Konstanta sebesar 25,437 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel Koefisien regresi suku bunga sebesar –0,682 menunjukkan bahwa apabila Koefisien regresi nilai tukar sebesar –2,318 menunjukkan bahwa apabila

102 Interpretasi:

a. Konstanta sebesar 25,437 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel

bebas tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar maka harga saham perusahaan poperti dan real estat di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp25,437. b. Koefisien regresi tingkat inflasi sebesar 0,145 menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan tingkat inflasi sebesar 1, dengan asumsi variabel suku bunga dan nilai tukar dianggap konstan, maka akan menaikkan harga saham perusahaan poperti dan real estat di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp0,145.

c. Koefisien regresi suku bunga sebesar –0,682 menunjukkan bahwa apabila

setiap penurunan suku bunga sebesar 1, dengan asumsi variabel tingkat inflasi dan nilai tukar dianggap konstan, maka akan menaikkan harga saham perusahaan poperti dan real estat di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp0,682.

d. Koefisien regresi nilai tukar sebesar –2,318 menunjukkan bahwa apabila

setiap penurunan nilai tukar sebesar Rp1 menurun 1 rupiah artinya rupiah menguat sebesar 1 rupiah terhadap dolar AS, dengan asumsi variabel tingkat inflasi dan suku bunga dianggap konstan, maka akan menaikkan harga saham perusahaan poperti dan real estat di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp2,318. 103

4.2.2.3 Pengujian Hipotesis 1.

Uji Signifikansi Simultan Uji F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: a. H : b 1 b. H = � 2 = � 3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar terhadap harga saham. a : minimal satu b Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.F 0,05 maka H i ≠ 0 R , artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar terhadap harga saham. diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F 0,05 maka H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan nilai F Dimana kriterianya, yaitu: tabel. 1. H diterima jika F hitung F tabel 2. H pada α = 5 a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 104 Tabel 4.10 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 8.526 3 2.842 3.449 .017 a Residual 234.031 284 .824 Total 242.557 287 a. Predictors: Constant, Ln_NilaiTukar, Ln_SukuBunga, Ln_Inflasi b. Dependent Variable: Ln_HargaSaham Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Berdasarkan hasil SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 3,449. Sedangkan nilai F tabel pada tingkat kepercayaan 95 α = 5 adalah 2,636. Diperoleh dengan melihat Tabel F, dengan keterangan sebagai berikut : n = jumlah sampel = 288 k = jumlah seluruh variabel = 4 �� 1 = derajat pembilang = k-1 = 3 �� 2 = derajat penyebut = n-k = 284 Dengan demikian F hitung F tabel = 3,449 2,636 sehingga H a diterima H ditolak. Nilai signifikansi 0,017 lebih kecil dari 0,05,sehingga dapat dinyatakan H a diterima H

2. Uji Signifikansi Parsial Uji t

ditolak. Hal ini berarti pengaruh variabel bebas tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar secara serempak adalah signifikan terhadap variabel terikat harga saham perusahaan properti dan real estat di Bursa Efek Indonesia. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dengan menggunakan hipotesis : 105 H H : Tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan properti dan real estat di Bursa Efek Indonesia. a Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. 0,05 H : Tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar berpengaruh terhadap harga saham perusahaan properti dan real estat di Bursa Efek Indonesia. diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. 0,05 H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t hitung juga dapat dibandingkan dengan nilai t tabel Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: . 1. H diterima jika −t tabel t hitung t tabel 2. H pada α = 5 a diterima jika −t hitung −t tabel atau t hitung t tabel Tabel 4.11 pada α = 5. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 25.437 9.668 2.631 .009 Ln_Inflasi .145 .259 .042 .561 .576 Ln_SukuBunga -.682 .307 -.167 -2.222 .027 Ln_NilaiTukar -2.318 1.055 -.129 -2.197 .029 a. Dependent Variable: Ln_HargaSaham Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Pada Tabel 4.11dapat dilihat hasil uji signifikansi parsial masing-masing variabel sebagai berikut : 106 1. Variabel Tingkat Inflasi Nilai t hitung inflasi adalah 0,561 dan nilai t tabel bernilai 1,650 sehingga −t tabel t hitung t tabel 2. Variabel Suku Bunga −1,650 0,561 1,650 dan signifikansinya berada di atas nilai 0,05 0,576 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap harga saham perusahaan properti dan real estat di Bursa Efek Indonesia. Nilai t hitung suku bunga adalah –2,222 dan nilai t tabel bernilai 1,650 sehingga −t hitung −t tabel atau t hitung t tabel 3. Variabel Nilai Tukar –2,222 −1,650 atau 2,222 1,650 dan signifikansinya berada di bawah nilai 0,05 0,027 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel suku bunga memiliki pengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap harga saham perusahaan properti dan real estat di Bursa Efek Indonesia. Nilai t hitung nilai tukar adalah –2,197 dan nilai t tabel bernilai 1,650 sehingga −t hitung −t tabel atau t hitung t tabel

