melakukan belajar adalah dapat
mempertinggi martabat.
2.1.2.5. Kesulitan dalam Belajar Matematika
Dalam belajar matematika diperlukan kemampuan belajar abstrak. Belajar abstrak adalah belajar menggunakan cara-cara berpikir abstrak yang tidak nyata.
Di antara faktor dasar umum yang dominan sebagai sumber penyebab kesulitan belajar matematika adalah faktor fisiologis, faktor intelektual, faktor sarana dan
prasarana serta cara peserta didik belajar.
15
Faktor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar matematika adalah 1 kurangnya memahami dan menguasai konsep, dalil, teorema, dan prinsip–prinsip
matematika secara menyeluruh; 2 karakteristik matematika, yaitu obyeknya yang abstrak, konsep dan prinsipnya berjenjang, serta prosedur pengerjaanya yang
banyak memanipulasi bentuk; 3 kurangnya daya abstraksi, generalisasi, kemampuan penalaran deduktif, maupun kemampuan induktif serta kemampuan
numerik.
2.1.2.6. Mengajar dan Pembelajaran
Kegiatan mengajar adalah suatu kegiatan menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan untuk terjadinya proses belajar, sehingga peserta didik
merasa aman dan nyaman di dalam kelas ketika proses pembelajaraan sedang berlangsung. Guru berperan sebagai fasilitator dan dinamisator kelas, sehingga
peserta didik akan lebih banyak berperan serta dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran memberikan arah pedoman bagi seluruh kegiatan
belajar. Dengan demikian, guru harus menetapkan terlebih dahulu tujuan belajar yang ingin dicapai, sebelum memulai pembelajaran. Tercapai atau tidaknya tujuan
belajar dapat diketahui guru setelah melakukan kegiatan evaluasi hasil belajar.
2.1.3. Komunikasi