Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Drum band merupakan sebuah ansambel 1 yang memainkan sejumlah kombinasi alat musik tiup dan pukul perkusi. Drum band berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu drum dan band. Drum berarti sebuah alat musik yang dipukul atau ditabuh, biasanya menggunakan stik pemukul. Sedangkan band adalah bentuk gabungan alat musik yang berfungsi sebagai melodi dalam suatu lagu yang terdiri dari alat musik tiup, alat musik perkusi yang bernada, serta ditambah dengan cymbal. Beberapa alat yang digunakan adalah bellyra, trumpet, pianika, maupun rekorder. Dalam permainannya terdapat aksi baris-berbaris military style yang membentuk formasi dengan pola tertentu seperti bentuk bintang dan lingkaran dan diiringi tarian oleh pembawa bendera dan mayoret. 2 1 Menurut Virginia Tech Multimedia Music Dictionary, ansambel adalah “A group of musicians that perform as a unit.” www. music,vt.edumusicdictionary. Maknanya dalam bahasa Indonesia yaitu pertunjukan sekelompok musisi sebagai suatu kesatuan. Dalam bentuk ensambel ini diperlukan kerjasama permainan yang bersifat paduan ritmis dan melodis atau bahkan harmoni sekali gus. Di Sumatera Utara terdapat juga berbegai jenis ensambel musik seperti Ensambel Bukit Barisan, Drum Band Sinar Husni, ensambel musik tradisional seperti gondang sabangunan Batak Toba, ensambel gonrang bolon Simalungun, dan lain- lainnya. 2 Mayoret adalah pemimpin atau komandan dari semua anggota drum band yang memiliki tugas untuk memberikan aba-aba atau isyarat kepada para pemain untuk memainkan alat musiknya. Pada umumnya drum band dapat kita jumpai pada angkatan militer, kepolisian, sekolah-sekolah, dan organisasi seperti PDBI Persatuan Drum Band Indonesia. Universitas Sumatera Utara 2 Oleh sebab itu, pada zaman sekarang ini, drum band bukanlah hal yang asing untuk kita lihat atau dengar. Dalam tulisan ini, drum band yang dimaksud akan dibahas adalah drum band yang terdapat di dalam intitusi militer. Namun dalam pembahasan ini, istilah drum band yang digunakan atau yang disebutkan oleh para militer dalam kasus ini oleh anggota militer Yon Zipur Kodam I Bukit Barisan, 3 lazim menyebutkan nama kelompoknya sebagai “Drum Band Yon Zipur I Dhira Dharma” menurut penulis sudahlah merupakan ensambel marching band. Alasannya adalah dalam pengaplikasian permainan yang ditampilkan oleh kelompok musik militer ini, format yang digunakan adalah format marching band. 4 3 Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam rangka pertahanan dan keamanan nasionalnya, maka secara organisasi militer, dibagi ke dalam 13 Kodam Komando Daerah Angkatan Militer dan didukung oleh Kodim-kodim Komando Daerah Inti Militer, yang diperinci sebagai berikut. 1. Kodam Iskandar Muda, 2. Kodam I Bukit Barisan, 3. Kodam II Sriwijaya; 4. Kodam Jaya; 5. Kodam III Siliwangi, 6. Kodam IV Diponegoro, 7. Kodam V Brawijaya; 8. Kodam VI Mulawarman; 9. KodamVII Wirabuana; 10. Kodam IX Udayana; 11. Kodam XII Tanjungpura; 12. Kodam XVI Patimura, dan 13. Kodam XVII Cendrawasih. Kodam I Bukit Barisan terdiri dari: Korem 022 Pantai Timur; Kodim 0202; Kodim 0203 Langkat; Kodim 0204 Deli Serdang; Kodim 0207 Simalungun; Kodim 0208 Asahan; Kodim 0209 Labuhan Batu; Korem 023 Kawal Samudera; Kodim 0205 Tanah Karo; Kodim 0206 Dairi; Kodim 0210 Tapanuli Utara; Kodim 0211 Tapanuli Tengah; Kodim 0212 Tapanuli Selatan; Kodim 0213 Nias; Korem 031 Wirabima; Kodim 0301 Pekanbaru; Kodim 0302 Indragiri Hulu; Kodim 0303 Bengkalis; Kodim 0313 Kampar; Kodim 0314 Indragiri Hilir; Korem 032 Wirabraja; Kodim 0304 Agam; Kodim 0305 Pasaman; Kodim 0306 Limapuluh Kota; Kodim 0307 Tanah Datar; Kodim 0308 Padang Pariaman; Kodim 0309 Solok; Kodim 0310 Sawahlunto; Kodim 0311 Pesisir Selatan; Kodim 0312 Padang; Kodim 0319 Mentawai; Kodim 0320 Bukittinggi; Kodim 0321 Pasaman Barat; Korem 033Wira Pratama; Kodim 0315 Kepulauan Riau; Kodim 0316 Batam; Kodim 0317 Karimun; Kodim 0318 Natuna Tanjung Pinang; Kodim 0201 BS Medan Sumber: Kodam I Bukit Barisan, 2013. 