Keterbukaan Emiten melalui sarana lainnya

1 Surat keterangan dari Pengadilan Negeri atau badan-badan lain tentang keterlibatan dalam perkara dari pihak emiten, anggota direksi dan anggota komisaris. 2 Surat pernyataan dari masing-masing anggota direksi dan anggota komisaris tentang ketidakterlibatan emiten dalam perkara. Di samping keterbukaan informasi, khususnya informasi hukum yang dipaparkan lewat legal audit, diwajibkan juga pemaparan informasi hukum lewat dokumen yang disebut legal opinion pendapat hukum. dokumen ini berisikan penilainpendapat mengenai hal-hal yang secara hukum dianggap penting dan material mengenai aspek-aspek yuridis dari suatu perusahaan. jadi dibandingkan dengan legal audit, dokumen legal opinion ini lebih ringkas tanpa memaparkan fakta atau data tetapi lebih menitiberatkan kepada pendapat terhadap fakta atau data tersebut. Dokumen yang disebut pendapat hukum ini mesti dimuat dalam prospektus, sedangkan legal audit tidak dimuat dalam prospektus tetapi tersedia untuk public information. 132

3. Keterbukaan Emiten melalui sarana lainnya

Dalam hal penyajian informasi terhadap publik pada saat proses go public dari emiten, maka di samping dilakukan lewat instrumen berupa prospektus, legal audit, legal opinion, masih ada sarana-saran lain yang berfungsi untuk pelaksanaan disclosure ini. Tetapi sebagiannya sudah termasuk ke dalam prospektus itu sendiri. Misalnya keterbukaan informasi dengan memaparnya dalam laporan akuntan publik, khususnya mengenai keadaan keuangan emiten, laporan oleh penilai, khususnya yang berkenaan dengan asset-asset perusahaan. 133 Di samping itu, keterbukaan informasi yang lain adalah melalui apa yang disebut public expose. Dengan public expose ini dimaksudkan adalah suatu upacara di mana pihak emiten beserta seluruh pihak-pihak yang terlibat lainnya menerangkan kepada publik tentang keadaan penting dalam emiten. 132 Munir Fuady, op.cit., hal 94. 133 Ibid., hal. 95. Universitas Sumatera Utara Hal ini dilakukan pada saat menjelang dilaksanakan penawaran efek kepada publik pada pasar perdana. 134 134 Ibid. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanpa terasa Indonesia telah memasuki tahun ke sepuluh sejak perekonomian Indonesia mengalami serangan badai krisis yang luar biasa besar dampak pengaruhnya pada perekonomian Indonesia. Krisis perekonomian yang terpicu oleh kejatuhan nilai rupiah, menyusul tumbangnya era masa kepemerintahan orde baru telah membawa implikasi yang dahsyat pada meluasnya krisis multidimensi. 1 Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berusaha untuk membangun kembali perekonomiannya. Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit. Dalam pelaksanaannya diarahkan untuk berlandaskan kepada kemampuan sendiri di samping memanfaatkan dari sumber lainnya sebagai pendukung. Krisis ini dimulai dengan jatuhnya nilai tukar rupiah sehingga menimbulkan inflasi yang tinggi. Inflasi ini berakibat naiknya harga barang- barang kebutuhan pokok masyarakat dan banyaknya pegawai yang di-PHK Pemutusan Hubungan Kerja sehingga meningkatkan jumlah pengangguran di Indonesia. Dengan berkurangnya atau hilangnya pendapatan masyarakat maka daya beli masyarakat juga ikut menurun. 2 1 Aditiawan Chandra, Prospek Penanaman Modal Langsung 2007, http:businessenvironment.wordpress.com20070114prospek-penanaman-modal- langsung2007, diakses 11 April 2009. 2 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001, hal. 1. Universitas Sumatera Utara