Mursyid ‘Am Maktab Al-Irsyad

Pertemuan dewan secara berkala diadakan pada awal bulan Muharran setiap tahun Hijriah untuk mendengarkan dan mendidkusikan laporan Maktab Al-Irsyad tentang aktifitas dakwah pada tahun baru, memilih anggota baru ketika telah tiba waktu pemilihan anggota, mendiskusikan laporan tutup buku pengawas keuangan tahun lalu dan rencana anggaran tahun mendatang, serta mendiskusikan aktifitas dan usulan lain yang dikemukakan kepada dewan. Dewan juga mengadakan luar biasa atas undangan Mursyid ‘Am jika ada hal mendesak, atau atas ketetapan Maktab Al- Irsyad atau atas permintaan 20 orang anggota. Yang memimpin pertemuan adalah Mursyid ‘Am dan pertemuan dianggap sah apabila dihadiri oleh mayoritas mutlah setengah lebih satu. Syarat anggota dewan adalah: a. Anggota tetap Al-Ikhwan Al-Muslimun b. Usia tidak kurang dari 25 tahun c. Telah bergabung dengan dakwah sekuran-kurangnya 5 tahun d. Memiliki akhlak yang baik, berpendidikan dan keahlian praktis yang memadai. Jumlah meraka yang dipilih sebagai anggota dewan tidak lebih dari sepuluh orangsetiap tahun, serta sedapat mungkin mempertimbangkan kerterwakilan wilayah.

3.2 Mursyid ‘Am

45 Mursyid ‘Am dipilih oleh dewan pendiri yang dihadiri 45 anggotanya, dengan persetujuan ¾ yang hadir. Jika tidak mencapai kuorum, pertemuan ditangguhkan minimal 2 dua minggu dan maksimal 4 empat minggu dari pertemuan pertama. Bila masih belum mencapai kuorum, pertemuan ditangguhkan 45 DR. Michel, Ideologia Jama’ahAl-Ikhwan Al-Muslimin, jilid 2, hal. 64-66 Universitas Sumatera Utara dengan syarat yang sama; perttemuan yang ditangguhkan tersebut beserta tujuannya harus diumumkan. Pemilihan Mursyid ‘Am dapat dilakukan dalam pertemuan tersebut hanya dengan ¾ yang bhadir, berapapun jumlah meraka. Syarat-syarat menjadi Mursyid ‘Am adalah: a. Masa keanggotaanya dalam dewan pendiri tidak kurang dari 5 tahun b. Harus alim, berakhlak mulia, mempunyai kompetensi mengurus organisasi Setelah Mursyid ‘Am terpilih dan mengambil sumpahnya, dewan pendiri kemudian membai’at Mursyid ‘Am yang baru, demikian pula anggota ikhwan yang lain, baik dengan mengajukan bai’at kepada para pemimpin meraka atau ketika mereka bertemu pertama kali dengan Mursyid ‘Am. Mursyid ‘Am menempati posisinya seumur hidup. Ketika wafat atau tidak mampu melaksanakan tugas, wakilnya melaksanakan tugas-tugasnya, sampai dewan pendiri mengadakan sidang pada bulan di mana jabatan Mursyid ‘Am kosong untuk memilih Mursyid‘Am yang baru.

