Uji Normalitas Uji Linieritas Uji Multikolinearitas

Jumlah 46 100 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar data variabel motivasi terentang pada 82 – 89 dengan frekuensi 39 katagori cukup dan terentang 74-81 dengan frekuensi 38 dengan kategori rendah. Jadi dapat diintepretasikan bahwa motivasi dosen STIKes Nurul Jadid Probolinggo terkategori rendah sampai cukup.

4. Kinerja Dosen Y

Berdasarkan hasil penelitian, kinerja dosen STIKes Nurul Jadid skor tertinggi nilai max = 82, skor terendah min = 44, nilai mean x = 108 Standar deviasi σ =8.92654. Adapun distribusi frekuensi sebagai berikut. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kinerja Dosen Kelas Interval Katagori Frekuensi Prosentase 52-59 Rendah 23 50 60-67 Cukup 9 20 68-75 Tinggi 1 2 76-83 Sangat Tinggi 7 15 Jumlah 46 100 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar data variabel kinerja terentang pada 52 – 59 dengan frekuensi 50 dengan kategori rendah. Jadi dapat diintepretasikan bahwa motivasi dosen STIKes Nurul Jadid Probolinggo terkategori rendah.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum data penelitian dianalisis dengan uji regresi linier berganda maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis.

1. Uji Normalitas

commit to user Uji normalitas sebagai persyaratan pertama sering kali disebut sebagai uji normalitas residu. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah residu terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan One Sample Kolmogorov – Smirnov Test diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai P Hasil Uji Normalitas Kompensasi Kompetensi Motivasi Kinerja X 1 X 2 X 3 Y Kolmogorov – Smirnov Z 1,062 0,554 0,953 0,945 Berdasarkan data hasil analisis pada Tabel 4.6, dapat disimpulkan bahwa data dari semua variabel terdistribusi normal karena nilai signifikansinya Z 0,05 yaitu X 1 sebesar 1,062, X 2 sebesar 0,554, X 3 sebesar 0,953 dan Y sebesar 0,945.

2. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk menguji linier tidaknya suatu data yang dianalisis yaitu variabel X terhadap variabel Y. nilai uji F one way anova dengan bantuan program SPSS 16 adalah sebagai berikut. Tabel 4.7 : Uji Linieritas Dan Keberartian Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 0,571 a 0,325 0,277 9,26405 0,325 6,756 3 42 0,001 a. Predictors: Constant, MOTIVASI, KOMPETENSI, KOMPENSASI Dari hasil analisis uji linieritas pada tabel 4.7 dengan menggunakan metode LM Langrange Multiplier diperoleh nilai C 2 hitung = R 2 sebesar 0,325 x jumlah responden sebesar 46 = 14,95 Nilai R 2 hitung R 2 tabel 9,488 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti data dalam penelitian ini linier. commit to user

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna antar variabel bebas independen. Nilai tolerance atau Varians Inflation Faktor VIF adalah sebagai berikut : Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero- order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant 4,584 26,491 0,173 0,863 KOMPENSASI -0,037 0,212 -0,028 -0,174 0,862 0,023 -0,027 -0,022 0,611 1,638 KOMPETENSI 0,596 0,156 0,557 3,815 0,845 0,567 0,507 0,483 0,752 1,329 MOTIVASI 0,049 0,209 0,040 0,237 0,814 0,244 0,036 0,030 0,550 1,818 a. Dependent Variable: KINERJA Berdasarkan data hasil analisis tabel 4.8 diketahui bahwa Semua nilai Tolerance pada semua variabel independen memiliki nilai yang lebih besar dari 0,10. Tidak semua nilai VIF Variance Inflation Factor variabel independen lebih kecil dari 10,00. Semua variabel bebas kompensasi, kompetensi dan motivasi memiliki nilai VIF Variance Inflation Factor yang lebih kecil dari 10,00. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen bebas.

4. Uji Heterokesdisitas