5
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan di atas, maka manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut.
1. Sebagai bahan masukan dalam penyusunan dan mengembangkan pelajaran
matematika yang berorientasi pada pembelajaran kooperatif. 2.
Sebagai bahan masukan atau acuan penelitian lebih lanjut.
1.5. Penegasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang menyimpang dari permasalahan yang sebenarnya, maka perlu kiranya diadakan penegasan istilah sebagai berikut.
1.5.1 Keefektifan
Keefektifan berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya akibatnya,
pengaruhnya. Sedangkan keefektifan berarti keberhasilan tentang usaha, tindakan. Jadi keefektifan dalam penelitian ini adalah keberhasilan suatu usaha
pengajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap kemampuan komunikasi matematika pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel.
Adapun indikator
keefektifan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut. 1.
Hasil tes kemampuan komunikasi matematika pada peserta didik yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW mencapai ketuntasan
belajar yaitu seluruh peserta didik mendapat nilai ≥ 65 dan secara klasikal ≥
85 dari jumlah peserta didik yang ada dikelas tersebut telah tuntas belajar. 2.
Nilai rata-rata hasil tes kemampuan komunikasi matematika pada peserta didik yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW lebih besar
6
dari rata-rata tes kemampuan komunikasi matematika pada peserta didik yang menggunakan pembelajaran ekspositori.
1.5.2 Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu pola atau langkah–langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang
diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Suatu kegiatan pembelajaran akan disebut pembelajaran jika:
1. ada rasional teoretik yang logis atau kajian ilmiah yang disusun oleh
penemunya, 2.
ada tujuan yang ingin dicapai melalui tindakan pembelajaran tersebut, 3.
ada tingkah laku pembelajaran yang khas yang diperlukan oleh guru dan peserta didik, dan
4. diperlukan lingkungan belajar yang spesifik, agar tujuan pembelajarannya
dapat tercapai Suyitno, 2004: 28.
1.5.3 Pembelajaran
Ekspositori
Pembelajaran ekspositori Suherman, dkk, 2003:205 adalah sama seperti
metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan kepada guru sebagai pemberi informasi bahan pelajaran. Pada pembelajaran Ekspositori peserta didik belajar
lebih aktif daripada metode ceramah. Peserta didik mengerjakan latihan soal sendiri atau disuruh membuatnya di papan tulis.
7
1.5.4 Pembelajaran