juga dapat terjadi misalnya pihak perencana atau arsitek merupakan personil dari pihak pemborong, atau pihak direksi dan pengawas ditunjuk oleh pihak yang
memborongkan atau bahkan keempat unsur tersebut berada pada satu pihak. Jika keempat unsur tersebut berada pada satu tangan maka disebut
swakelolaeigenbeheer. Swakelola menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 Peraturan Presiden No 54
Tahun 2010 adalah pengadaan barangjasa dimana pekerjaannya dilaksanakan danatau diawasi sendiri oleh kementerianlembagasatuan kerja perangkat
daerahinstitusi lainnya sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain danatau kelompok masyarakat.
Proyek-proyek pemerintah yang dilakukan secara swakelola misalnya seperti :
57
1 Proyek yang tidak dapat ditunda-tunda akibat adanya bencana alam
2 Proyek-proyek yang sifatnya menyangkut segi keamanan seperti gudang
penyimpanan senjata. 3
Tidak adanya pemborong yang mau mengerjakan proyek tersebut.
E. Prosedur Perjanjian Pemborongan
Pada umumnya dalam proses pemborongan pekerjaan terdapat kegiatan- kegiatan yang harus dilakukan sebelum terjadinya perjanjian pemborongan.
Kegiatan tersebut dapat dikatakan merupakan fase yang mendahului terjadinya perjanjian precontractuale fase. Fase sebelum kontrak atau lazim disebut
prosedur pelelangan, dapat terjadi jika pemborongan pekerjaan tersebut dilakukan
57
ibid
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
melalui pelelangan, dimulai sejak adanya pemberitahuan atau pengumuman sampai dengan pelulusan dari pelelangan sebagai berikut :
58
1. Pemberitahuan atau pengumuman secara umum atau secara terbatas tentang
adanya pelelangan pekerjaan, disertai dengan penjelasan mengenai pekerjaan dan persyaratan-persyaratan pekerjaan.
2. Penyaringan pemborong
3. Pemenuhan jaminan yang diwajibkan dalam perjanjian pemborongan
pekerjaan 4.
Pelelangan dan pelulusan Pada umumnya pemborongan pekerjaan sektor swasta mengikuti prosedur
tersebut, namun mengenai pemborongan pekerjaan bagi pemerintah diatur secara khusus dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010. Penjelasan mengenai
fase-fase pemborongan pekerjaan tersebut diuraikan sebagai berikut:
59
1. Pengumuman tentang adanya pelelangan umum atau terbatas
Pengumuman tentang adanya pelelangan umum atau terbatas memuat petunjuk-petunjuk dimana bestek harus diambil, dimana penjelasan tentang
pekerjaan akan disampaikan, yang memungkinkan adanya penambahan ataupun perubahan terhadap bestek yang telah disusun, dimana tempat lokasi
proyek atau pekerjaan, dimana tempat pendaftaran dan batas waktu pendaftaran, dimana dan kapan saat pelelangan akan diadakan. Bestek adalah
uraian-uraian tentang pekerjaan disertai dengan gambar-gambar yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan tersebut.
58
Ibid hal. 8
59
Ibid, hal. 10.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pemborong yang berminat untuk melaksanakan pekerjaan tersebut setelah memenuhi persyaratan yang diwajibkan dapat mendaftarkan secara tertulis,
yaitu dengan cara melakukan penawaran secara tertulis dengan berdasarkan batas waktu yang telah disebutkan dalam pengumuman, untuk kemudian ikut
dalam pelelangan. 2.
Penyaringan Pemborong Penyaringan rekananpemborong menurut teori terdiri atas :
60
a. Kualifikasi yaitu penyaringan pemborong menurut tingkat kemampuannya
pada masing-masing bidang, sub bidang dan lingkup pekerjaannya dalam jangka waktu panjang, misalnya selama lima tahun. Sedangkan untuk
pengadaaan barangjasa pemerintah menurut Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dan
kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentulainnya dari penyedia barangjasa.
Terhadap badan usaha yang telah melalui proses kualifikasi dan telah lulus kualifikasi untuk melakukan pekerjaan jasa pemborongan, konsultasi atau
pengadaan barangjasa tersebut disebut “Rekanan”. Para rekanan tersebut selanjutnya ditempatkan dalam suatu daftar yang disebut Daftar Rekanan
Mampu DRM.
61
b. Prakualifikasi yaitu penyaringan pemborong menurut kemampuannya
dalam jangka waktu pendek yaitu kurang dari lima tahun. Sedangkan untuk barangjasa pemerintah di dalam Peraturan Presiden Nomor 54
60
Djulmialdji I, op.cit., hal. 48.
61
Munir Fuady ,op.cit., hal. 174.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tahun 2010 prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi sebelum dilakukan proses penawaran, yang dilaksanakan untuk pengadaan
pemilihan penyedia jasa konsultansi, pemilihan penyedia barangpekerjaan konstruksijasa lainnya yang bersifat kompleks melalui pelelangan umum,
serta pemilihan penyedia barangpekerjaan konstruksijasa lainnya yang menggunakan metode penunjukan langsung, kecuali untuk penanganan
darurat. Bagi para pemborong yang lulus prakualifikasi diberikan suatu sertifikat
yang disebut Tanda Daftar Rekanan TDR, yang merupakan prasyarat untuk mengikuti pelelangan dan penunjukan langsung.
c. Klasifikasi yaitu penyaringan pemborongan menurut spesialisasinya
seperti pemborong spesialisasi kelistrikan, bidang PAM, bidang perkapalan dan sebagainya.
