Manfaat Penelitian Batasan Istilah

15 Menurut Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra 1997 pemebalajaran merupakan penerapan prinsip pengajaran oleh guru kepada siswa dalam usaha agar dapat mencapai tujuan-tujuan belajar. Untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran tersebut perlu adanya perencanaan, baik mengenai materi, metode, maupun pengembangannya, Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 2001. Sedangkan menurut Nana Sudjana dan Wari Suwariyah 1991 pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dipilih oleh guru untuk dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam proses belajar mengajar agar mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan sebelumnya oleh guru. Menurut Saylor, et al dalam Deni Kurniawan, 2011 pembelajaran adalah penugasan aktual siswa yang telah direncanakan sebelumnya oleh guru. Kemudian Gagne, et al dalam Deni Kurniawan, 2011 menyatakan bahwa pembelajaran adalah serangkaian aktivitas untuk membantu mempermudah seseorang untuk belajar, sehingga proses belajar tersebut terjadi secara optimal. Dan Romizowski dalam Deni Kurniawan, 2011 menjelaskan bahwa pembelajaran ditandai dengan dua aktivitas yaitu terjadinya aktivitas yang berorientasi pada tujuan yang spesifik, serta adanya sumber dan aktivitas belajar yang telah direncanakan sebelumnya. Sedangkan menurut Deni Kurniawan pembelajaran adalah segala peristiwa yang dapat memberikan pengaruh langsung terhadap terjadinya perubahan tingkah laku pada manusia, dengan demikian 16 konteks pembelajaran disekolah guru adalah salah satunya, bukan satu- satunya. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah segala peristiwa atau kegiatan yang terjadi dikelas dalam upaya guru atau pendidik untuk menyampaikan atau memberikan pengetahuan kepada siswa yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang dipelajari, maupun pengetahuan tentang ilmu-ilmu yang berguna untuk kehidupan siswa dimasa akan datang. Kegiatan tersebut perlu adanya perencanaan oleh guru agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil sesuai dengan tujuan pembelajaran tidak hanya tergantung dari guru, tetapi juga pada media pembelajaran yang digunakan, metode pembelajaran yang dipilih keadaan lingkungan siswa, dan siswa itu sendiri. Oleh karena itu dalam proses penyampaian pengetahuan tersebut guru dituntut untuk dapat memilih dan menggunakan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi atau karakteristik siswa, dan disesuaikan dengan materi yang akan diberikan. Dalam proses tersebut siswa dituntut untuk dapat aktif agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efesien. 17

2. Kompetensi Belajar

a. Kompetensi

Kata kompetensi biasanya diartikan sebagai kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau memiliki ketrampilan dan kecakapan yang diisyaratkan. Menurut Wina Sanjaya 2006 dalam konteks pengembangan kurikulum, kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Sesesorang yang memiliki kompetensi tertentu bukan hanya mengetahui, tetapi juga dapat memahami dan menghayati bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari-hari. Menurut Mulyasa 2006 kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam arti lain kompetensi dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor dengan sebaik-baiknya. Sedangkan menurut Abdul Majid 2007 kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dapat dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Dalam kurikulum SMK 2004 kompetensi competency mengandung makna kemampuan seseorang yang

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA Peningkatan Minat Belajar Matematika Melalui Penerapan Media Tiga Dimensi Pada Siswa Kelas V SD N 2 Watugede Kemusu Boyolali Tahun 2013/2014.

0 1 15

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA Peningkatan Minat Belajar Matematika Melalui Penerapan Media Tiga Dimensi Pada Siswa Kelas V SD N 2 Watugede Kemusu Boyolali Tahun 2013/2014.

0 1 11

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 02 GLINTANG SAMBI BOYOLALI.

0 1 17

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Guided Note Taking pada Mata Diklat Memilih Bahan Baku Busana di SMK N 4 Yogyakarta.

1 9 294

KEMAMPUAN MENGGAMBAR BUSANA PESTA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA CETAK MAJALAH BUSANA PADA SISWA KELAS XI SMK PIRI 2 YOGYAKARTA.

1 3 205

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA MELALUI METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS X BUSANA BUTIK DI SMK MUHAMMADIYAH BERBAH.

2 3 260

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH IMOGIRI.

1 14 218

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TIGA DIMENSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA KELAS X

1 2 6