PERKECAMBAHAN BIJI KELAPA SAWIT

83 untuk biji yang diambil pada 9 hari setelah berbunga. Sedangkan untuk Canada Thistle yaitu 90 untuk biji yang diambil pada 10 hari setelah berbunga. . Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap proses perkecambahan yaitu air, udara, temperatur, cahaya, dan zat kimia yang mendukung pada proses perkecambahan.Air adalah salah satu faktor lingkungan yang sangat diperlukan dalam perkecambahan. Adanya air sangat penting untuk aktivitas enzim dan penguraiannya, translokasi dan untuk keperluan fisiologis lainnya. Faktor lingkungan lain yang berpengaruh dalam proses perkecambahan yaitu udara. Udara terdiri dari 20 oksigen, 0,03 karbon dioksida, dan 80 nitrogen. Adanya oksigen di dalam proses respirasi pada perkecambahan, sangat berpengaruh. Apabila konsentrasi oksigen di udara sangat rendah, menyebabkan terhambatnya perkecambahan. Hubungannya dengan temperatur, perkecambahan memerlukan temperatur yang optimum, yaitu temperatur yang dapat mengakibatkan persentase perkecambahan yang tinggi dalam waktu yang relatif singkat. Perlu dikemukakan disini bahwa temperatur minimum, optimum, dan maksimum dikenal dengan temperatur kardinal. Menurut Copeland 1976, temperatur optimum bagi perkecambahan sekitar 15 -30 C, sedangkan untuk temperatur maksimum yaitu 35 - 40 C. Cahaya adalah faktor lingkungan lain yang menentukan kemampuan biji berkecambah. Penelitian pengaruh cahaya terhadap perkecambahan telah dilakukan oleh Borthwick et al 1952 dan Flint 1936 pada biji lettuce .Abidin,Z. 1991

2.2 PERKECAMBAHAN BIJI KELAPA SAWIT

Kelapa sawit merupakan tumbuhan pohon dengan tinggi dapat mencapai 24 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buah yang masak berwarna merah kehitaman dengan daging buah padat. Daging dan kulit buah mengandung minyak yang dapat diolah menjadi produk sebagai bahan makanan dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kosmetik. Ampasnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak dan tempurungnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Secara taksonomi, tanaman kelapa sawit dapat diuraikan sebagai berikut : Kingdom : Tumbuhan Divisi : Magnoliophyta Kelas : Lliliopsida Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Jenis : Elaeis Spesies : E. Guineensis Sumber : Diah Muliad,Direktorat Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan,2009 Gambar 2.1 Buah kelapa sawit Pada saat ini, telah dikenal beberapa varietas unggul kelapa sawit yang dianjurkan untk ditanam di perkebunan. Varietas-varietas unggul tersebut dihasilkan melalui hibridisasi atau persilangan buatan antara varietas Dura sebagai induk betina dengan varietas Pisifera sebagai induk jantan. Dari hasil pengujian varietas-varietas tersebut mempunyai kualitas dan kuantitas yang lebih baik dibandingkan varietas lainnya. Sebagai contoh persilangan buatan varietas unggul kelapa sawit yaitu : persilangan antara Dura Deli Marihat 434 D dengan Pisifera Yangambi L718T. Swadaya,P., 2001. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Perkecambahan biji kelapa sawit adalah proses yang lambat sepanjang tahun, dalam pembibitan modern, hal yang pertama dilakukan adalah biji dipanaskan pada suhu 38 C sampai 40 C selama 40 hari dan direndam dengan air untuk mencapai kondisi yang lembab, Hussey,G.,1958 Prosedur ini meniru kondisi natural di Negara Afrika Barat yang merupakan Negara asal tanaman kelapa sawit dimana biji kelapa sawit berkecambah pada saat musim penghujan pada permulaan yang diikuti dengan musim kemarau yang berkepanjangan, sehingga agar proses perkecambahan dapat terjadi dibutuhkan perlakuan panas sebelumnya.Rees,A.R.,1962. Pada saat berkecambah, embrio pecah dan siap untuk membentuk pori kecambah, kemudian embrio akan membentuk jaringan yang secara cepat berkembang menjadi plumula pucuk daun dan radikula akar. Aktivitas enzim lipase terdapat pada saat biji mengalami masa dormansi dan pada saat biji mengalami proses perkecambahan pada biji Jatropha curcas L. Abigor, 2002. Pada saat yang sama, embrio akan membentuk struktur kotiledon yang disebut dengan haustorium.Boatman,S.G.; Crumble,W.M., 1958. Haustorium adalah struktur berongga yang saling membelit pada poros biji. Pada saat biji tumbuh, haustorium akan mengelilingi endosperm yang pecah dan menyerapnya. Sehingga setelah tiga bulan, haustorium akan mengisi rongga biji. Setelah itu, daun pertama akan muncul setelah 20 sampai 40 hari.Corley,R.H.V.,1976. Gambar 2.2 Kecambah biji kelapa sawit UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Keterangan :A. Kecambah biji segar ; B. Kecambah berumur 7 hari; C. Penampang kecambah biji; D. Kecambah berumur 14 hari; ar=penyokong akar, c=tudung kecambah; e=embrio; en=endosperm; f=serat penyumbat; g=pori kecambah; h=haustorium; pl=plumula; r=radikula; s=cangkang. Stumpf,P.K., 1983

2.3. ENZIM

Dokumen yang terkait

Optimising Refined Bleached Deodorized Palm Stearin For Its Crude Stearic Acid Iodine Value To Provide The Stable Specification Of Blended Stearic Acid Distillate Iodine Value

1 63 10

Penentuan Ph Dan Suhu Optimum Untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase Dari Kecambah Biji Karet (Hevea brasiliensis) Terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil)

0 74 47

Penentuan Bilangan Penyabunan dalam Crude Palm Stearin (CPS) dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS) di PT. Palmcoco Laboratories

6 74 42

Penetuan Bilangan Iodin pada Hydrogenated Palm Kernel Oil (HPKO) dan Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO)

3 64 41

Penentuan Bilangan Iodin Dalam Refined Bleached Deodorized Coconut Oil (RBD CNO) Dan Virgin Coconut Oil (VCO)

0 35 51

Optimasi Pembuatan Asam Stearat Berbasis Refined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS)Yang Stabil Sesuai Standar Mutu

2 59 397

Pengaruh Pemanasan RBD Olein (Refined Bleached Deodorized Olein) Terhadap Bilangan Peroksida (Peroxide Value)

4 42 54

Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun

20 81 257

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PERKECAMBAHAN - Penentuan pH dan Suhu Optimum untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase dari Kecambah Biji Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) terhadap Hidrolisis RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil)

0 0 19

Penentuan pH dan Suhu Optimum untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase dari Kecambah Biji Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) terhadap Hidrolisis RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil)

0 2 12