44
9x + 4y = 78.500 9x + 4 x 5.000 = 78.500
9x + 20.000 = 78.500 9x = 78.500 – 20.000
x = 6.500 Jadi harga sebuah piring adalah Rp 6.500,00 dan harga sebuah
gelas adalah Rp 5.000,00. b.
Tiga piring dan dua gelas 3x + 2y = 3 x 6.500 + 2 x 5.000
= 19.500 + 10.000 = 29.500
Jadi harga tiga piring dan gelas adalah Rp. 29.500,00.
2.2 Kerangka Berpikir
Proses belajar menggajar merupakan suatu proses yang menjadi serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pembelajaran matematika komunikasi menjadi salah satu aspek yang perlu
mendapat perhatian lebih, karena komunikasi dalam matematika merupakan salah satu kemampuan dasar umum yang perlu diupayakan peningkatannya
sebagaimana kemampuan dasar umum lainnya yakni kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
Kesadaran tentang pentingnya memperhatikan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dalam matematika yang dipelajari di sekolah perlu
ditumbuhkan, sebab salah satu fungsi pelajaran matematika adalah sebagai cara
45
mengkomunikasikan gagasan secara praktis, sistematis, dan efisien serta kemampuan komunikasi matematika dapat membantu dalam kemampuan lain
yaitu kemampuan pemecahan masalah, penalaran, pemahaman, keterampilan sosial, dan berpikir kritis.
Dalam penilaian terhadap kemampuan komunikasi matematika peserta didik dilakukan tidak hanya dengan menggunakan tes tertulis tes uraian saja
tetapi adanya observasi selama pembelajaran berlangsung, yaitu observasi keaktifan peserta didik selama pembelajaran berlangsung, observasi terhadap guru
dalam menyampaikan materi selama pembelajaran dan observasi terhadap kemampuan komunikasi matematika peserta didik sesuai dengan indikator yang
ingin dicapai. Kemampuan komunikasi matematika peserta didik secara lisan masih
sangat terbatas hanya pada jawaban verbal yang pendek atas berbagai pertanyaan yang diajukan oleh guru sehingga peserta didik masih rendah dalam kemampuan
memberikan suatu alasan yang rasional terhadap berbagai pernyataan atau permasalahan yang diajukan, hal ini berpengaruh terhadap kemampuan peserta
didik dalam memberikan suatu bentuk model matematika terhadap bentuk soal uraian yang diberikan. Demikian juga kemampuan peserta didik dalam
mengilustrasikan ide-ide ataupun bentuk matematika yang diberikan ke dalam bentuk uraian juga masih rendah sehingga dibutuhkan suatu pembelajaran yang
aktif dan menarik. Keberhasilan pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam
pelaksanaan pendidikan. Agar pembelajaran berhasil, guru harus membimbing
46
peserta didik sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan struktur pengetahuan bidang studi yang
dipelajarinya. Untuk mencapai keberhasilan itu maka guru harus memilih pembelajaran yang tepat untuk dapat diterapkan dalam pembelajaran.
Banyak pembelajaran yang dapat digunakan atau diterapkan di kelas. Namun, kecenderungan guru pada umumnya masih menggunakan pembelajaran
ekspositori. Pada pembelajaran ekspositori guru menerangkan materi dan memberikan soal untuk dikerjakan, kemudian menyuruh peserta didik
mempresentasikan jawabanya di papan tulis. Peserta didik hanya menerima penjelasan dari guru dan tidak berdiskusi dengan temannya, sehingga mereka
menggunakan kemampuan individu untuk mengerjakan soal. Pada pembelajaran ekspositori dominasi guru banyak berkurang sebagai
pemberi informasi karena peserta didik banyak mengerjakan soal sendiri sehingga peserta didik belajar lebih aktif sehingga kemampuan individu peserta didik
meningkat. Tetapi akan timbul suatu permasalahan baru jika terdapat beberapa peserta didik yang berkemampuan rendah tidak dapat mengikuti materi pelajaran
dengan cepat seperti peserta didik yang berkemampuan baik, sehingga peserta didik yang pandai akan semakin pandai dan peserta didik yang berkemampuan
rendah akan semakin tertinggal dalam mengikuti materi pelajaran. Hal ini mengakibatkan proses komunikasi matematika tidak berlangsung efektif.
Pembelajaran kooperatif JIGSAW adalah salah satu pembelajaran kooperatif, yang dapat digunakan sebagai alternatif bagi guru untuk mengajar
peserta didik. Pembelajaran ini memiliki keistimewaan yaitu peserta didik. Selain
47
bisa mengembangkan kemampuan individunya sendiri, juga bisa mengembangkan kemampuan komunikasinya dalam hal ini adalah kemampuan komunikasi
matematika, karena dalam pembelajaran kooperatif JIGSAW peserta didik berusaha untuk memahami dan mempelajari materi yang diberikan dan berusaha
mengajarkan materi yang baru dipelajari kepada temannya. Pembelajaran kooperatif JIGSAW digunakan dalam pembelajaran matematika, dengan tujuan
membantu peserta didik mengatasi masalah–masalah peserta didik sehingga hasil
belajar yang diperoleh bisa meningkat.
2.3 Hipotesis