Tanggung Jawab Emiten Pasca Delisting

perseroan. 215 Yang dimaksud dengan akta, baik berupa akta yang dibuat di hadapan notaris maupun akta bawah tangan. 216 Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham, tanggal dan hari pemindahan hak tersebut dalam daftar pemegang saham atau daftar khusus dan memberitahukan perubahan susunan pemegang saham kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan paling lambat 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal pencatatan pemindahan hak. 217

C. Tanggung Jawab Emiten Pasca Delisting

Emiten yang dihapuskan pencatatannya maka akan kembali berstatus sebagai perusahaan tertutup. Dengan demikian maka tanggung jawabnya juga ikut berubah. Tanggung jawabnya adalah tanggung jawab perusahaan tertutup. Setelah emiten tersebut menyelesaikan semua prosedur dan diakhiri dengan pelaporan kepada Bapepam maka perseroan tidak diwajibkan lagi untuk melakukan kewajiban pelaporan dan keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Sebagai suatu perseroan, maka terdapat kewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS dalam jangka waktu paling lambat 6 enam bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir. Laporan tahunan harus memuat sekurang- kurangnya: 218 215 Pasal 56 ayat 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 216 Penjelasan Pasal 56 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 217 Pasal 56 ayat 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 218 Pasal 66 ayat 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Universitas Sumatera Utara 1. laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan tersebut; 2. laporan mengenai kegiatan Perseroan; 3. laporan pelaksanaan tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan; 4. rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan; 5. laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau; 6. nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; 7. gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun yang baru lampau. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud di atas disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan. 219 Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan wajib diaudit, harus disampaikan kepada Menteri. 220 Satu hal lain yang perlu diperhatikan dalam proses go private adalah bagaimana menentukan batasan bahwa suatu perusahaan sudah menjadi perusahaan tertutup. Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan definisi mengenai emiten dan perusahaan publik, namun Undang- 219 Pasal 66 ayat 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. 220 Pasal 66 ayat 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Universitas Sumatera Utara Undang tersebut belum memberikan definisi yang jelas mengenai perusahaan tertutup ataupun perusahaan terbuka. Batasan mengenai perusahaan tertutup atau perusahaan terbuka sangat diperlukan untuk menentukan kapan kewajiban dari suatu perusahaan sebagai perusahaan terbuka akan berakhir. 221

D. Perlindungan Hukum bagi Investor Pasca Delisting