Pengertian Insektisida Sasaran Racun Insektisida

pertumbuhan. Kerugian akibat ulat ini adala antara 58 - 100 Mulyono, 2009. Ciri khas dari ulat tritip bila merasa ada bahaya akan menjatuhkan diri dengan mengeluarkan benang untuk menyelamatkan diri. Ulat bersembunyi di balik daun, sambil makan. Biasanya yang dimakan hanya daging daun tetapi kulit ari bagian luar permukaan daun sebelah atas tidak hingga daun kelihatan bercak-bercak putih. Karena itulah maka hama ini juga disebut hama putih hama bodas. Apabila kulit ari yang terserang menjadi kering, maka akan sobek dan kelihatan berlubang-lubang. Apabila serangan menghebat yang tertinggal hanyalah tulang-tulang daun, sehingga bentuk daun seperti wayang kulit. Sebab itu, ada yang menyebut hama ini sebagai hama wayang. Selain menyerang kubis juga menyerang lobak, sawi, kohlrabi, kubis bunga, kubis kale, kubis tunas, dan tanaman lainnya yang termasuk keluarga Cruciferae Pracaya, 1993. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara menggunakan musuh alami Ordo: Odonata, melakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida, rotasi tanaman, sanitasi lahan, dan secara mekanis Pracaya, 2008

B. Insektisida

1. Pengertian Insektisida

Kata insektisida secara harafiah berarti pembunuh serangga yang berasal dari kata insekta = serangga dan kata Latin cida yang berarti pembunuh. Pestisida adalah pembunuh hama yang berasal dari kata pest = hama dan cida = pembunuh. Insektisida merupakan salah satu kelompok pestisida, sedangkan kelompok pestisida lainnya antara lain rodentisida pembunuh roden tikus, acarisida pembunuh tungau, dan nematisida pembunuh nematoda. Dalam penggunaanya di bidang pengendalian hama bila digunakan istilah pestisida sering yang dimaksudkan adalah insektisida. Meskipun ada alat-alat yang dapat kita gunakan untuk membunuh serangga seperti alat pemukul namun alat tersebut tidak kita namakan pestisida karena yang diartikan pestisida di sini adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama Untung,1993. Menurut Soeparwan Soeleman dan Donor Rahayu 2013 pestisida atau insektisida paling baik diaplikasikan pada pagi hari atau sore hari. Lakukan penyemprotan di bagian bawah dan atas daun. Penyemprotan pada siang hari dapat menyebabkan daun terbakar atau rusak.

2. Sasaran Racun Insektisida

Berdasarkan cara masuknya insektisida ke dalam jasad sasaran, Hudayya dan Jayanti 2012 menggolongkan menjadi: 1. Racun perut lambung, adalah insektisida yang mampu membunuh serangga dengan cara masuk ke saluran pencernaan melalui makanan yang dimakan. Insektisida akan masuk ke organ pencernaan serangga dan diserap oleh usus kemudian ditranslokasikan ke organ sasaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang mematikan seperti pusat syaraf, organ respirasi, dan sel-sel lambung. 2. Racun kontak, insektisida ini membunuh serangga dengan cara masuk kedalam tubuh serangga melalui kulit, celahlubang alami pada tubuh atau langsung mengenai mulut serangga. serangga akan mati apabila kontak langsung dengan insektisida tersebut. 3. Racun nafas, insektisida yang masuk melalui trachea serangga dalam bentuk partikel mikro yang melayang diudara berupa gas, asap, maupun uap dari insektisida. Serangga akan mati apabila menghirup partikel dari insektisida tersebut dalam jumlah tertentu. 4. Racun saraf, merupakan insektisida yang cara kerjanya mengganggu sistem saraf jasad sasaran. 5. Racun protoplasmik, merupakan insektisida yang bekerja dengan cara merusak protein dalam sel tubuh jasad sasaran. 6. Racun sistemik, merupakan insektisida yang masuk ke dalam sistem jaringan tanaman dan ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman, sehingga bila dihisap, dimakan atau mengenai jasad sasarannya bisa meracuni.

3. Jenis Insektisida

Dokumen yang terkait

Uji Efektifitas Ekstrak Babadotan (Ageratum conyzoides ) Terhadap Hama Plutella xylostella (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium

1 45 66

Efektivitas Ekstrak Daun Babandotan (Ageratum Conyzoides L) Terhadap Mortalitas Nyamuk Aedes Aegypti

3 102 86

Uji Efektivitas Beberapa Insektisida Nabati Terhadap Hama Ulat Tritip (P. xylostella L.) dan Hama Ulat krop (C. binotalis Zell.) pada Tanaman Kubis (B. oleracea L.)

7 44 124

Toksisitas Ekstrak Daun Ageratum Conyzoides L. (Asteraceae) Terhadap Mortalitas Dan Oviposisi Scirpophaga Incertulas Walker (Lepidoptera : Pyralidae).

0 0 1

pemanfaatan ekstrak daun paitan (Tithonia diversifolia Hemsl.) sebagai insektisida nabati terhadap ulat daun kubis (Plutella xylostella L.).

0 0 11

UJI POTENSI DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L.) SEBAGAI INSEKTISIDA BOTANI TERHADAP HAMA (Plutella xylostella L.) DI LABORATORIUM

1 2 8

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN ANTING-ANTING (Acalypha indica L.) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI ULAT KROP (Crocidolomia binotalis Z.) PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleraceae L. var. capitata) - Raden Intan Repository

0 0 88

UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP MORTALITAS ULAT TRITIP(Plutella xylostella) PADA TANAMAN KUBIS

0 1 16

UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP MORTALITAS ULAT TRITIP(Plutella xylostella) PADA TANAMAN KUBIS

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kubis - PENGARUH EKSTRAK DAUN BABANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) TERHADAP TINGKAT MORTALITAS ULAT TRITIP (Plutella xylostella) PADA TANAMAN KUBIS - repository perpustakaan

0 1 16