4 Kita tahu bahwa marching band merupakan sebuah ansambel yang terdiri dari drum section kelompok alat musik pukul dan brass section kelompok alat Universitas Sumatera Utara 3 Sejarah kemiliteran Indonesia sendiri dibentuk pada tanggal 5 Oktober 1945. Angkatan perang pertama Indonesia yang disebut Tentara Keamanan Rakyat TKR ini, kemudian diganti menjadi Tentara Republik Indonesia TRI pada tanggal 24 Januari 1946. Karena saat itu di Indonesia terdapat barisan- barisan bersenjata lainnya di samping Tentara Republik Indonesia, maka pada tanggal 5 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia TNI. Dalam sejarahnya, TNI pernah digabungkan dengan Polisi Republik Indonesia POLRI. Gabungan ini disebut Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ABRI. Namun sesuai Ketetapan MPR nomor VIMPR2000 tentang pemisahan TNI dan POLRI, pada tanggal 19 Oktober 2004 TNI dan POLRI telah sah dipisahkan www.anri.com Tentara Nasional Indonesia TNI ini dibagi atas tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. Sedangkan TNI Angkatan Darat ini sendiri memiliki tiga kekuatan, yakni Kekuatan Terpusat Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dan Komando Angkatan Khusus, Kekuatan Kewilayahan Komando Daerah Militer, Komando Resort Militer, Komando Distrik Militer, dan Kekuatan Badan Pelaksana Pusat. . musik tiup. Sedangkan drum band merupakan sebuah ansambel yang terdiri dari drum section saja. Permainan yang ditampilkan oleh kelompok militer ini merupakan gabungan dari kedua drum section dan percution section. Oleh sebab itu, berdasarkan pertunjukannya bahwa kelompok musik militer ini merupakan sebuah kelompok marching band, yakni Marching Band Yon Zipur I Dhira Dharma, walau juga lazim menyebutkan kelompoknya sebagai Drum Band Yon Zipur I Dhira Dharma. Universitas Sumatera Utara 4 Di Indonesia, terdapat tiga belas Komando Daerah Militer Kodam yang salah satunya merupakan Kodam1 Bukit Barisan yang terdapat di Medan. Yon Zipur 1 Dhira Dharma yang terdapat di Kecamatan Helvetia ini merupakan satuan dari Kodam Bukit Barisan. Kelompok batalion tentara ini merupakan tempat dimana marching band Zipur 1 Dhira Dharma berada. Menurut sejarahnya, marching band yang dulu dikenal sebagai musik perang atau musik militer ini dipercaya dapat menginspirasi dan mendukung jiwa para prajurit dalam berperang. Seperti yang ditulis oleh Camus 1993: Music has been used to encourage the troops and to raise their spirits both in battle and during the difficult moments before and after the conflict. [Musik telah digunakan untuk mendorong pasukan dan untuk meningkatkan semangat mereka baik dalam pertempuran dan pada saat-saat sulit sebelum dan setelah konflik] Camus,1993: 3. Dari penjelasan tersebut, dapat kita lihat bahwa marching band memiliki penggunaan dan fungsi. Namun dalam hal ini penggunaan itu adalah dalam konteks perang. Pertanyaannya adalah jika marching band itu awalnya digunakan saat perang zaman dulu, lantas apakah marching band itu masih digunakan pada saat perang masa kini atau untuk keperluan di luar perang? Tentu saja jawabannya masih ada, dan bahkan berkembang semakin banyak tidak hanya di kalangan militer saja tetapi sudah ada di kalangan masyarakat biasa seperti di sekolah- sekolah dan organisasi-organisasi marching band di luar sekolah. Setelah pertanyaan di atas, muncul pertanyaan berikutnya yang mana kita jelas tahu bahwa zaman dulu penggunaan marching band itu semata-mata untuk tujuan perang yakni untuk mendukung semangat jiwa prajurit dalam berperang agar tidak Universitas Sumatera Utara 5 takut dan mundur. Pertanyaannya adalah, untuk apa dan apa penggunaan dan fungsi marching band dalam hal ini yang ada di militer, sesuai dengan judul yang ada sekarang ini, terutama di Yon Zipur I Dhira Dharma? Dalam kenyataannya, rasa semangat atau rasa nasionalisme yang diungkapkan para militer menunjukkan bahwa musik yang dimainkan marching band ini mempunyai daya sebagai sarana untuk mengungkapkan rasa atau emosi pada anggota militer tersebut. Hal ini dapat kita jumpai ketika suatu upacara berlangung. Lebih tepatnya lagi saat baris-berbaris menuju lapangan, atau ketika bubar dari lapangan. Seluruh anggota militer akan ikut bernanyi dan bersorak- sorai dengan semangat sementara marching band tersebut dimainkan. Selain itu fungsi hiburan juga merupakan salah satu fungsi dari permainan drum band yang ada pada militer saat ini. Pengaplikasiannya di lapangan dapat kita lihat ketika marching band ini melakukan pawai yaitu bermain berkeliling di lingkungan masyarakat sekitar. Jelas bahwa ketika marching band itu dimainkan di depan kalangan umum, masyarakat yang menonton dengan antusias