Uji Normalitas P. Simamora M. , ibunda R. br. Sagala, dan adik-adik tersayang Frandi

93 Pada tahun 2009, harga saham terendah dimiliki oleh PT Laguna Cipta Griya LCGP, yaitu sebesar Rp 51. Sedangkan harga saham tertinggi dimiliki oleh PT Plaza Indonesia Reality Tbk PLIN yaitu sebesar Rp 1.821. Pada tahun 2010, harga saham terendah dimiliki oleh PT. Laguna Cipta Griya LCGP, yaitu sebesar Rp 50. Sedangkan harga saham tertinggi dimiliki oleh PT Plaza Indonesia Reality Tbk PLIN yaitu sebesar Rp 1.840. Pada tahun 2011, harga saham terendah dimiliki oleh PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk BIPP, dan PT Laguna Cipta Griya Tbk LCGP, yaitu sebesar Rp 50. Sedangkan harga saham tertinggi dimiliki oleh PT Roda Vivatex Tbk RDTX yaitu sebesar Rp 3.177. Pada tahun 2012, harga saham terendah dimiliki oleh PT Panca Wiratama Sakti Tbk PWSI, yaitu sebesar Rp. 61,00. Sedangkan harga saham tertinggi dimiliki oleh PT Lippo Cikarang Tbk LPCK yaitu sebesar Rp 3.110. 4.2.2 Metode Analisis Linear Berganda

4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dimiliki oleh analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least Square OLS. Tujuan dilakukannya pengujian asumsi klasik ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi dalam model regresi tersebut Situmorang dan Lufti, 2012 : 100.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengatahui normal tidaknya distribusi variabel pengganggu atau residual dalam model regresi. Pengujian ini diperlukan 94 karena untuk melakukan uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Erlina, 2011 : 100. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan Situmorang dan Lufti, 2012 : 100. Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Gambar 4.1 Histogram Dependent Variabel Harga Saham Gambar 4.1 ini memperlihatkan bahwa pada grafik histogram variabel harga saham berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh grafik histogram yang memiliki kemiringan seimbang ke kiri dan ke kanan, atau tidak menceng ke kiri maupun ke kanan. 95 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Gambar 4.2 Normal P-Plot of Regresion Standarized Residual Scatter plot pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini berarti data pada variabel yang digunakan, yaitu variabel harga saham, berdistribusi normal. Untuk mendapatkan tingkat uji normalitas yang lebih signifikan, maka dilakukan Uji Statistik non-parametrik One sample Kolmogorov-Smirnov Test dalam penelitian ini. Alat uji ini digunakan untuk memastikan apakah data sepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Hipotesisnya sebagai berikut : H H = data residual berdistribusi normal a Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5. Jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α, maka H = data residual tidak berdistribusi normal diterima artinya data residual berdistribusi 96 normal. Sebaliknya, jika nilai Asym.Sig 2 tailed taraf nyata α, maka H Pada Tabel 4.5 berikut ini, diperoleh nilai Asymp. Sig 2-tailed taraf nyata α, yaitu 0.368 0.05. Hal ini berarti bahwa H diterima, artinya data residual tidak berdistribusi normal. Tabel 4.5 diterima, yang berarti data residual berasal dari distribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Bank BUMN Di Bursa Efek Indonesia

9 84 98

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia

0 42 84

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGADAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

1 6 27

PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR DOLLAR TERHADAP HARGA SAHAM PROPERTI YANG Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI Dan Nilai Tukar Dollar Terhadap Harga Saham Properti Yang Terdaftar Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN.

0 1 8

Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Bi Rate Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal - Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

1 7 10