Tahapan Pra- listing Prosedur

C. Prosedur

Go Public Penawaran Umum atau yang disebut juga dengan istilah go public adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang ini dari peraturan pelaksanaannya. 67 1. Tahapan Pra-listing, Sebelum dapat menawarkan efeknya, suatu perusahaan harus melalui beberapa tahapan, yaitu: 2. Tahapan urusan ke Bapepam, 3. Tahapan Listing, dan 4. Tahapan Pasca-Listing.

1. Tahapan Pra- listing

Tahapan pra-listing merupakan tahapan persiapan perusahaan yang berniat melakukan penawaran umum atau go public. Dalam tahap ini perusahaan membuatkan rencana go public, misalnya berapa banyak saham yang akan dijual dan hasil penjualan saham akan digunakan untuk apa. Kemudian perusahaan akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS untuk memberitahukan rencana go public sekaligus untuk membahas tindakan selanjutnya. Dari rapat ini akan diperoleh hasil apakah pemegang saham setuju dilaksanakannya penawaran umum atau tidak. 67 Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Universitas Sumatera Utara Setelah mendapat persetujuan, perusahaan melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu: 68 a. Penjamin Emisi underwriter, merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya dalam membantu emiten menerbitkan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain : menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus dan memberikan penjaminan atas penerbitan. b. Akuntan Publik Auditor Independen, bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten. c. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut. d. Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum legal opinion. e. Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian dalam rangka penawaran umum dan membuat notulen-notulen rapat. Perlu diingat bahwa tidak semua dari para pihak tersebut berwenamg untuk berkecimpung di pasar modal, melainkan haruslah mereka yang telah mendapat lisensi dari Bapepam yang dapat melakukan hal-hal seperti itu, yang umumnya sebelumnya telah mengikuti pendidikan wajib mengenai 68 Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, op.cit., hal 82-83. Universitas Sumatera Utara pasar modal dan ujian yang dibuat khusus untuk itu. Mereka juga harus menjadi anggota dari perhimpunannya masing-masing. 69 Selanjutnya proses underwriting ini dilakukan antara emiten dengan pihak underwriternya. Biasanya dalam proses ini, kehati-hatian sangat diperlukan, terutama bagi pihak underwriter, mengingat akan ada komitmen- komitmen tertentu yang akan dibuatnya nanti. Misalnya kelaziman pihak underwriter untuk melakukan underwriting secara Full Comitment, dan dibuat dengan suatu akta notaris. 70 Dalam suatu proses underwriting sekarang ini, dilakukan pula suatu tindakan yang disebut dengan proses Due Deligence. Yakni suatu proses investigasi formal yang mencakup detail review dari emiten dan bisnisnya. Pada umumnya investigasi ini dilakukan mengenai item-item sebagai berikut: 71 a. Anggaran Dasar beserta seluruh amandemennya. b. Daftar pemegang saham. c. Daftar Anggota Direksi. d. Daftar Anggota Dewan Komisaris. e. Daftar lokasi di mana bisnis emiten dilakukan. f. Statement Finansial selama lima tahun yang telah diaudit. g. Semua kontrak-kontrak, seperti Licence Agreement, Agency Agreement, dan lain-lain. 69 Munir Fuady, op.cit., hal 57-58. 70 Ibid., hal. 58. 