Pengujian Hipotesis Hasil Penelitian
70
mempengaruhi kinerja yaitu faktor motivasi, dimana motivasi merupakan kondisi yang menggerakan seseorang berusaha untuk mencapai tujuan atau
mencapai hasil yang diinginkan. Rivai 2004 menunjukkan bahwa semakin kuat motivasi kerja, kinerja
karyawan akan semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi kerja karyawan akan memberikan peningkatan yang sangat berarti
bagi peningkatan kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi semangat dan kegairahan
kerja karyawan untuk berperan serta secara aktif dalam proses kerja. Kinerja karyawan yang baik akan tercipta ketika indikator-indikator
motivasi kerja terpenuhi seperti kebutuhan untuk berprestasi need for achievement, kebutuhan berafiliasi need for affiliation, dan kebutuhan
kekuatan need for power David C.Mc.Celland dalam Hasibuan 1996:111. Dengan adanya kebutuhan untuk berprestasi need for achievement maka
setiap karyawan akan berusaha mendapatkan penghargaan atau prestasi di dalam perusahaan. Karyawan akan bekerja dengan sebaik mungkin guna
meningkatkan hasil kinerjanya. Kebutuhan berafiliasi need for affiliation akan mendorong karyawan PT
Madubaru PGPS Madukismo untuk lebih banyak berinteraksi dengan rekan kerja mereka,sehingga karyawan akan merasa nyaman bekerja di dalam
perusahaan karena adanya hubungan baik antar karyawan. Hal ini sebagai motivasi tambahan bagi karyawan untuk bekerja dengan baik.
71
Kebutuhan kekuatan need for power akan mendorong karyawan PT Madubaru PGPS Madukismo untuk memperoleh kekuasaan atau jabatan di
dalam kantor. Untuk memperoleh jabatan yang diinginkan, maka karyawan tersebut harus bekerja dengan giat demi meningkatkan kinerjanya.
Hasil penelitian menunjukkan skor terendah variabel motivasi yaitu pada indikator kebutuhan kekuatan need for power 2,94.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui kurangnya kebutuhan kekuatan disebabkan karena
kenaikan jabatan sulit didapatkan di PT Madubaru PGPS Madukismo. Perusahaan tidak memberikan reward berupa bonus atau kenaikan jabatan
bagi karyawan yang memiliki prestasi yang baik. Walau prestasi yang didapatkan oleh seorang karyawan baik belum menjamin karyawan tersebut
akan diberi reward dan promosi jabatan. Tidak ada perbedaan antara karyawan yang memiliki kinerja baik dan kinerja yang kurang baik. Hal ini
menyebabkan karyawan kurang termotivasi untuk meningkatkan prestasinya sehingga kinerja karyawan yang dihasilkan masih rendah.
Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wati 2013
menunjukan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi dan kinerja.