3. Pemenuhan jaminan yang diwajibkan dalam perjanjian pemborongan
pekerjaan, dikenal adanya empat jaminan yaitu :
62
a. Bank garansigaransi bankjaminan bank.
Bank garansi merupakan salah satu bentuk dari perjanjian penangguhan borgtocht, yaitu suatu perjanjian dengan mana seorang pihak ketiga guna
kepentingan si berpiutang mengikatkan diri untuk memenuhi perikatannya si berpiutang, manakala orang ini tidak memenuhinya. Bank bertindak
sebagai penanggung apabila si penanggung wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan. Bank garansi bersifat
62
Djulmialdji I, op.cit., hal. 128.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
accesoirperjanjian tambahan yang keberadaannya bergantung pada perjanjian pokok. Bank garansi akan berakhir jika perjanjian pokok
berakhir. b.
Surety bond Surety bond adalah suatu perikatan jaminan dalam bentuk warkat, dimana
penjamin perusahaan surety dengan menerima premi service charge mengikatkan diri guna kepentigan obligee untuk menjamin pelaksanaan
atas suatu kewajiban atau perikatan pokok dari prinsipal, yang mengakibatkan kewajiban membayar atau memenuhi suatu prestasi
tertentu terhadap obligee, apabila prinsipal ternyata cidera janji, maka surety merupakan suatu bentuk jaminan bersyarat sedangkan jaminan bank
merupakan jaminan tanpa syarat yaitu membayar sebesar pemberian garansi, apabila ternyata pemborong gagal melaksanakan isi perjanjian.
63
c. Jaminan pemeliharaanmaintenance bond
Jaminan pemeliharaan biasanya merupakan jaminan terhadap obligee atas kerusakan pekerjaan atau material setelah pelaksanaan pekerjaan selesai.
Kadang jaminan pemeliharaan memasukkan suatu kewajiban lain untuk suatu maksud tujuan efficient or succesfull operation.
64
Dalam hal ini bouwheer menahan sejumlah uang tertentu dari harga proyek pada saat penyerahan pekerjaan pertama, dengan tujuan agar
rekanan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang mungkin terdapat
63
Ibid hal. 39.
64
Ibid, hal. 51.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pada pekerjaan tersebut, kemudian pembayaran akan atas sisa sejumlah harga tersebut akan dibayarkan apabila perbaikan telah dilakukan.
d. Jaminan pembangunanbond garansi
Dalam perjanjian pemborongan, bouwheer dapat mensyaratkan adanya pemborong peserta yang akan melanjutkan pekerjaan jika pemborong
utama tidak menyelesaikan pekerjaannya, misal meninggal dunia. Jaminan ini menguntungkan baik bagi bouwheer maupun pemborong, di pihak
bouwheer tidak terjadi hambatan dalam penyelesaian pekerjaan, sedangkan di lain pihak pemborong tidak perlu membayar ganti rugi
akibat tidak dapat melanjutkan pekerjaannya. Keempat jaminan tersebut dikenal dalam proyek pengadaan barangjasa
bagi sektor swasta, sedangkan untuk pengadaan barangjasa pemerintah terdapat pengaturan khusus mengenai jaminan yaitu dalam Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010. Bagi pengadaan barangjasa pemerintah jaminan adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat unconditional, yang dikeluarkan oleh Bank UmumPerusahaan PenjaminanPerusahaan Asuransi yang diserahkan oleh Penyedia
BarangJasa kepada PPKULP untuk menjamin terpenuhinya kewajiban Penyedia BarangJasa.
Jaminan pengadaan barangjasa untuk proyek pemerintah yang diatur dalam pasal 67 ayat 2 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 terdiri
atas :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Jaminan Penawaran
2. Jaminan pelaksanaan
3. Jaminan uang muka
4. Jaminan pemeliharaan
5. Jaminan sanggahan banding
4. Pelelangan dan Pelulusan
Untuk barangjasa pemerintah, menurut ketentuan Pasal 35 ayat 2 Peraturan Presiden no 54 Tahun 2010 terdapat lima metode pemilihan penyedia khusus
untuk jasa konstruksi, yaitu : a.
Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barangpekerjaan konstruksijasa lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh
semua penyedia barangpekerjaan konstruksijasa lainnya yang memenuhi syarat.
b. Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan
konstruksi untuk pekerjaan konstruksi dengan jumlah penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang
kompleks. c.
Pemilihan langsung adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 200.000.000
dua ratus juta rupiah. d.
Penunjukan langsung adalah metode pemilihan barangjasa dengan cara menunjuk langsung satu penyedia barangjasa.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
e. Pengadaan langsung adalah pengadaan barangjasa tanpa melalui
pelelangan, seleksipenunjukan langsung. Penentuan pelulusan pelelangan dalam praktek ditentukan atas penawaran
terendah yang dapat dipertanggungjawabkan the lowest responsible bid.
65
Perjanjian pemborongan pekerjaan secara umum dapat berakhir dalam hal- hal sebagai berikut ini :
Pelulusan pelelangan dengan penawaran terendah memberikan keuntungan kepada Negara, dapat dipertanggungjawabkan sebagai calon pemenang dengan
memperhatikan keadaan umum dan keadaan pasar, baik untuk jangka pendek maupun jangka menengah.
F. Berakhirnya Perjanjian Pemborongan