Penerapan Prinsip Keterbukaan oleh Emiten yang Melakukan Delisting

BAB IV KETERBUKAAN

EMITEN DALAM MELAKUKAN DELISTING

A. Penerapan Prinsip Keterbukaan oleh Emiten yang Melakukan Delisting

Prinsip Keterbukaan merupakan hal yang sangat penting dalam pasar modal. Oleh karena itu, harus dilaksanakan dalam segala kegiatan di pasar modal, termasuk dalam hal emiten mengajukan permohonan delisting atau emiten tersebut di-delist oleh Bursa. Perusahaan Tercatat wajib terlebih dahulu menyampaikan rencana delisting kepada Bursa sebelum menyampaikan keterbukaan informasi awal kepada publik, termasuk informasi mengenai: 192 1. alasan dan tujuan Delisting sahamnya; 2. pihak yang akan melakukan pembelian terhadap pemegang saham yang ingin menjual saham Perusahaan Tercatat; 3. perkiraan harga pembelian saham. Kemudian perusahaan tercatat wajib melakukan keterbukaan informasi awal kepada publik melalui sekurang-kurangnya 1 satu surat kabar yang berperedaran nasional yang sekurang-kurangnya mencantumkan informasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan di atas. Keterbukaan informasi tersebut dilakukan bersamaan dengan pengumuman mengenai akan dilakukannya pemanggilan RUPS, dan sesegera mungkin disampaikan kepada Bursa. 193 192 Ketentuan III..2.2.1. Peraturan Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan Delisting dan Pencatatan Kembali Relisting Saham di Bursa. 193 Ketentuan III..2.2.2. Peraturan Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan Delisting dan Pencatatan Kembali Relisting Saham di Bursa. Universitas Sumatera Utara Hal di atas sesuai dengan ketentuan Pasal 83 Undang-Undang Perseroan Terbatas. Dalam undang-undang itu, disebutkan bahwa bagi Perseroan Terbuka, sebelum pemanggilan RUPS dilakukan wajib didahului dengan pengumuman mengenai akan diadakan pemanggilan RUPS dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. 194 Pengumuman ini dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 14 empat belas hari sebelum pemanggilan RUPS. 195 Sebelum rencana rapat diumumkan, perusahaan wajib menyampaikan terlebih dahulu agenda rapat tersebut secara jelas dan rinci ke Bapepam selambat- lambatnya 7 tujuh hari sebelum pemberitahuan. 196 Secara umum RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari ½ satu perdua bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali Undang-undang danatau anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar. 197 Namun dalam hal pelaksanaan delisting maka kuorum yang dipakai adalah kuorum RUPS dalam melakukan perubahan anggaran dasar, yaitu RUPS untuk mengubah anggaran dasar dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling sedikit 2 3 dua pertiga bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 23 dua pertiga bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum kehadiran danatau ketentuan tentang pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar. 198 194 Pasal 83 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 195 Pasal 83 ayat 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 196 Angka 3 Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-60PM1996 Tanggal 17 Januari 1996 Peraturan IX.I.1. tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham. 197 Pasal 86 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 198 Pasal 88 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Universitas Sumatera Utara Ketentuan di atas mengenai kuorum kehadiran dan persyaratan pengambilan keputusan RUPS juga berlaku untuk Perseroan Terbuka sepanjang tidak diatur lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. 199 Apabila RUPS menyetujui rencana delisting, maka Perusahaan Tercatat wajib melakukan keterbukaan informasi melalui sekurang-kurangnya 1 satu surat kabar yang berperedaran nasional mengenai tata cara pembelian kembali saham yang sekurang-kurangnya meliputi: 200 1. harga pembelian saham; 2. nama pihak yang bersedia melakukan pembelian saham dan hubungan afiliasi dengan Perusahaan Tercatat, jika ada; 3. periode pembelian saham sekurang-kurangnya 5 lima Hari Bursa setelah tanggal iklan hasil RUPS; 4. penunjukan Anggota Bursa Efek yang bertindak sebagai perantara pembeli. Pembelian saham publik oleh emiten dari pemegang saham publik ini dilakukan melalui penawaran tender. Penawaran Tender adalah penawaran melalui Media Massa untuk memperoleh Efek Bersifat Ekuitas dengan cara pembelian atau pertukaran dengan Efek lainnya. 201 199 Pasal 88 ayat 5 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 200 Ketentuan III..2.2.3. Peraturan Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan Delisting dan Pencatatan Kembali Relisting Saham di Bursa. 201 Angka 1 huruf d Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-04PM2002 tanggal 3 April 2002 Peraturan IX.F.1 tentang Penawaran Tender. Transaksi dalam rangka penawaran tender dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar bursa efek. Transaksi di luar bursa efek adalah transaksi yang dilaksanakan antara penjual dengan pembeli secara langsung. Universitas Sumatera Utara Pihak yang bermaksud melakukan Penawaran Tender wajib mengumumkan dalam sekurang-kurangnya 2 dua surat kabar harian berbahasa Indonesia, salah satu di antaranya mempunyai peredaran nasional, mengenai rencana Penawaran Tender yang memuat: a. identitas dari Pihak yang melakukan Penawaran Tender; b. persyaratan dan kondisi khusus dari Penawaran Tender yang direncanakan; c. jumlah Efek Bersifat Ekuitas dari Perusahaan Sasaran yang dimiliki oleh Pihak yang melakukan Penawaran Tender; d. pernyataan Akuntan, bank, atau Penjamin Emisi Efek yang menerangkan bahwa Pihak yang melakukan Penawaran Tender telah mempunyai dana yang mencukupi untuk membiayai Penawaran Tender dimaksud. 