pengawasan yang terlalu kaku sehingga mempersulit perusahaan terbuka dalam proses pengambilan kebijakan.
20
Tentu saja alasan-alasan yang disebutkan oleh perusahan-perusahaan di atas belum sepenuhnya benar. Walaupun demikian, satu hal yang perlu disadari
adalah fenomena delisting saat ini masih terjadi di bursa saham Indonesia. Hal ini, apabila berlanjut terus, tentunya pada akhirnya akan berdampak tidak terlalu
baik bagi bursa saham Indonesia.
21
20
Ibid.
21
Ibid.
Dalam fenomena delisting yang semakin marak terjadi, maka harus diperhatikan bagaimana perusahaan yang melakukan delisting ini menerapkan
prinsip keterbukaan yang merupakan hal yang sangat penting dalam berjalannya suatu pasar modal. Hal ini sesuai dengan fungsi prinsip keterbukaan untuk
memelihara kepercayaan publik terhadap pasar.
B. Perumusan Masalah
Bila diperhatikan dari judul skripsi ini, akan segera terlihat bahwa yang menjadi sasaran utama pembahasan adalah penerapan Prinsip Keterbukaan.
Kemudian penerapan Prinsip Keterbukaan ini akan dikhususkan pada emiten yang akan melakukan delisting.
Adapun beberapa permasalahan yang akan dibahas oleh penulis antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimana prinsip keterbukaan di pasar modal? 2. Bagaimana gambaran umum tentang pelaksanaan delisting di pasar modal?
3. Bagaimana penerapan Prinsip Keterbukaan bagi emiten yang akan melakukan delisting?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik sebagai mata kuliah pembulat studi guna memperoleh gelar
Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Namun, di samping tujuan di atas terdapat tujuan-tujuan lainnya, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk memberikan pengertian tentang Prinsip Keterbukaan di pasar modal. 2. Untuk mengetahui gambaran umum tentang delisting di pasar modal.
3. Untuk mengetahui penerapan Prinsip Keterbukaan bagi emiten yang akan melakukan delisting.
Manfaat dari penulisan ini adalah: 1. Secara Teoritis
Pembahasan terhadap masalah-masalah dalam tulisan ini akan memberikan pemahaman dan sikap kritis dalam menghadapi pemberlakuan
Prinsip Keterbukaan di Pasar Modal terutama oleh Penanggung jawab pasar modal yaitu Bapepam dan emiten sebagi pihak yang menarik dana dari
masyarakat, mengingat bahwa buku dan literatur yang membahas masalah yang berkenaan dengan tema tulisan ini khususnya penerapan Prinsip
Keterbukaan dalam melakukan delisting masih minim, maka pemaparan
Universitas Sumatera Utara
pembahasan tulisan ini didukung pendapat sarjana yang asli di bidang hukum yang memberikan sumbangsih pemikirannya berkenaan dengan judul skripsi
ini, maka diharapkan agar tulisan ini dapat menambah khasanah pemikiran terhadap masalah keterbukaan emiten dalm melakukan delisting di pasar
modal, khususnya pasar modal Indonesia.
2. Secara Praktis Penulis berharap agar tulisan ini dapat menjadi masukan bagi para
pembaca, baik kalangan akademisi maupun investor yang berniat melakukan investasi di pasar modal, mengingat Prinsip Keterbukaan merupakan hal yang
utama dalam kegiatan di pasar modal sehingga akan mempengaruhi investor, baik dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi dan citra pasar modal
tersebut di mata dunia internasional.
D. Keaslian Penulisan