3. Koefisien Determinasi Uji

Goodeness of Fit –2,197 −1,650 atau 2,197 1,650 dan signifikansinya berada di bawah nilai 0,05 0,029 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap harga saham perusahaan properti dan real estat di Bursa Efek Indonesia. Koefisien determinasi adalah koefisien yang mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat atau predictornya Situmorang dan 107 Lufti, 2012 : 154. Nilai R menunjukkan R square R 2 Tabel 4.12 menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah menjadi bentuk persen, dan menunjukkan sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Adjusted R Square merupakan R Square yang telah disesuaikan. Adjusted R Square biasanya digunakan jika regresi menggunakan lebih dari dua variabel. Standard Error of the Estimate adalah ukuran kesalahan prediksi Priyatno, 2009 : 145. Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Ln_NilaiTukar, Ln_SukuBunga, Ln_Inflasi a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Ln_HargaSaham Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Pada Tabel 4.12 dinyatakan bahwa variabel nilai tukar, suku bunga, dan inflasi tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan yang ditunjukkan oleh kolom Variables Removed yang kosong. Metode yang dipilih adalah metode Enter. Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian hipotesis koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Tipe hubungan antarvariabel dapat dilihat berikut ini : Tabel 4.13 Hubungan Antarvariabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat Erat Sumber : Situmorang dan Lufti 2012 : 155 108 Tabel 4.14 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,187 yang berarti bahwa hubungan antara harga saham dengan variabel bebasnya, yaitu tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar adalah sangat tidak erat. Pada Tabel 4.14 nilai R Square dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,035 yang berarti 3,5 variasi dari harga saham dijelaskan oleh ketiga variabel bebas yaitu tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar. Sedangkan sisanya 96,5 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini, seperti peraturan perpajakan, tingkat bunga pinjaman luar negeri, kondisi perekonomian internasional, dan faktor makro ekonomi lainnya yang tidak diteliti oleh peneliti. Ajusted R square sebesar 0,025. Hal ini berarti 2,5 harga saham perusahaan properti dan real estat dapat di jelaskan oleh tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar. Sedangkan 97,5 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Karena dalam penelitian ini terdapat lebih dari dua variabel, maka yang digunakan adalah Adjusted R Square. Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 0,90777. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .187 a .035 .025 .90777 a. Predictors: Constant, Ln_NilaiTukar, Ln_SukuBunga, Ln_Inflasi b. Dependent Variable: Ln_HargaSaham 109

4.3 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Bank BUMN Di Bursa Efek Indonesia

9 84 98

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia

0 42 84

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGADAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

1 6 27

PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR DOLLAR TERHADAP HARGA SAHAM PROPERTI YANG Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI Dan Nilai Tukar Dollar Terhadap Harga Saham Properti Yang Terdaftar Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN.

0 1 8

Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Bi Rate Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal - Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

1 7 10