Kuesioner Pengetahuan Keluarga tentang Perawatan Stoma Lembar Observasi Tindakan Keluarga Merawat Stoma

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah kuesioner data demografi responden dan instrumen kemampuan yang terdiri dari: kuesioner pengetahuan responden merawat stoma, dan lembar observasi tindakan untuk melihat responden pada saat melakukan perawatan stoma.

5.1. Kuesioner Data Demografi

Data-data demografi responden yang terdapat pada bagian ini meliputi kode responden, tanggal, umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan terakhir, dan pekerjaan responden.

5.2. Instrumen Kemampuan

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan respoden dalam perawatan stoma ini terdiri dari 39 pertanyaan yang terdiri dari 17 pertanyaan untuk kuesioner pengetahuan perawatan stoma dan 22 pernyataan pada lembar observasi prosedur perawatan stoma.

5.2.1. Kuesioner Pengetahuan Keluarga tentang Perawatan Stoma

Kuesioner tingkat pengetahuan terdiri dari 17 pertanyaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan keluarga dalam perawatan stoma yang disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada konsep perawatan stoma. Kuisioner yang terdiri dari 17 pertanyaan tentang perawatan stoma ini dibuat ketentuannya, bahwa setiap pertanyaan bernilai 1 satu untuk jawaban yang benar dan 0 nol untuk jawaban yang salah Riduwan, 2002. Universitas Sumatera Utara

5.2.2. Lembar Observasi Tindakan Keluarga Merawat Stoma

Lembar observasi prosedur tindakan keluarga dalam merawat stoma terdiri dari 22 pernyataan yang diadopsi dari Siregar, C. T, dkk 2009, yang terdiri dari 9 pernyataan tentang ketersediaan alat-alatbahan perawatan stoma dan 13 pernyataan tentang prosedur tindakan perawatan stoma yang akan dilakukan anggota keluarga dari pasien kolostomi. Ketentuan penilaiannya yaitu; jika calon responden ada menyediakan alat-alat perawatan stoma sesuai dengan yang ditentukan pada instrumen, maka nilainya 1 dan jika alat-alat tersebut tidak ada disediakan, maka nilainya 0. Jika responden melakukan tindakan prosedur perawatan stoma, maka nilainya 1 dan apabila responden tidak melakukan tindakan prosedur yang ditetapkan maka nilainya diberi 0. Berdasarkan rumus Hidayat 2007: p = dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 39 selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah dan banyak kelas 3 mampu, kurang mampu, dan tidak mampu maka didapat panjang kelas sebesar 393 = 13 dan nilai 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, sehingga kemampuan keluarga tentang perawatan stoma dapat dikategorikan sebagai berikut: - mampu dalam merawat stoma = 26-39 - kurang mampu dalam merawat stoma = 13-25 - tidak mampu merawat stoma = 0-12 Universitas Sumatera Utara

6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner pengetahuan keluarga tentang perawatan stoma dan lembar observasi kemampuan keluarga dalam perawatan stoma dibuat sendiri oleh peneliti, sehingga perlu dilakukan uji validas. Kuesioner dan lembar observasi ini divalidasi dengan menggunakan validitas isi Content validity yang dilakukan oleh 3 orang ahli dalam penelitian ini yaitu dosen F. Kep USU bagian Departemen KMB; Ibu Rosina Tarigan, S.Kep, M.kep, sp. KMB, CWCC, Bapak Asrizal, S. Kep, Ns, WOC ETN, dan dari Rindu B Ruang 2A RSUP. H. Adam Malik Medan yaitu Ibu Lela Wira, S. Kep, Ns. Hal ini dilakukan dengan mengajukan kuesioner, lembar observasi dan proposal penelitian kepada penguji validitas. Ahli diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi. Kemudian mengoreksi semua item yang telah dibuat. Pada akhir perbaikan, ahli diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut menggambarkan cakupan isi yang akan diukur. Pertimbangan ahli tersebut juga menyangkut apakah semua aspek yang hendak diukur telah dicakup melalui item pertanyaan dalam tes Sukardi, 2009. Dan hasil dari ketiga ahli tersebut dihitung dengan menggunakan CVI content validity index menurut Polit Hungler 1999 dengan rumus: r = r dikatakan valid, jika r = ≥0,7 Universitas Sumatera Utara Pada instrumen penelitian ini, nilai validitas r yang didapat yaitu 0.86, jadi instrumen yang digunakan sudah valid. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya dalam ruang lingkup yang sama Notoatmodjo, 2005. Tes reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsistensi sasaran yang akan diukur. Alat ukur yang baik adalah bila beberapa kali dipakai sebagai alat ukur pada kelompok subjek yang sama akan memberikan hasil yang sama. Uji reliabilitas dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 9 responden yang memenuhi kriteria yang sama dengan sampel di RSUP. H. Adam Malik pada bulan Maret 2012. Dalam penelitian ini akan menggunakan reability konsistensi internal. Untuk menguji instrumen berupa kuesioner pengetahuan, peneliti akan menggunakan formula Kuder Richardson 20 K-R 20, dimana instrumen mempunyai dua pilihan jawaban yaitu benar dan salah Sukardi, 2009. Arikunto 2006 juga menyatakan bahwa K-R 20 ini digunakan untuk jumlah pertanyaan yang merupakan bilangan ganjil dan dalam kuesioner ini terdiri dari 17 pertanyaan. Sedangkan untuk lembar observasi menurut Arikunto 2006, peneliti menggunakan crudel index agreement index kesesuaian kasar. Reabilitas biasanya dinyatakan dalam bentuk angka yang disebut dengan koefisien. Koefisien yang tinggi menunjukkan reabilitas yang tinggi. Instrumen pengukuran yang memiliki reabilitas yang sempurna, nilai koefisiennya 1.00. Akan tetapi, jarang sekali instrumen pengukuran benar-benar reliabel. Reabilitas yang sering Universitas Sumatera Utara dilaporkan biasanya kurang dari 1.00, yaitu 0.80; 0.70; atau 0.50 Dempey Dempsey, 2002, sedangkan menurut Polit Hungler 1997 suatu instrument dikatakan reliabel jika nilai koefisien reliabelnya r 0.7. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan sudah diuji, dengan nilai r 11 untuk kuesioner kemampuan = 0,74 dan untuk lembar observasi dengan nilai index kasarnya KK = 0,972. Kesimpulannya dari hasil uji, maka instrumen sudah reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,7.

