Sehingga diperoleh tabel ANOVA sebagai berikut: Tabel II
ANOVA
Sumber varians
Derajat bebas
db JK RJK
F
hitung
Regresi k JK
regresi
RJK
regresi
Residu n - k - 1
JK
sisa
RJK
sisa
Total n - 1
JK
total
RJK
total
Kesimpulan dapat diambil dengan membandingkan nilai signifikansi yang
terdapat dalam tabel ANOVA dengan kriteria sebagai berikut:
Nilai Signifikansi α : H
Diterima. Nilai Signifikansi
≥ α : H Ditolak.
Nilai Signifikansi α yang digunakan adalah 5 0,05.
3.2.9 Asumsi Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang akan digunakan berdistribusi normal dalam variabel riset, atau dengan kata lain, apakah sampel yang
dipilih berasal dari populasi yang terdistribusi secara normal Nugroho, 2005:18. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang berdistribusi
normal. Ghozali 2005:110 mengemukakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Uji normalitas data ini sebaiknya dilakukan sebelum data diolah berdasarkan berbagai metode penelitian. Uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov bertujuan untuk membantu peneliti dalam menentukan distribusi normal dengan
jumlah data penelitian yang sangat sedikit atau sampel kecil. Kriteria yang digunakan adalah data berdistribusi normal jika nilai sig. Kolmogorov-Smirnov nilai
konfidensi 0.05. Data dikatakan tidak berdistribusi normal jika nilai sig. Kolmogorov-Smirnov nilai konfidensi 0.05.
3.2.10 Asumsi Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan residual varians suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau tidak
adanya hubungan antara nilai yang diprediksi dan nilai studentized delete residual tersebut Nugroho, 2005:62. Lawan dari heteroskedastisitas adalah
homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memenuhi homoskedastisitas, atau yang terbebas dari asumsi heteroskedastisitas Sunjoyo,
2007:40. Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas akan dilakukan dengan
menggunakan uji Glejser dengan menggunakan taraf signifikansi 5.
3.2.11 Asumsi Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu et pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode
sebelumnya et-1 Sunjoyo, 2007:38. Autokorelasi sering terjadi pada sampel data
time-series yang n sampel adalah periode waktu. Model regresi majemuk terbebas dari autokorelasi jika nilai DWhitung terletak di daerah No autocorrelation
Nugroho, 2005:59. Sebagai patokan, nilai DWhitung yang mendekati angka 2 berarti model regresi tersebut terbebas dari asumsi autokorelasi Sunjoyo, 2007:40.
Bila nilai DWhitung dibawah nilai dl maka terdapat negative autocorrelation, dan bila di atas nilai du+1.01, maka positive autocorrelation. Nilai du dan dl dapat
diperoleh dari tabel uji DW.
3.2.12 Asumsi Multikolinearitas