Pengertian Kas Pengertian Arus Kas

dilaporkan perusahaan. Angka EPS biasanya disajikan paling bawah dalam laporan laba rugi, dan karenanya sering disebut bottom line. Earnings Per Share adalah indikator yang baik untuk melihat nilai dari suatu perusahaan. Earnings Per Share EPS menunjukkan jumlah pendapatan yang dimiliki untuk setiap lembar saham biasa. Pada saat saham preferen terdapat pada struktur modal, laba bersih harus dikurangi oleh dividen saham preferen untuk menentukkan besarnya jumlah pendapatan bagi saham biasa. Namun bila tidak terdapat saham preferen pada struktur modal perusahaan, Earnings Per Share merupakan laba bersih dibagi dengan jumlah saham beredar. Sehingga EPS dirumuskan sebagai berikut : Semakin tinggi nilai Earnings Per Share yang dimiliki suatu perusahaan menunjukkan semakin besar pula keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut untuk setiap lembar sahamnya. Dengan demikian semakin banyak pula investor yang akan membayar atas saham perusahaan.

2.1.4 Arus Kas

2.1.4.1 Pengertian Kas

Pengertian kas menurut Bambang Riyanto 2002:94 adalah : “ Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling timggi tingkat likuiditasnya.” Selanjutnya menurut Martono dan Harjito 2002:116, pengertian kas adalah : “ Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar paling likuid dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Transaksi tersebut misalnya untuk pembayaran gaji atau upah pekerja, membeli aktiva tetap, membayar hutang, membayar dividen, dan transaksi lain yang diperlukan perusahaan.” Menurut Kamus Istilah Akuntansi 2005:70 menyatakan bahwa : “ Kas adalah aktiva lancar yang paling likuid , karena dituliskan paling atas”. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kas adalah jenis aktiva yang paling likuid bagi perusahaan dan merupakan sejumlah dana yang dipersiapkan untuk membiayai aktivitas perusahaan.

2.1.4.2 Pengertian Arus Kas

Keberadaan kas dalam suatu perusahaan dapat dilihat sebagai suatu aliran arus kas. Menurut PSAK no.2 paragraf 05 tahun 2009 tentang laporan arus kas,menyatakan bahwa definisi arus kas adalah : “ Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar atau setara kas”. Dari definisi di atas dapat kita ketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam perkiraan kas pada suatu periode tertentu. Pengertian arus kas masuk dan arus kas keluar menurut Martono dan Harjito 2002:116 adalah : “Aliran kas masuk cash inflow merupakan aliran sumber-sumber darimana kas diperoleh sedangkan arus kas keluar cash outflow merupakan kebutuhan kas untuk pembayaran-pembayaran”. Arus kas masuk cash inflow dan arus kas keluar cash outflow masing masing terbagi dua bagian : 1. Arus kas masuk cash inflow a. Bersifat rutin, misalnya penerimaan dari hasil penjualan secara tunai, penerimaan piutang yang telah dijadwalkan sesuai dengan penjualan kredit yang dilakukan, dan lain-lain. b. Bersifat tidak rutin, misalnya penerimaan uang sewa gedung, penerimaan modal saham, penerimaan utang atau kredit, penerimaan bunga dan lain-lain. 2. Arus kas keluar cash outflow a. Bersifat rutin, misalnya : pembelian bahan baku dan bahan pembantu, membayar upah dan gaji, memebeli peralatan kantor habis pakai, dan lain- lain. b. Bersifat tidak rutin, misalnya : pembelian aktiva tetap, pembayaran angsuran utang, pembayaran dividen, dan lain-lain. Kelebihan arus kas masuk dan keluar merupakan saldo kas yang akan tertahan di dalam perusahaan. Besarnya saldo kas ini akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Jumlah saldo kas perusahaan akan meningkat apabila arus kas masuk yang berasal dari penjualan tunai dan kredit dapat terkumpul lebih besar dari arus kas keluar untuk bahan mentah, tenaga kerja, dan biaya lainnya. Makin besar jumlah kas perusahaan berarti perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak memenuhi kewajibannya. Tetapi tidak berarti bahwa perusahaan harus mempertahankan persediaan kas yang besar, karena semakin besar jumlah kas akan semakin besar uang kas yang menganggur.

2.1.4.3 Pengertian Laporan Arus Kas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perubahan Komponen Arus Kas dan Current Ratio terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2005-2009).

0 1 22

Pengaruh Earning Per Share, Price Earnings Ratio dan Book Value Per Share terhadap Nilai Perusahaan: Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2008-2010.

0 0 25

Pengaruh Current Ratio, Earnings per Share dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham (STudi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2006-2009).

0 0 24

Pengaruh Earnings Per Share, Return On Asset, dan Retusn On Equity Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2007-2009).

0 0 25

Pengaruh Faktor-Faktor Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2006-2008).

0 0 25

Pengaruh Current Ratio, Debt Equity Ratio dan Earnings per Share terhadap Harga Saham (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2005-2008).

0 0 22

Pengaruh Laba Bersih dan Total Arus Kas terhadap Harga Saham (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2006-2008).

0 0 19

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan Manufaktur Periode 2005-2007).

0 0 24

Pengaruh Current Ratio, Return on Equity dan Earnings Per Share terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2005-2008).

0 0 21

Pengaruh Earnings per Share, Price Earnings Ratio dan Book Value per Share terhadap Harga Saham (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2005-2007).

0 0 22