delisting tersebut. Yang utama adalah Bapepam maupun Bursa Efek dapat mengawasi dan memeriksa alasan dari tindakan delisting tersebut
sehingga merugikan para investor. Namun sangat disayangkan dalam Undang-Undang Pasar Modal belum diatur mengenai delisting dan
pengaturan tentang pertanggungjawabannya setelah delisting dari bursa efek. Mengingat bahwa marak terjadi delisting di pasar modal Indonesia.
Sehingga dikhawatirkan bahwa akan terjadi konflik di kemudian hari karena tidak adanya perlindungan bagi para investor.
B. Saran
Beberapa saran yang menyangkut masalah keterbukaan emiten dalam melakukan delisting di pasar modal, antara lain:
1. Perlu adanya pengaturan yang lebih baik lagi mengenai tindakan delisting
yang terjadi di pasar modal. Masalah delisting hanya diatur dalam Peraturan Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan Delisting dan
Pencatatan Kembali Relisting Saham di Bursa. Hal ini menunjukkan bahwa delisting tidak sepenting listing karena hanya diatur dalam bentuk
peraturan Bapepam sedangkan masalah listing yang merupakan bagian dari penawaran umum diatur secara lengkap dalam Undang-Undang Pasar
Modal. Sebagaimana diketahui bahwa baik listing maupun delisting merupakan hal yang berkaitan erat dengan berjalannya suatu pasar modal.
Jadi disarankan agar adanya pengaturan yang adil.
Universitas Sumatera Utara
2. Agar Bapepam dan pihak pengelola Bursa Efek untuk memberikan
perlakuan yang sama kepada setiap pihak yang ada dalam pasar modal. Hal ini dikeluhkan oleh saudara Andy Alexander dan Wisnu Wardhana
dalam pesannya di www.yahoogroups.com yang menyatakan bahwa adanya akses yang lebih mudah kepada pemain-pemain besar brokers
untuk dapat membeli dan menjual dari broker yang berbeda. Seorang investor retail mengeluhkan bahwa para investor besar bandar sudah
memiliki banyak kelebihan dari pada investor retail semisal fee lebih rendah, informasi lebih cepat, lengkap dan akurat, eksekusi trading yang
lebih cepat, dan akses ke informasi internal perusahaan. Kenapa masih ditambahkan dengan keleluasaan seperti pertukaran saham lewat belakang
pasar dan peminjaman? Bagaimana investor retail bisa punya kesempatan? Oleh karena itu, diharapkan bahwa baik Bapepam maupun
Ketua Bursa Efek memberikan perhatian lebih. 3.
Mengingat sudah begitu banyak perubahan terjadi di pasar modal Indonesia dan pasar modal dunia, khususnya dalam rangka menuju era
globalisasi perekonomian dan masih kurang lengkapnya pengaturan mengenai beberapa hal dalam undang-undang pasar modal yang berlaku
sekarang Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1998 tentang Pasar Modal maka perlu dipertimbangkan untuk membuat draft atau rancangan
Undang-Undang Pasar Modal yang baru dan mengesahkannya sehingga dapat menjadi payung hukum dalam menegakkan keadilan di bidang
pasar modal. Dengan demikian akan tercipta kondisi yang kondusif dan
Universitas Sumatera Utara
stabil dalam rangka meningkatkan perekonomian Indonesia di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PRINSIP KETERBUKAAN DI PASAR MODAL