202 Teks pengumuman dimaksud wajib disampaikan kepada Bapepam dan Perusahaan Sasaran dalam waktu sekurang-kurangnya 2 dua hari kerja sebelum pengumuman tersebut dimuat dalam surat kabar. Perusahaan Sasaran wajib merahasiakan informasi tersebut sampai diumumkan dalam surat kabar. 203 a. Bapepam; Penawaran Tender tidak dapat dibatalkan setelah pengumuman sebagaimana dimaksud di atas, kecuali memperoleh persetujuan Bapepam. Selambat-lambatnya 5 lima hari sejak pengumuman sebagaimana dimaksud di atas, Pihak yang akan melakukan Penawaran Tender wajib menyampaikan Pernyataan Penawaran Tender sesuai dengan Peraturan Nomor IX.F.2 kepada: 202 Angka 4 Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-04PM2002 tanggal 3 April 2002 Peraturan IX.F.1 tentang Penawaran Tender. 203 Angka 4 Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-04PM2002 tanggal 3 April 2002 Peraturan IX.F.1 tentang Penawaran Tender. Universitas Sumatera Utara b. Bursa Efek di mana Efek Bersifat Ekuitas tersebut tercatat; c. Perusahaan Sasaran; dan d. Pihak lain yang telah melakukan Penawaran Tender atas Efek Bersifat Ekuitas e. tersebut yang masa berlakunya belum berakhir. Transaksi Penawaran Tender wajib diselesaikan selambat-lambatnya dalam waktu 12 dua belas hari setelah penawaran berakhir dengan penyerahan uang, penyerahan Efek sebagai penukarnya, atau dikembalikannya Efek yang ditenderkan jika kondisi khusus yang ditetapkan dalam Penawaran Tender tidak dipenuhi atau Penawaran Tender dibatalkan. Dalam hal Penawaran Tender dilaksanakan melalui penukaran Efek Perusahaan Sasaran dengan Efek lain, maka Pihak yang melakukan Penawaran Tender wajib memberikan pilihan untuk menerima Efek lain tersebut atau uang dalam jumlah sebagaimana diatur dalam angka 11 Peraturan Bapepam No. IX.F.1. 204 Pernyataan Penawaran Tender wajib diumumkan dalam sekurang- kurangnya 2 dua surat kabar harian berbahasa Indonesia, salah satu diantaranya mempunyai peredaran nasional dalam waktu selambat-lambatnya 2 dua hari kerja sejak Pernyataan Penawaran Tender menjadi efektif. 205 Kemudian Keterbukaan informasi di atas sesegera mungkin disampaikan kepada Bursa. Dalam hal ini perusahaan tercatat menyampaikan permohonan delisting disertai dengan laporan pelaksanaan pembelian saham dan opini 204 Angka 12 Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-04PM2002 tanggal 3 April 2002 Peraturan IX.F.1 tentang Penawaran Tender. 205 Angka 7 Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-04PM2002 tanggal 3 April 2002 Peraturan IX.F.1 tentang Penawaran Tender. Universitas Sumatera Utara konsultan hukum yang independen yang menyatakan bahwa proses pembelian telah selesai dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan demikian bursa akan dapat melakukan suspensi atas saham perusahaan tercatat yang akan melakukan delisting. Lalu delisting saham perusahaan menjadi efektif setelah perusahaan tercatat memenuhi seluruh kewajibannya kepada Bursa, membayar biaya delisting sebesar dua kali biaya pencatatan efek tahunan terakhir dan Bursa memberikan persetujuan Delisting dan mengumumkan di Bursa. Pengumuman adalah informasi yang disampaikan oleh Bursa baik dalam bentuk tertulis, dokumen cetak, data elektronik maupun tampilan di layar komputer melalui JATS atau website Bursa. 206 Keterbukaan dalam melakukan delisting penting karena salah satu tujuan Prinsip Keterbukaan di pasar modal adalah untuk perlindungan terhadap investor, khususnya investor biasa unsophisticated investors dari penipuan. Karena tujuan prinsip keterbukaan tersebut dilakukan dengan cara menyamakan akses terhadap informasi di antara para pelaku pasar. Cara penyamaan akses tersebut di antara investor akan dapat menjaga kepercayaan investor dan dapat mencegah terjadinya penipuan. Cara penyamaan akses terhadap informasi tersebut adalah suatu yang dibutuhkan investor. 207 206 Ketentuan I.15. Peraturan Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan Delisting dan Pencatatan Kembali Relisting Saham di Bursa. 207 Nicholas I. Georgakopoulus, “Why Should Disclosure Rules Subsidize Informed Traders,” International Review Law and Economic, Vol. 16, 1996, hal. 297 dalam Bismar Nasution, Keterbukaan dalam Perdagangan Saham di Pasar Modal, http:bismarnasty.wordpress.com, hal. 2. Apabila hukum yang mewajibkan prinsip keterbukaan ditegakkan secara fair dan mengandung unsur creditability serta accountability, maka kejahatan dalam bentuk misstatement atau Universitas Sumatera Utara misrepresentation dan omission yang mengakibatkan pernyataan menyesatkan misleading statement akan dapat diatasi. Sebab dengan prinsip keterbukaan itu membuat kegiatan yang dilakukan manajemen sangat mudah dideteksi. 208

B. Akibat Perubahan Status Emiten Pasca Delisting