71 Ibid., hal. 59. Universitas Sumatera Utara h. Liabilities Short terms, Long terms, dan Contingents. i. Daftar Polis Asuransi. j. Hak Milik Intelektual paten, merek, hak cipta, dan lain-lain. k. Daftar Produksi. l. Perkara-perkara litigasi, yang telah, sedang dan akan terjadi. m. Daftar Supplier. n. Daftar Pelanggan. o. Dan lain-lain. Banyak hal dari anggaran dasar PT biasa yang harus diubah untuk disesuaikan dengan sifat, hakikat dan bisnis dari suatu PT yang go publik. Di antaranya yang terpenting harus diubah atau direstrukturisasi adalah: 72 a. Permodalan Perseroan, yang dalam hal ini harus disesuaikan dengan jumlah modal minimum dari suatu PT Go Publik. b. Jumlah Saham mesti diperbanyak. c. Ada penyebutan bahwa sejumlah saham tertentu akan dijual kepada publik. d. Harga nominal saham mesti sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh Pasar Modal. e. Cara peralihan saham mesti mengikuti iramanya pasar modal. Jadi tidak ada right of first refusal atau pembatasan-pembatasan peralihan saham lainnya. f. Pemegang saham tidak harus Warga Negara Indonesia. 72 Ibid., hal. 62-64. Universitas Sumatera Utara g. Persyaratan untuk Direktur dan Komisaris lebih ketat. h. Keuangan mesti diaudit oleh Akuntan Publik. i. Ketentuan-ketentuan tentang wajib lapor kepada Bapepam, atau diumumkan kepada publik terhadap hal-hal tertentu yang telah ditentukan oleh perundang-undangan yang berlaku di pasar modal. j. Quorum, hak suara dalam rapat umum pemegang saham, rapat direksi dan rapat dewan komisaris juga harus disesuaikan, sehingga tidak ada hal-hal di luar dari kebiasaan. k. Penggunaan Dana hasil go publik harus jelas. l. Penggunaan laba, terutama dalam bentuk pembagian dividen juga harus jelas. m. Pelaksanaan Merger, Akuisisi dan Konsolidasi yang mengandung benturan kepentingan harus mengikuti prosedur tertentu. n. Untuk jual beli saham dalam hal-hal tertentu, harus dilakukan dengan suatu ”tender offer”. o. Bahkan dalam anggaran dasar sudah harus juga disisipi pasal-pasal yang mengarah kepada tindakan defensif jika nantinya terjadi hostile take over. Walaupun tidak semua underwriter setuju mengingat hal tersebut bisa menyebabkan sahamnya kurang attraktif bagi investor. Sebab, sebagian investor justru senang dengan tindakan hostile take over tersebut mengingat dia akan mendapatkan keuntungan dari penjualan sahamnya nanti ketika tindakan hostile take over dilakukan atau akan dilakukan. Jika underwriter tidak setuju, maka mungkin tindakan defensif tersebut dapat Universitas Sumatera Utara ditempuh tidak berapa lama setelah perusahaan go publik. Di antara ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar yang defensif terhadap hostile take over tersebut adalah penentuan jabatan eksekutif yang lebih lama dan multiple, pemberlakuan asas super majority yang ketat terhadap tindakan- tindakan tertentu, atau berbagai sarana dalam hubungan dengan ketenagakerjaan. p. Dan lain-lain. Banyak laporan maupun dokumentasi go publik lainnya yang wajib dibuat oleh perusahaan atau pihak terkait dalam proses go public dari perusahaan yang bersangkutan. Pembuatan laporan atau dokumentasi lain tersebut umumnya dilakukan dengan tujuan agar terciptanya disclosure bagi pihak investor atau bagi pihak pengawas, ataupun bagi pihak penyelenggara pasar. 73 Selain dari dokumen-dokumen dalam bentuk perjanjian, terdapat juga dokumen-dokumen lain dalam bentuk pernyataan sepihak atau laporan, antara lain sebagai berikut : 74 a. Legal Audit, yang dibuat oleh pihak konsultan hukum. b. Legal Opinion, yang dibuat oleh pihak konsultan hukum. c. Laporan Keuangan oleh Akuntan Publik. d. Laporan Penilai oleh Perusahaan Penilai. e. Laporan oleh Emiten sendiri dalam prospektus. f. Pernyataan Pendaftaran. 73 Ibid., hal. 64. 74 Ibid., hal. 65. Universitas Sumatera Utara g. Comfort Letter. h. Dan lain-lain.

2. Tahapan urusan ke Bapepam