Uji Regresi Sederhana Uji Regresi Linier Berganda Kontribusi Koefisien Determinan R2

tidaknya multikoliniearitas menggunakan Uji Klein”s dengan bantuan program aplikasi komputer aplikasi statistik SPSS for Windows versi 16.0 . Kriteria uji ini adalah jika nilai R Square model complete dari R Square Auxilary regressive, maka tidak terjadi multikolinieritas antar variabel.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Perhitungan Uji Heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji White dengan bantuan program aplikasi komputer aplikasi statistik SPSS for Windows versi 16.0. Kriteria uji tersebut adalah jika nilai χ2 = nxR2 χ2 tabel, maka data tidak terjadi heterokedastisitas.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel independen X dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai independen mengalami kenaikan atau penurunan. Rumus regresi sederhana sebagai berikut; Y = a + bx Keterangan Y = variabel dependen nilai yang diprediksikan commit to user X = variabel independen a = konstanta b = koefisien regresi

b. Uji Regresi Linier Berganda

Model empirik yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan analisa regresi ganda. Penggunaan analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan positif atau negatif atau menguji kebermaknaan pengaruh antara varioabel X independen dan variabel Y dependen. Model pengaruh antara variabel X dan Y dalam penelitian ini didefinisikan dengan model persamaan sebagai berikut : Y = Bo + B1 X1 + B2 X2 + B3 X3 + e Keterangan: Y = kinerja Bo = bilangan konstanta X1 = Kompensasi X2 = Kompetensi X3 = Motivasi e = Error Terim kesalahan penaksiran a = konstanta intersep B 1, B 2, B 3 = koefesien regresi masing – masing variabel secara teknis untuk mempermudah dan mengurangi human error dalam perhitungan statistik digunakan bantuan program SPSS for Windows versi 16.0. hubungan Kompensasi, Kompetensi, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Dosen.

c. Kontribusi Koefisien Determinan R2

Koefisien ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kekuatan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 berkisar 0 sampai 1, jika nilai koefisien R2 hitung semakin mendekati perpustakaan.uns.ac.id commit to user angka 1 maka variabel independennya semakin kuat kontribusinya terhadap variabel dependen. commit to user 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sampel

Data hasil penelitian yang diperoleh dari sampel penelitian sebanyak 46 dosen STIKes Nurul Jadid Probolinggo yang disajikan responden penelitian disajikan dalam bentuk deskripsi data. Tabel 4.1.Deskripsi Data Statistik N = 46 Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kompensasi X1 14 55 50,0000 8,31865 Kompetensi X2 78 117 110,5435 10,18868 Motivasi X3 94 108 108,6957 8,92654 Kinerja Y 82 44 74,0000 1,08975E1

1. Kompensasi Dosen X

1 Berdasarkan hasil penelitian, kompensasi dosen STIKes Nurul Jadid skor tertinggi nilai max = 55, skor terendah min = 14, nilai mean x = 50,0000, Standar deviasi σ = 8,31865. Adapun distribusi frekuensi sebagai berikut. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kompensasi Dosen Kelas Interval Katagori Frekuensi Prosentase 14 – 22 Sangat Rendah 2 4 23 – 31 Rendah 2 4 39 – 49 Cukup 8 17 50 – 59 Tinggi 27 59 60 – 69 Sangat Tinggi 7 16 Jumlah 46 100 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar data variabel kompensasi terentang pada 50 – 59 dengan frekuensi 59 dengan kategori tinggi. Jadi dapat diintepretasikan bahwa kompensasi yang diterima dosen STIKes Nurul Jadid Probolinggo terkategori tinggi. perpustakaan.uns.ac.id commit to user