Klasifikasi Laporan Arus Kas

5. Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. 6. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dari transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selam satu periode tertentu.

2.1.4.5 Klasifikasi Laporan Arus Kas

Arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan selama suatu periode dalam laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas yaitu operasi, investasi dan pendanaan. Klasifikasi ini didefinisikan sebagai berikut :

1. Aktivitas operasi Operating Activities

Menurut PSAK no.2 paragraf 12 tahun 2009, Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang memengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah : a. penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa; b. penerimaan kas dari royalti,fees, komisi, dan pendapatan lain; c. pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; d. pembayaran kas kepada karyawan e. penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya; f. pembayaran kas atau penerimaan kembali restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi; g. penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

2. Aktivitas investasi Investment Activities

Menurut PSAK no.2 paragraf 15 tahun 2009, pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah : a. pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri; b. penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, serta aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain; c. perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain; d. uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan; e. pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan dealing or trading, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

3. Aktivitas pendanaan Financing Activities

Menurut PSAK no.2 paragraf 16 tahun 2009, pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klam terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: a. penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya; b. pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan c. penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman lainnya; d. pelunasan pinjaman; e. pembayaran kas oleh penyewa lesse untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan finance lease.

2.1.5 Pendapatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perubahan Komponen Arus Kas dan Current Ratio terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2005-2009).

0 1 22

Pengaruh Earning Per Share, Price Earnings Ratio dan Book Value Per Share terhadap Nilai Perusahaan: Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2008-2010.

0 0 25

Pengaruh Current Ratio, Earnings per Share dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham (STudi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2006-2009).

0 0 24

Pengaruh Earnings Per Share, Return On Asset, dan Retusn On Equity Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2007-2009).

0 0 25

Pengaruh Faktor-Faktor Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2006-2008).

0 0 25

Pengaruh Current Ratio, Debt Equity Ratio dan Earnings per Share terhadap Harga Saham (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2005-2008).

0 0 22

Pengaruh Laba Bersih dan Total Arus Kas terhadap Harga Saham (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2006-2008).

0 0 19

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan Manufaktur Periode 2005-2007).

0 0 24

Pengaruh Current Ratio, Return on Equity dan Earnings Per Share terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2005-2008).

0 0 21

Pengaruh Earnings per Share, Price Earnings Ratio dan Book Value per Share terhadap Harga Saham (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2005-2007).

0 0 22