atau instruksional adalah penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip pengajaran dalam usaha mencapai tujuan belajar dengan penekanan pada
prosedur yang telah terbukti berhasil secara konsisten Sukamto dalam Sugandi, 2004:10. Dengan demikian prinsip belajar menurut teori belajar tertentu, teori tingkah
laku, dan prinsip-prinsip pengajaran dalam implementasinya akan berintegrasi menjadi prinsip-prinsip pembelajaran.
2.3 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut
tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh
adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh siswa setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran Chatarina, 2004:5. Penilaian hasil belajar mata pelajaran matematika meliputi tiga aspek yaitu aspek pemahaman konsep, penalaran dan
komunikasi, dan pemecahan masalah. Dalam penelitian ini hasil belajar matematika adalah nilai yang diperoleh peserta didik setelah melaksanakan tes penelitian dengan
menggunakan
open-ended problems
sebagaimana terlampir, sehingga aspek hasil belajar yang ditekankan dalam penelitian ini adalah aspek pemecahan masalah. Gagne
dalam Suherman, 2003:34 menyatakan bahwa, dalam pemecahan masalah, ada lima langkah yang harus dilakukan, yaitu:
1 menyajikan masalah dalam bentuk yang jelas;
2 menyatakan masalah dalam bentuk yang operasional;
3 menyusun hipotesis-hipotesis alternatif dan prosedur kerja yang diperkirakan
baik; 4
mengetes hipotesis dan melakukan kerja untuk memperoleh hasilnya; 5
mengecek kembali hasil yang sudah diperoleh. Tujuan belajar merupakan komponen yang sangat penting dalam belajar,
karena tujuan menjadi pedoman bagi seluruh aktivitas belajar. Tujuan belajar harus dirumuskan dengan jelas karena tujuan yang efektif dan efisien akan memudahkan
baik bagi guru atau siswa untuk mencapainya. Tujuan belajar juga dapat dipakai sebagai kriteria internal bagi siswa untuk menilai keberhasilan dalam belajar.
Kegunaan tujuan belajar ialah untuk memandu guru menciptakan kondisi belajar yang menunjang pencapaian tujuan belajar itu sendiri. Tujuan belajar yaitu membentuk guru
menyusun alat evaluasi yang digunakan untuk mengetahui apakah proses belajar dan pembelajaran berhasil atau gagal. Tujuan belajar yang lain antara lain : untuk
mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap.
Hasil belajar yang diperoleh peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri peserta didik itu dan faktor yang datang dari luar diri
peserta didik atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar sekali
pengaruhnya terhadap prestasi belajar yang dicapai. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki peserta didik, juga ada faktor yang lain, seperti motivasi belajar, minat
dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga bidang yakni bidang kognitif penguasaan intelektual, bidang afektif berhubungan dengan
sikap dan nilai serta bidang psikomotorik kemampuan atau keterampilan, bertindak atau berperilaku. Ketiganya tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan hirarki. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus tampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah. Oleh sebab itu
ketiga aspek tersebut harus dipandang sebagai hasil belajar siswa, dari proses pembelajaran Sudjana, 2002:49.
2.4 Pembelajaran dengan Pendekatan