Jenis Busana Berdasarkan Jenis Bahan Tekstil

44 dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs dalam Arief S Sadiman, 2009 berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta dapat merangsang siswa untuk belajar. Dan Asosiasi Pendidikan Nasional National Education AssosiationNEA mempunyai pengeertian yang berbeda, yaitu media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audiovisual serta peralatan yang digunakan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2010 media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harafiah medium berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan dari guru kepada siswa, yang mana secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan menurut Deni Kurniawan 2011 media pembelajaran dapat diartikan sebagai wahana yang dimuati pesan, yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa. wahana tersebut harus dapat merangsang siswa atau memotivasi siswa untuk belajar, hal ini bisa berupa orang, alat, proses, aturan, dan sebagainya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala bentuk wahana atau komunikasi beserta peralatannya, baik itu 45 dalam bentuk benda cetak, bentuk audiovisual, dan peristiwa yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, yang harus dibuat sedemikian rupa agar menarik sehingga dapat merangsang minat dan motivasi penerima pesan dalam hal ini siswa untuk belajar.

b. Kegunaan Media dalam Proses Belajar Mengajar

Secara umum media mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut: 1 Memperjelas penyajian materi yang akan diberikan oleh guru kepada siswa agar materi tersebut tidak terlalu bersifat verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis. 2 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera pada waktu berada dikelas yang tidak memungkin untuk melihatnya langsung, seperti: a Objek yang terlalu besar, dapat diganti dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model; b Objek yang kecil, dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar; c Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography; d Kejadian atau peristiwa yang telah terjadi dimasa lalu dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal; 46 e Objek yang terlalu kompleks misalnya pada mesin-mesin dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain sebagainya; f Konsep yang terlalu luas seperti gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain. 3 Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik, yakni dapat menimbulkan kegairahan dalam belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan, memungkinkan siswa untuk dapat belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuannya masing- masing. Selain itu media juga dapat memberikan rangsangan yang sama bagi semua siswa, media dapat menyamakan pengalamab, dan dapat menimbulkan persepsi yang sama diantara siswa Arief S. Sadiman, 2009. Menurut Harjanto 2006 kegunaan media adalah sebagai berikut: 1 Memperjelas makna dari materi ajar yang akan diberikan oleh guru, dengan menggunakan media makan bahan atau materi ajar akan lebih mudah dipahami oleh siswa, sehingga memungkinkan siswa untuk dapat menguasai tujuan pembelajaran dengan lebih baik. 2 Metode mengajar akan lebih bervariasi, siswa tidak akan bosan pada pelajaran dan guru tidak kehabisan tenaga.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA Peningkatan Minat Belajar Matematika Melalui Penerapan Media Tiga Dimensi Pada Siswa Kelas V SD N 2 Watugede Kemusu Boyolali Tahun 2013/2014.

0 1 15

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA Peningkatan Minat Belajar Matematika Melalui Penerapan Media Tiga Dimensi Pada Siswa Kelas V SD N 2 Watugede Kemusu Boyolali Tahun 2013/2014.

0 1 11

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 02 GLINTANG SAMBI BOYOLALI.

0 1 17

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Guided Note Taking pada Mata Diklat Memilih Bahan Baku Busana di SMK N 4 Yogyakarta.

1 9 294

KEMAMPUAN MENGGAMBAR BUSANA PESTA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA CETAK MAJALAH BUSANA PADA SISWA KELAS XI SMK PIRI 2 YOGYAKARTA.

1 3 205

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA MELALUI METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS X BUSANA BUTIK DI SMK MUHAMMADIYAH BERBAH.

2 3 260

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH IMOGIRI.

1 14 218

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TIGA DIMENSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA KELAS X

1 2 6