menyaksikannya karena mereka merasa terhibur. Bahkan masih dalam konteks pawai tersebut, kita dapat menemukan fungsi musik yang lain. Kadang kala mereka marching band Zipur I Dhira Dharma diundang oleh pihak-pihak tertentu untuk pawai bersama. Ketika ditanya alasan mereka mengikuti undangan tersebut, maka jawaban yang kita dapat adalah kontribusi. Mereka harus memberikan kontribusi untuk meramaikan acara pawai tersebut. Menurut pengamatan saya, tindakan itu dapat Universitas Sumatera Utara 6 dikategorikan ke dalam fungsi pengintegrasian masyarakat, 5 karena hal itu jelas sudah menimbulkan kebersamaan dalam suatu masyarakat yang mempunyai sistem nilai 6 Dalam proses observasi yang saya jalani, saya menemukan beberapa kejadian dimana marching band Canka Dhira Dharma ini dimainkan. Di antaranya adalah, upacara rutinitas setiap hari Senin, upacara rutinitas setiap tanggal 17 setiap bulannya, upacara Pedang Pora, dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Secara tidak langsung menurut saya para anggota militer yang memainkan marching band tersebut, sudah menghasilkan suasana kesatuan, kerukunan dan kebersamaan dalam menjaga kesinambungan terhadap masyarakat. 7 5 Fungsi pengintegrasian masyarakat merupakan salah satu dari sepuluh fungsi musik menurut Alan P Merriam. Pengintegrasian masyarakat dalam kegiatan yang mereka lakukan ini adalah sebagai kontribusi keebersamaan sosial antara angkatan perang dalam hal ini Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia, dengan masyarakat sipil. Artinya bahwa tentara dan rakyat perlu bekerjasama dalam rangka bela negara yang dikonsepkan sebagai wawasan nusantara, yaitu suiatu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan nasional. Yang perlu dipertahankan adalah kesatuan sosial dan negara dari semua tantangan, gangguan, dan hambatan. 6 Dalam hal ini, sistem nilai yang dimaksud mengacu kepada nilai-nilai yang ada pada Pancasila yakni terutama pada sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Persatuan Indonesia adalah merupakan wawasan nusantara bagi bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan nasional. Intinya adalah segenap warga Indonesia adalah menjadi bahagian yang tidak terpisahkan dari negara bangsa ini. Mereka merasa senasib dan sepenanggungan, dan juga merasa sebagai saudara dalam satu negara besar. 7 Upacara Pedang Pora adalah sebuah tradisi pada lingkungan perwira TNI untuk memberikan penghormatan ketika perwira tersebut sedang melangsungkan pernikahan. Pedang Pora itu sendiri memiliki pengertian janjisumpah pedang. upacara Hari Ulang Tahun Komando Daerah Angkatan Militer Kodam, upacara kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat Kasad TNI, pawai tahunan, pawai di kecamatan, mengikuti Universitas Sumatera Utara 7 acara festival, bahkan pada acara Pesta Rakyat Danau Toba PRDT. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa marching band ini pada umumnya dimainkan pada upacara saja. Namun dari yang saya amati, saya menggolongkan jenis permainan drum band ini ke dalam dua kategori berdasarkan tujuannya, yaitu tujuan militer dan tujuan non-militer. Kategori Tujuan Militer ini maksudnya adalah marching band yang dimainkan berada dalam konteks upacara rutinitas yang berada di bawah naungan agenda KodamYon Zipur. Contohnya seperti upacara setiap hari Senin, upacara setiap tanggal 17, Hari Ulang Tahun Kodam, upacara hari besar nasional, kunjungan Kasad, pada acara Pedang Pora, dan lain-lain. Sedangkan kategori tujuan non-militer adalah marching band yang dimainkan berada dalam konteks upacara di luar agenda KodamYon Zipur. Seperti contoh, pawai tahunan, pawai MTQ Musabaqah Tilawatil Qur’an dari kecamatan, undangan main dari luar, keikutsertaan dalam festival marching band, dan kegiatan-kegiatan yang di dalamnya ada upacara sehingga marching band ikut diserta mainkan pada 18 Maret 2013 yang lalu diadakan turnamen futsal terbuka di Yon Zipur, sebelum turnamen dimulai diadakan upacara terlebih dahulu. Melihat uraian fungsional tersebut, penggunaan marching band pada militer saat ini sangat berkembang dan jauh berbeda dengan sejarah penggunaan marching band pada awalnya. Tentu hal ini menurut saya menggenapi isi dari salah satu objek kajian etnomusikologi yang menyebutkan bahwa musik sebagai Universitas Sumatera Utara 8 budaya yang aktif. 8

1.2 Pokok Permasalahan