ISOLASI DAN PEMURNIAN ENZIM

2.5 ISOLASI DAN PEMURNIAN ENZIM

Enzim merupakan suatu protein sehingga untuk mengisolasi enzim, protein harus diisolasi dalam bentuk murni, protein yang diinginkan harus dipisahkan dari semua jenis protein yang lain dan biomolekul yang lainnya. Protein seringkali diisolasi dari jaringan hewan atau tumbuhan, cairan biologi, sel mikrobiologi yang sebelumnya harus diubah terlebih dahulu sebagai sel homogenat Ekstrak yang mengandung ribuan jenis protein yang berbeda dan juga biomolekul yang lainnya dipisahkan berdasarkan sifat-sifat protein, yaitu polaritas, muatan, ukuran massa molekul dan kemampuan untuk berikatan dengan molekul yang lain.Boyer,2006. Setelah sel homogen, protein dapat diekstraksi dengan larutan buffer encer pada pH yang sesuai dengan pH darimana enzim lipase diisolasi, dimana jika enzim diisolasi dari tumbuhan pH yang sesuai adalah sekitar 6,0-7,0. Metode yang biasanya digunakan untuk memisahkan protein adalah presipitasi differensial, kromatografi penukar-ion, elektroforesis, filtrasi gel, dan ultrasentrifuga si. Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh Svedberg 1925 dengan prinsip menggunakan gaya sentrifugal. Jika larutan yang mengandung makromolekul sejenis, maka mereka akan turun kebawah tabung sentrifuge pada kecepatan yang sama dan apabila larutan mengandung campuran makromolekul yang mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda, akan terjadi perbedaan penempatan karena adanya perubahan indeks bias dalam larutan.Cole,A.S,1977. Pemutaran homogenat di dalam sentrifuge akan memisahkan bagian-bagian sel ke dalam dua fraksi, yaitu pelet, yang terdiri atas struktur-struktur lebih besar yang terkumpul di bagian bawah tabung sentrifuge, dan supernatan, yang terdiri atas bagian-bagian sel yang lebih kecil yang tersuspensi dalam cairan di atas pelet tersebut. Supernatan dapat disentrifugasi kembali dengan kecepatan yang lebih tinggi untuk mendapatkan pelet yang lebih ringan atau kecil daripada pelet pertama. Campbell,N.A., 2002. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Enzim lipase yang dihasilkan dalam bentuk cair harus dipekatkan terlebih dahulu untuk mendapatkan ekstrak enzim. Proses pemekatan enzim dapat dilakukan dengan pengendapan protein melalui penambahan garam mineral. Metode ini merupakan bagian dari proses isolasi enzim dengan metode ekstraksi. Metode ekstraksi digunakan untuk memisahkan enzim protein yang terkandung dalam larutan dengan menggunakan garam mineral, sehingga enzim yang merupakan fraksi berat akan terendapkan di bawah.Sri,W.M., 2011. Menurut Belter dkk 1988, dalam pemilihan jenis garam mineral tersebut terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan : 1 Anion efektif dalam urutan sebagai berikut:citrate PO 4 3- SO 4 2- CH 3 COO - Cl - NO 3 - . 2 Kation efektif dalam urutan sebagai berikut : NH 4 + K + Na + . 3 Dipilih garam yang murah, jika akan digunakan dalam jumlah yang banyak. 4 Dipilih garam yang densitasnya berbeda dari densitas larutan, sehingga dapat dilakukan pemisahan dengan proses sentrifugasi. Amonium sulfat merupakan garam mineral yang paling umum digunakan dalam proses pengendapan enzim, karena solubilitasnya di dalam air amat tinggi, tidak mengandung zat-zat yang toksik terhadap kebanyakan enzim, harganya relatif murah dan dalam jumlah banyak dapat bertindak sebagai stabilisator enzim itu sendiri Darwis dan Sukara,1990.

2.6. RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm Oil sebagai substrat.

Dokumen yang terkait

Optimising Refined Bleached Deodorized Palm Stearin For Its Crude Stearic Acid Iodine Value To Provide The Stable Specification Of Blended Stearic Acid Distillate Iodine Value

1 63 10

Penentuan Ph Dan Suhu Optimum Untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase Dari Kecambah Biji Karet (Hevea brasiliensis) Terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil)

0 74 47

Penentuan Bilangan Penyabunan dalam Crude Palm Stearin (CPS) dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS) di PT. Palmcoco Laboratories

6 74 42

Penetuan Bilangan Iodin pada Hydrogenated Palm Kernel Oil (HPKO) dan Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO)

3 64 41

Penentuan Bilangan Iodin Dalam Refined Bleached Deodorized Coconut Oil (RBD CNO) Dan Virgin Coconut Oil (VCO)

0 35 51

Optimasi Pembuatan Asam Stearat Berbasis Refined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS)Yang Stabil Sesuai Standar Mutu

2 59 397

Pengaruh Pemanasan RBD Olein (Refined Bleached Deodorized Olein) Terhadap Bilangan Peroksida (Peroxide Value)

4 42 54

Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun

20 81 257

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PERKECAMBAHAN - Penentuan pH dan Suhu Optimum untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase dari Kecambah Biji Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) terhadap Hidrolisis RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil)

0 0 19

Penentuan pH dan Suhu Optimum untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase dari Kecambah Biji Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) terhadap Hidrolisis RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil)

0 2 12