Kepengurusan dan Keanggotaan Marching Band Yon Zipur I Dhira Dharma Klasifikasi Alat Musik dan Lagu Marching Band Yon Zipur I Dhira Dharma

45

2.4.2.2 Kepengurusan dan Keanggotaan Marching Band Yon Zipur I Dhira Dharma

Secara umum, struktur organisasi marching band Canka Dhira Dharma Yon Zipur IDD sangat sederhana, hanya terdiri dari penanggung jawab yang diisi oleh komandan batalyon, seksi operasi yang bertugas untuk mengatur jadwal operasi kapan marching band ini akan bermain, danki drumband yaitu tempat koordinator memberikan laporan, koordinator drumband yaitu pelatih pemain marching band, dan hierarki yang terakhir adalah pemain itu sendiri. Universitas Sumatera Utara 46 Bagan 2.1: Struktur Organisasi Drum Band Canka Dhira Dharma Universitas Sumatera Utara 47 Keanggotaan marching band Canka Dhira Dharma Yon Zipur IDD haruslah seorang anggota militer yang lajang 21 Adapun beberapa alat musik yang dimiliki oleh satuan batalyon ini terdiri dari 16 buah snare drum, 8 buah tenor drum, 8 buah bass drum, 12 buah bellyra, . Pada saat masuknya anggota militer angkatan yang baru, semua mereka akan langsung dibina dan dididik untuk mendapatkan pelajaran bagaimana bermain marching band. Dari hasil itu akan diperoleh data siapa yang layak untuk dimasukkan ke dalam anggota marching band. Jadwal latihan yang dilaksanakan oleh marching band Canka Dhira Dharma ini biasanya diadakan setiap hari sabtunya. Mereka mengadakan latihan setiap sekali seminggu di lapangan batalyon Yon Zipur I Dhira Dharma dan biasanya mereka akan melatih lagu-lagu yang akan dimainkan pada upacara hari seninnya ataupun untuk dimainkan pada acara-acara yang akan mereka ikuti. Disamping itu, marching band ini juga terkadang melakukan sesi latihan di lapangan KODAM Bukit Barisan untuk menggelar latihan bersama jika adaupacara-upacara besar. Misalnya pada bulan Februari 2013 silam, mereka menggelar latihan bersama di KODAM beserta dengan seluruh anggota militer dari berbagai satuan batalyon untuk menyambut kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat Kasad.

2.4.2.3 Klasifikasi Alat Musik dan Lagu Marching Band Yon Zipur I Dhira Dharma

21 Hasil wawancara dengan Letnan Virgo, 9 Juli 2013 di batalyon Yon Zipur Universitas Sumatera Utara 48 dan 16 buah terompet. Sedangkan perlengkapan lain seperti atribut terdiri dari jubah harimau, jubah macan tutul, jubah elang, sarung tangan harimau, stick atau tongkat mayoret, serta berbagai perhiasan untuk alat musik yang dipakai. Pada umumnya marching band Canka Dhira Dharma ini memiliki lagu-lagu yang bertemakan nasionalisme atau yang disebut dengan lagu nasional. Lagu-lagu tersebut dimainkan pada saat mengikuti upacara seperti upacara rutinitas setiap hari Senin, upacara rutinitas setiap tanggal 17 setiap bulannya, upacara hari besar nasional, dan upacara-upacara yang bersifat formal lainnya. Dan ketika mereka mengadakan pawai display, mengikuti suatu kegiatan untuk acara pembukaan untuk tujuan hiburan, dan bahkan saat mengikuti festival, marching band ini memainkan lagu tersendiri. Pada upacara Pedang Pora, mereka memainkan lagu yang secara khusus hanya dimainkan pada upacara tersebut . Menurut Letnan Virgo, secara keseluruhan daftar lagu-lagu yang dimainkan oleh marching band Canka Dhira Dharma diambil dan mengikuti lagu-lagu yang ada pada marching band Canka Lokananta yang berada di Magelang. Dan sejauh ini menurut pengamatan penulis, marching band ini memiliki tiga kategori lagu yang dibawakan pada saat bermain, yaitu : 1 kategori lagu nasional, yaitu dimainkan pada saat mengikuti upacara formal atau rutinitas ; 2 kategori lagu display, yaitu lagu yang dimainkan pada saat pawai atau untuk tujuan hiburan lainnya ; 3 kategori lagu yang dibawakan pada saat upacara Pedang Pora saja. Universitas Sumatera Utara 49

BAB III ANALISIS STRUKTUR MUSIK MARCHING BAND

ZIPUR I DHIRA DHARMA

3.1 Transkripsi dan Analisis

Nettl dalam tulisannya 1964:99-103 menganggap transkripsi merupakan cara yang baik untuk mempelajari aspek-aspek detail pada suatu musik dengan dua pendekatan ; pertama menganalisa dan mendeskripsikan apa yang didengar, dan kedua mendeskripsikan apa yang dilihat dan menuliskannya di atas kertas dengan suatu cara penulisan tertentu. Untuk mendapat gambaran tentang fenomena musikal dalam setiap kegiatan yang diikuti marching band ini, maka dilakukan transkripsi terhadap musik yang dipakai dalam kegiatan tersebut. Penulis memilih notasi musik Barat sebagai acuan notasi penulisan transkripsi didasarkan atas dua pertimbangan, yaitu : 1 Notasi ini sudah lazim dikenal dalam dunia musik sehingga secara umum telah dikenal oleh masyarakat luas, khususnya yang menaruh minat dalam menulis dan membaca tentang musik; 2 Notasi ini memberikan beberapa kemudahan, diantaranya dalam penulisan gerakan melodi kantur baik menaik atau menurun dapat diketahui dengan jelas, serta membantu dalam kemudahan dalam usaha penganalisaan. Dalam melakukan penotasian tersebut, penulis memiliki alasan yang mengacu kepada sebuah artikel “The Purpose of Transcription” tulisan Pandora Hopkins di dalam Jurnal for The Society of Ethnomusicology 1966 : 316. Dia Universitas Sumatera Utara