Teori Konsep dan Teori .1 Konsep

12 Yon Zipur I Dhira Dharma nama satuan yang berdiri di bawah naungan Komando Daerah Militer I Bukit Barisan. Satuan ini dikenal dengan nama Zipur, yang merupakan singkatan dari zeni tempur. Kegiatan mereka berlokasi di Jalan Mesjid, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia.

1.4.2 Teori

Untuk mengkaji penggunaan dan fungsi ensambel musik pada tulisan ini, saya menggunakan teori fungsional yang dikemukakan oleh Alan P Merriam dalam bukunya yang berjudul The Anthropology of Music pada Bab XI dengan perikop uses and functions penggunaan dan fungsi. Teori ini menjelaskan tentang kegunaan musik yang menyangkut cara pemakaian musik dalam konteksnya, sedangkan fungsi musik menyangkut tujuan pemakaian musik dalam pandangan luas. Menurut hematnya, Alan P. Merriam menjabarkan sepuluh fungsi musik pada umumnya, yaitu: 1 fungsi engungkapan emosional, 2 penghayatan estetis, 3 hiburan, 4 komunikasi, 5 perlambangan, 6 reaksi jasmani, 7 norma-norma sosial, 8 pengesahan lembaga sosial dan upacara agama, 9 kesinambungan kebudayaan, dan 10 pengintegrasian masyarakat. Dalam menganalisis aspek struktur musiknya, saya mengikuti teori yang dikemukakan oleh Malm 1977:8. Teori yang ditawarkan oleh Malm ini disebut weighted scale “bobot tangga nada”. Pada prinsipnya teori ini menganalisis delapan unsur yang terdapat dalam melodi seuatu musik, yaitu: 1 tangga nada, Universitas Sumatera Utara 13 2 nada dasar, 3 interval, 4 pola-pola kadens, 5 formula melodi, 6 kontur, 7 wilayah nada, dan 8 distribusi nada. Untuk mengkaji makna-makna yang terdapat dalam segala aktivitas ensambel Zipur I Dhira Dharma, seperti pakaian, lambang macan, gerakan pedang Pora, warna, dan lain-lain, penulis menggunakan teori semiotika. Menurut Widaryanto 2007:170, penanda identitas yang menandai sebuah kelompok dari yang lainnya mestinya penting dikenali sebagai simbolisasi dari sebuah kelompok, simbol-simbol yang dipakai umumnya segera dapat dikenali dan tidak salah lagi dalam menandai suatu kelompok tersebut. Oleh karena itu, selain aspek musikologisnya, tulisan ini juga berbicara tentang semiologi, yaitu perlambangan. Teori ini dapat dipakai untuk mengkaji atribut-atribut yang digunakan pada seragam marching band yang dipakai oleh pemain musik, color guard, ataupun mayoret. Secara keseluruhan, semua atribut yang digunakan berkaitan erat dengan lambang batalyon Yon Zipur I Dhira Dharma. Teori Semiotika ini juga dapat saya gunakan pada saat upacara Pedang Pora. Dalam upacara ini, ada beberapa gerakan yang dimainkan oleh anggota militer dengan menggunakan pedang. Gerakan- gerakan itu dilakukan saat mengiringi pengantin berjalan masuk ke dalam ruangan resepsi. Setiap gerakan memiliki makna-makna tersendiri dan identik dengan kehidupan seorang militer. Universitas Sumatera Utara 14

1.5. Metode dan Teknik Penelitian Lapangan