Kelapa sawit berasal dari Afrika Barat, dan ternyata cocok dikembangkan di luar daerah asalnya, termasuk Indonesia dimana kelapa sawit dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik dan paling banyak ditemukan di Sumatera Utara dan Aceh.Swadaya,P., 2001. Menurut data Statistik Perkebunan Indonesia 2009-2011,
produksi kelapa sawit di Sumatera Utara tahun 2010 adalah 3.230.488 ton www.regionalinvestment.bkpm.go.id
Ejedegba,dkk 2007 mengkarakterisasi lipase yang diisolasi dari kelapa Cocos nucifera linn. Kemudian juga Arbianti,dkk 2008 juga melakukan
pemanfaatan biji wijen sebagai sumber enzim lipase untuk reaksi esterifikasi gliserol- asam laurat. Chusnul Hidayat,dkk 2008 melakukan penelitian mengenai optimasi
produksi lipase biji kacang tanah Arachis hypogaea,L sebagai biokatalis dengan metode Response Surface Methodology. Enujiugha,dkk 2009 melaporkan bahwa
lipase pada biji kacang minyak African Pentaclethra macrophylla Benth mempunyai aktivitas lebih spesifik terhadap minyak laurat kandungan asam lemak
rantai pendek.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengisolasi crude enzim lipase dari kecambah biji kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq dan ingin mengetahui pH dan
suhu optimum untuk menghidrolisis RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm Oil.
1.2. Permasalahan
1. Bagaimana cara mengisolasi crude enzim lipase dari kecambah biji kelapa
sawit Elaeis guineensis Jacq ?
2. Bagaimana pengaruh suhu dan pH optimum terhadap aktivitas crude enzim
lipase dari kecambah biji kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq dalam menghidrolisis RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm Oil ?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini masalah dibatasi sebagai berikut: 1.
Kecambah biji kelapa sawit yang digunakan diperoleh dari Pusat Penelitian
Kelapa Sawit PPKS varietas Deli Dura x Pisifera Yangambi.
2. Crude enzim lipase diambil dari kecambah yang telah berumur 14 hari.
3. Substrat yang digunakan adalah RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm
Oil. 4.
Buffer yang digunakan adalah buffer fosfat dengan variasi pH 6,0; 6,5; 7,0; 7,5 dan 8,0.
5. Variasi suhu pemanasan yang digunakan adalah 30
; 35 ; 40
; 45 ; 50
6. Waktu pemanasan yang digunakan adalah 60 menit.
C.
7. Pengujian aktivitas crude enzim lipase dilakukan dengan metode titrimetri.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengisolasi crude enzim lipase dari kecambah biji kelapa sawit Elaeis
guineensis Jacq. 2.
Untuk mengetahui suhu dan pH optimum crude enzim lipase dari kecambah biji kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq dalam menghidrolisis RBDPO
Refined Bleached Deodorized Palm Oil oleh crude enzim lipase.
1.5. Manfaat Penelitian
1. Untuk mendapatkan crude enzim lipase dari kecambah biji kelapa sawit
Elaeis guineensis Jacq. 2.
Untuk mengetahui aktivitas crude enzim lipase yang dihasilkan dari kecambah biji kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Sebagai sumber informasi mengenai aktivitas crude enzim lipase dari
kecambah biji kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq dan juga sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya.
1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah eksperimen yang dilakukan di laboratorium, yang meliputi :
1. Penyediaan kecambah biji kelapa sawit diperoleh dari Pusat Penelitian Kelapa
Sawit PPKS di Jalan Brigjend Katamso,Medan. 2.
Pengamatan perkecambahan biji kelapa sawit selama 14 hari 3.
Penyediaan crude enzim lipase dari kecambah biji kelapa sawit. 4.
Penentuan aktivitas crude enzim lipase dengan pH dan suhu pemanasan yang berbeda.
1.7. Lokasi Penelitian