Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT Madubaru
74
yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja itu
sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Kinerja tergantung pada kombinasi antara
kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Kinerja karyawan yang baik dapat dipicu dengan kesadaran diri sendiri
atau motivasi karyawan yang tinggi. Dengan motivasi yang tinggi karyawan akan terdorong untuk memaksimalkan kinerjanya demi mendapatkan prestasi
yang baik. Perusahaan harus mampu menumbuhkan dan menjaga motivasi karyawannya, seperti memberikan semangat dan dukungan bagi karyawan
serta memberikan reward dan bonus bagi karyawan yang berprestasi. Budaya organisasi juga merupakan faktor yang memengaruhi kinerja
karyawan. Budaya organisasi yang kuat akan memaksa dan mempengaruhi anggotanya untuk melakukan sesuatu yang diperintahkan atau yang menjadi
kebiasaan didalam perusahaan tersebut. Dalam hal ini karyawan dituntut untuk menaati norma-norma yang ada serta menjunjung nilai-nilai
perusahaan. Karyawan juga dituntut untuk mengidentifikasikan dirinya dengan perusahaan, menerima visi misi dan tujuan organisasi.
Cara untuk memaksimalkan budaya organisasi dapat dilakukan dengan membentuk peraturan-peraturan sesuai dengan tujuan organisasi dan
karyawan perlu dilibatkan di dalamnya. Pengenalan tentang visi dan misi serta kebijakan perusahaan perlu dilakukan kepada setiap karyawan secara
menyeluruh. Dengan demikian karyawan akan terbiasa dengan norma dan
75
nilai-nilai yang ada sehingga tercipta sebuah budaya kerja yang baik. Budaya kerja yang baik akan memengaruhi karyawan dalam mengerjakan
pekerjaannya. Dengan demikian kinerja karyawan yang dihasilkan akan maksimal.
Kinerja karyawan di PT Madubaru PGPS Madukismo dipengaruhi oleh motivasi yang ada pada diri karyawan dan budaya organisasi yang ada dalam
PT Madubaru PGPS Madukismo. Karyawan yang memiliki motivasi tinggi dan bekerja di dalam budaya organisasi yang baik cenderung memiliki hasil
kinerja yang memuaskan. Hal ini karena karyawan terdorong untuk bekerja sebaik mungkin demi menghasilkan kinerja yang maksimal.
Sebaliknya karyawan yang memiliki motivasi rendah dan bekerja di dalam budaya organisasi yang buruk cenderung menunjukkan hasil kerja yang
kurang memuaskan. Hal itu diakibatkan karena karyawan tidak memiliki kesadaran dan dorongan untuk bekerja dengan baik.
Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wati 2013
menunjukan bahwa motivasi dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
76