68
positif terhadap kinerja karyawan sebesar β 0,135 p0.05; p=0,039.
Kontribusi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sebesar ∆R
2
0,045; maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima.
b. Uji Hipotesis 2
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Ringkasan hasil analisis
regresi dengan menggunakan progam SPSS 22.00 for Windows dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 21. Berdasarkan ringkasan analisis
regresi pada Tabel 21, diketahui bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan sebesar β 0,281 p0.05; p=0,003. Kontribusi pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
sebesar ∆R
2
0,090.maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima.
c. Uji Hipotesis 3
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah motivasi kerja dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Ringkasan hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan progam SPSS 22.00 for Windows dapat dilihat pada Tabel 21. Berdasarkan
ringkasan analisis regresi pada Tabel 21, diketahui bahwa motivasi kerja β 0,276 p0.05; p=0,024 dan budaya organisasi β 0,123 p0.05;
p=0,003 berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Kontribusi pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan sebesar ∆R
2
0,085. Hipotesis 3 dapat
69
dinyatakan diterima karena motivasi kerja dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Tabel 22. Ringkasan Hasil Hipotesis No.
Hipotesis Hasil
1. Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan. Terbukti
2. Budaya organisasi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan Terbukti
3. Motivasi kerja dan budaya organisasi
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
Terbukti
Sumber: Data Primer yang diolah 2016
C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi kerja dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT Madubaru PGPS
Madukismo.
1. Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT Madubaru PGPS
Madukismo
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan hasil
perhitungan regresi diperoleh nilai sebesar β 0,135 p0.05; p=0,039.
Kontribusi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sebesar ∆R
2
0,045; maka hipotesis pertama diterima. Motivasi merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri karyawan
maupun dorongan dari luar untuk bekerja lebih baik. Suharto dan Cahyono 2005 dan Hakim 2006 menyebutkan ada salah satu faktor yang
70
mempengaruhi kinerja yaitu faktor motivasi, dimana motivasi merupakan kondisi yang menggerakan seseorang berusaha untuk mencapai tujuan atau
mencapai hasil yang diinginkan. Rivai 2004 menunjukkan bahwa semakin kuat motivasi kerja, kinerja
karyawan akan semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi kerja karyawan akan memberikan peningkatan yang sangat berarti
bagi peningkatan kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi semangat dan kegairahan
kerja karyawan untuk berperan serta secara aktif dalam proses kerja. Kinerja karyawan yang baik akan tercipta ketika indikator-indikator
motivasi kerja terpenuhi seperti kebutuhan untuk berprestasi need for achievement, kebutuhan berafiliasi need for affiliation, dan kebutuhan
kekuatan need for power David C.Mc.Celland dalam Hasibuan 1996:111. Dengan adanya kebutuhan untuk berprestasi need for achievement maka
setiap karyawan akan berusaha mendapatkan penghargaan atau prestasi di dalam perusahaan. Karyawan akan bekerja dengan sebaik mungkin guna
meningkatkan hasil kinerjanya. Kebutuhan berafiliasi need for affiliation akan mendorong karyawan PT
Madubaru PGPS Madukismo untuk lebih banyak berinteraksi dengan rekan kerja mereka,sehingga karyawan akan merasa nyaman bekerja di dalam
perusahaan karena adanya hubungan baik antar karyawan. Hal ini sebagai motivasi tambahan bagi karyawan untuk bekerja dengan baik.