7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai dengan cara mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kemudian mengirim surat izin penelitian dari F.Kep USU ke tempat penelitian RSUP. H. Adam Malik Medan. Setelah mendapat izin maka dilakukan pengumpulan data. Peneliti mencari responden sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya. Apabila peneliti sudah menemukan calon responden, peneliti menjelaskan tujuan dan manfat dari penelitian ini. Kemudian peneliti meminta persetujuan dari responden dan kontrak waktu selama 5 hari dengan menandatangani informed consent lembar persetujuan. Pada hari pertama peneliti akan mendapatkan responden. Setelah meminta persetujuan, peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner dan meminta responden untuk menjawab kuesioner pertanyaan tentang pengetahuan perawatan kolostomi. Setelah selesai pengisian kuesioner, peneliti meminta calon responden melakukan prosedur tindakan perawatan stoma dan peneliti mengisi lembar observasi prosedur perawatan stoma yang telah tersedia. Setelah selesai Universitas Sumatera Utara pengisiaan lembar observasi, pada hari ke 2 peneliti memberi edukasi dengan menjelaskan informasi tentang kolostomi dan mengajarkan prosedur perawatan stoma selama kurang lebih 30 menit warna stoma, pengukuran stoma pada kantong kolostomi, waktu mengganti kantong kolostomi, jenis-jenis kantong kolostomi, dan peralatan apa saja yang perlu dalam perawatan stoma, dan tujuan dilakukan perawatan stoma. Lalu pada hari ke-3 dan ke-4, responden melakukan perawatan sendiri dengan didampingi peneliti sekaligus mengevaluasi tindakan yang dilakukan. Pada hari ke-5 diadakan post test. Pelatihan hanya sekali dilakukan dalam satu hari dan pada waktu sore hari, jika responden kurang jelas responden dapat bertanya kepada peneliti. Selanjutnya data dianalisa. Pada saat pengumpulan data ada beberapa responden yang berumur diatas 50 tahun dan kurang dapat membaca dengan jelas, maka peneliti memberi bantuan kepada responden untuk mengisi lembar kuesioner dengan cara membacakan pertanyaan yang ada dilembar kuisioner kemudian responden diminta menjawab pertanyaan sesuai dengan yang mana yang paling dominan.

8. Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah semua data berupa kuisioner dan lembar observasi dikumpulkan oleh peneliti dan diperiksa satu per satu. Data yang diperoleh dari setiap responden berupa data demografi dan hasil pengisian kuesioner pengetahuan keluarga sebelum dan sesudah intervensi. Sedangkan untuk lembar observasi kemampuan keluarga merawat stoma, peneliti sendiri yang menilainya. Analisis data akan dilakukan secara komputerisasi. Universitas Sumatera Utara Data yang terkumpul diolah dengan mengecek kode coding data responden dan memastikan bahwa semua jawaban sudah diisi, data yang terkumpul dari kuisioner dikoreksi kembali ketepatan dan kelengkapannya secara manual coding, dan memasukkan data melalui komputerisasi entri. Selanjutnya dilakukan analisa data.

8.1. Statistik Deskripsi