3.3 Maktab Al-Irsyad

46 Maktab Al-Irsyad Al-‘Am yang dipilih oleh dewan pendiri terdiri atas 12 dua belas anggota, dipilih diantara para anggota dewan, kecuali Mursyid ‘Am. Dlam pemilihaqn tersebut dipertimbangkan 9 sembilan anggota berasal dari Ikhwan Kairo, tiga sisanya dari Ikhwan daerah lain. Syarat-syarat calon anggota Maktab Al-Irsyad adalah sebagai berikut: 1. Berasal dari anggota Dewan Pendiri, dan telah menjadi anggota dewan sekurang-kurangnya 3 tiga tahun. 46 Al-Ikhwan Al-Muslimun wal Mujtama’ Al-Mishri, hal. 120-121 Universitas Sumatera Utara 2. Mempunyai kompetensi untuk menjadi anggota Maktab Al-Irsyad, baik dari sisi akhlak, ilmi, maupun praktis. 3. Usianya tidak kurang dari 30 tiga puluh tahun hijriyah. Pemilihan berlangsung secara tertutup.Setelah hasil pemilihan diumumkan, anggota bersumpah untuk menjaga prinsip-prinsip Ikhwan, percaya sepenuhnya kepada pemimpin mereka, melaksanakan ketetapan-ketetapan maktab meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya, kemudian menyatakan bai’at janji setia. Dewan Pendiri juga memilih diantara 9 sembilan anggota dari Kairo untuk menjadi wakil, sekretaris jenderal, dan bendahara.Masa keanggotaan maktab dua tahun, dan setelah berakhir masa tersebut dapat diperbaharui kembali, anggota dapat dipilih lebih dari satu periode.Jika posisi salah satu seorang anggota kosong sebelum berakhir masa keanggotaan, yang menempati posisi tersebut adalah anggotab yang meraih suara terbanyak berikutnya dalam pemilihan Dewan Pendiri. Dari tiga pilar itulah kantor pusat AL-Ikhwan Al-Muslimun terbentuk, dan berkedudukan di ibukota negara. Kantor pusat ini membawahi kantor administrasi, wilayah, syu’bah cabang, dan usrah. Adapun tugas komponen tersebut sebagai berikut: 1. Maktab Idari Markas Al-Ikhwan Al-Muslimun mempunyai dewan administrasi yang terdiri atas ketua MAktab Idari, yang biasanya menjadi ketua Syu’bah cabang utama dan boleh dipilih Maktab Al-Irsyad meskipun bukan ketua cabang, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. Mereka biasanya menjalankan tugas-tugasnya ini pada cabang utama.adpun anggota-anggota dewan administrasi yang lain adalah para ketua wilayah dalam kawasan dewan, anggota dewanpendiri di kawasan itu sendiri, para wakil aktifis di kantor administrasi, serta peninjau Maktab Al-Irsyad. Pendapat dewan administrasi bersifat member masukan istisyari, tetapi tidak mempunyai hak suara. 2. Wilayah Universitas Sumatera Utara Dewan administrasi wilayah terdiri atas ketua cabang utama di wilayah dan para ketua cabang lain di wilayah, para pengunjung cabang, pengunjung dewan administrasi, serta para wakil aktifis di cabang utama. 3. Syu’bah Dewan administrasi cabang terdiri dari atas 5 lima orang salah satunya dipilih oleh kantor pusat dan menjadi ketua cabang, empat lainnya dipilih oleh jam’iyah ‘umumiyah cabang; 2 dua diantara mereka menjadi wakil, yang ketiga sekretaris, dan yang keempat bendahara. Pemilihan dilakukan secara tertutup. Syarat menjadi anggota dewan administrasi cabang antara lain usia minimal 21 tahun dan telah menjadi anggota di cabang minimal satu tahun, serta dikenal tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kewajiban anggota. Syarat menjadi anggota cabang adalah sebagai berikut: 1. Usia minimal 18 tahun 2. Berkelakuanbaik dan tidak mendapat hukuman yang menodai kehormatannya 3. Memahami fikroh Ikhwan dan aktif menjalankan kewajibannya 4. Aktif membayar iuran bulanan kepada cabang secara teratur 5. Bersedia bekerja sesuai dengan ketentuan Al-Ikhwan Al-Muslimun dan mengucapkan bai’at kepadanya. 4. Usrah Usrah adalah satu sel dari kumpulan sel yang membentuk Al-Ikhwan Al- Muslimun, terdiri dari 5 orang yang dipimpin oleh seorang naqib.Kewajiban dan syarat keanggotaan usrahsama dengan kewajiban dan syarat menjadi anggoata Ikhwan. Jumlah cabang Al-Ikhwan Al-Muslimun pada tahun 1948 mencapai 2000 cabang dengan jumlah anggota sekitar 2 juta orang. Jumlah kantor administrasi sama Universitas Sumatera Utara dengan jumlah provinsi di Mesir. Jumlah wilayah di Mesir mencapai lebih dari 300 wilayah.Demikianlah struktur administrasi Al-Ikhwan Al-Muslimun dan berbagai tugas bagian-bagiannya. Tentang struktur administrasi ini, Dr. Richard Mitchel telah menulis dalam bukunya, Ideologi JIM, berisikan informasi lebih luas tentang tugas-tugas struktur Al- Ikhwan Al-Muslimun lainnya dan kelebihannyadibandingkan struktur lain. Al- Ikhwan Al-Muslimun adalah struktur yang dirancang sesuai dengan syariat Islam, sesuai dengan system organisasi modern.Usrah tunduk kepada cabang, cabang tunduk kepada wilayah, wilayah tunduk kepada dewan administrasi, dewan administrasi tunduk kepada Maktab Al-Irsyad, Maktab Al-Irsyad tunduk kepada Mursyid ‘Am, kebijakan Mursyid ‘Am sesuai dengan kerangka umum yang telah digariskan oleh dewan pendiri. Hubungan antara berbagai unit, dengan cara urutan ini diumpamakan Dr. Husaini dengan jam yang terus bergerak. Setiap bagiannya menjalankan fungsinya masing-masing tetapi semua unsur pada akhirnya mencapai satu tujuan, yaitu menunjukkan waktu yang tepat. Dr. Husaini mengemukakan hal itu ketika menghubungkan kejeniusan Hasan Al-Banna dalam organisasi dan bagaimana dia belajar membuat dan mereparasi jam bersama orang tuanya. Kecermatan dan kejelasan dalam sistem dan organisasi ini hendaknya menjadi perhatian setiap jamaah Islam, khususnya pada saat sekarang ini ketika kekufuran telah mengorganisasikan dirinya sedemikian rupa untuk menghalangi kaum muslimin mewujudkan cita-cita mereka. 47 47 Dr. Ishaq, Al-Husaini, Al-ikhwan Al-Muslimun Kubra Al-Harakah Al-Islamiyah, hal. 27 Universitas Sumatera Utara 4. Tujuan dan Karakteristik Khusus Al-Ikhwan Al-Muslimun 4.1. Tujuan Al-Ikhwan Al-Muslimun