Pembahasan 1. Pengujian Hipotesis Pertama Uji Normalitas Uji Multikolonieritas Uji Heteroskedastisitas

105 4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengujian Hipotesis Pertama

4.2.1.1. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Pertama

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan.

a. Uji Normalitas

Uji untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan Regression Standarized Residual. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 106 Berdasarkan pada Gambar 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model regresi hipotesis pertama tersebut memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolonieritas

Uji untuk menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar, hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Pertama Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Produk .339 2.951 Harga .725 1.380 Saluran_Distribusi .442 2.263 Promosi .416 2.406 a Dependent Variable: Minat_beli Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan pada Tabel 4.5 di atas diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel bebas yang terdiri atas produk, harga, saluran distribusi dan promosi lebih kecil dari 5 VIF 5. Dengan demikian persamaan regresi hipotesis pertama terbebas dari asumsi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 107 Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Gambar 4.2. Hasil Uji Heterokedastisitas Hipotesis Pertama Berdasarkan pada Gambar 4.2 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi hipotesis pertama terbebas dari asumsi heteroskedastisitas

4.2.1.2. Hasil Uji Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk X 1 , harga X 2 , saluran distribusi X 3 , dan promosi X 4 berpengaruh terhadap minat konsumen membeli Y mie instan merek Sedaap. Dalam hal ini pihak manajemen mie instan merek ”Sedaap” telah berhasil dalam meningkatkan minat konsumen untuk memb eli mie instan merek ”Sedaap” dengan melakukan pendekatan terhadap produk, harga, saluran distribusi dan promosi. Berdasarkan pada Tabel 4.6 dibawah ini, maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian adalah : Y = 3.534 + 0. 222X 1 + 0.559X 2 + 0.806X 3 + 0.252X 4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 108 Atau, Minat beli = 3.534 + 0.222 produk + 0.559 harga + 0.806 saluran distribusi + 0.252 promosi Tabel 4.6. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Pertama Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant 3.534 1.956 Produk .222 .089 .170 Harga .559 .258 .101 Distribusi .806 .108 .447 Promosi .252 .044 .350 a Dependent Variable: Minat_beli Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa strategi stimulus pemasaran yang terdiri dari produk X 1 , harga X 2 , distribusi X 3 , dan promosi X 4 memiliki kemampuan untuk mempengaruhi minat konsumen membeli Y mie instan merek ”Sedaap”. Strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk X 1 , harga X 2 , saluran distribusi X 3 , dan promosi X 4 mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontibusinya terhadap minat konsumen membeli Y mie instan merek ”Sedaap”. Tabel 4.7. Hasil Uji Determinasi Hipotesis Pertama Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .922a .850 .844 1.48257 a Predictors: Constant, Promosi, Harga, Saluran_Distribusi, Produk b Dependent Variable: Minat_beli Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan table 4.7 di atas diperoleh bahwa nilai koefisien determinasi R 2 dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk X 1 , harga X 2 , saluran distribusi X 3 , dan promosi X 4 terhadap minat konsumen membeli Y mie instan merek UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 109 Sedaap. Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0.850. Hal ini menunjukan bahwa 85 variabel bebas strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk X 1 , harga X 2 , saluran distribusi X 3 , dan promosi X 4 mampu menjelaskan pengaruhnya sebesar 0,850 atau 85 terhadap variabel minat konsumen membeli mie instan merek Sedaap Y, sedangkan 15 merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

4.2.1.3. Uji Serempak Hipotesis Pertama

Hasil pengujian hipotesis pertama secara serempak dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berirkut: Tabel 4.8 Hasil Uji F Hipotesis Pertama Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1186.180 4 296.545 134.916 .000a Residual 208.810 95 2.198 Total 1394.990 99 a Predictors: Constant, Promosi, Harga, Saluran_Distribusi, Produk b Dependent Variable: Minat_beli Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.8 di atas diperoleh bahwa nilai F hitung 134.916 lebih besar dibandingkan dengan nilai F tabel 2.000, dan sig. α 0.000 a lebih kecil dari alpha 10 0.10. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil penelitian menolak H dan menerima H 1 . Dengan demikian secara serempak produk, harga, saluran distribusi, dan promosi berpengaruh terhadap minat konsumen membeli mie instan merek ”Sedaap”, dengan tingkat pengaruh yang sangat signifikan. Dalam hal ini, berarti pihak manajemen mie instan merek ”Sedaap” telah berhasil dalam menerapkan produk, harga, saluran distribusi, dan promosi pada para konsumen sehingga para konsumen mendapatkan minat untuk membeli mie instan merek” Sedaap”. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 110

4.2.1.4 Uji Parsial Hipotesis Pertama

Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9. Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama Model t Sig. 1 Constant 1.807 .074 Produk 2.491 .014 Harga 2.169 .033 Saluran_Distribusi 7.486 .000 Promosi 5.683 .000 a Dependent Variable: Minat_beli Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan Tabel IV.9 di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Pengaruh Produk X

1 terhadap minat beli Y Dari Nilai t hitung variabel produk X 1 sebesar 2,491, dan nilai signifikansi sebesar 0.014 sedangkan t tabel pada tingkat kepercayaan 0.95 adalah 1.29, oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel atau nilai sig t untuk variabel produk 0.014 lebih kecil dari alpha 0.05 maka H o ditolak dan sebaliknya H 1 diterima. Hal ini berarti variabel produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen atas mi instan merek “Sedaap” di kota Medan .

2. Pengaruh Harga X2 Terhadap Minat Beli Y

Dari Nilai t hitung variabel produk X 1 sebesar 2.169, dan nilai signifikansi sebesar 0.033 sedangkan t tabel pada tingkat kepercayaan 0.95 adalah 1.29, oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel atau nilai sig t untuk variabel produk 0.033 lebih kecil dari alpha 0.05 maka H o ditolak dan sebaliknya H 1 diterima. Hal ini berarti variabel produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen atas mi instan merek “Sedaap” di kota Medan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA