BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Kolostomi 1.1. Pengertian
Kolostomi adalah sebuah lubang yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses Bouwhuizen, 1991 dalam Murwani,
2009. Randy 1987, dalam Murwani, 2009 mendefenisikan kolostomi sebagai suatu pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding
perut untuk mengeluarkan feses. Evelyn 1991, dalam Murwani, 2009 juga mengatakan bahwa kolostomi merupakan lubang yang dibuat melalui lubang
dinding abdomen kedalam kolon iliaka untuk mengeluarkan feses. Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa kolostomi merupakan suatu tindakan
pembedahan untuk membuat suatu lubang dari kolon melalui dinding abdomen baik sementara ataupun permanen agar feses dapat keluar melalui kolon.
1.2. Stoma
Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan yang berupa mukosa kemerahan disebut dengan stoma Muwarni, 2009. Untuk mengambil keluaran
dari stoma, diperlukan sebuah kantong sekali pakai atau kantong drainase yang disebut appliance yang dilekatkan pada stoma. Karena kontrol sfingter normal
tidak digunakan, mungkin akan muncul masalah-masalah kebocoran, pengendalian bau dan iritasi di sekitar area Blackley, 2004. Perlengkapan ostomi
terdiri atas satu lapis dengan barier kulit hipoalergik untuk mempertahankan integritas kulit peristomal. Perlindungan kulit peristomal adalah aspek pentinng
Universitas Sumatera Utara
dalam perawatan stoma. Peralatan yang sesuai ukuran merupakan hal yang penting untuk mencegah kebocoran stoma Wong, 2009.
Komplikasi pada stoma yang dapat terjadi jika tidak dilakukan perawatan adalah dapat terjadi obstruksipenyumbatan yang diakibatkan karena adanya
perlengketan usus atau adanya pergeseran feses yang sulit dikeluarkan, stenosis akibat penyempitan lumen, prolap pada stoma akibat kelemahan otot abdomen,
perdarahan stoma akibat tidak adekuatnya haemostasis dari jahitan batas mucocutaneus, edema jaringan stoma akibat tekanan dari hematoma peristomal
dan pengkerutan dari kantong kolostomi, nekrotik stoma akibat cedera pada pembuluh darah stoma, dan retraksipengkerutan stoma akibat kantong stoma
yang terlalu sempittidak pas untuk ukuran stoma dan akibat jaringan scar disekitar stoma Blackley, 2004. Oleh sebab itu, sangatlah penting dilakukan
perawatan stoma untuk menjaga area tersebut agar tetap bersih dan kering. Untuk menampung drainase, digunakan kantong kolostomi sekali pakai yang menutupi
stoma. Kantong tersebut ditahan menggunakan sabuk atau perekat. Perawatan stoma yang benar sangat diperlukan untuk mempertahankan
kesehatan jaringan karena daerah disekitar stoma mengalami kontak langsung dengan feses yang cair atau semicair Hegner Caldwell, 2003. Sebaiknya
keluarga secara aktif dilibatkan karena keluarga mempunyai tanggung jawab akhir dalam mengatur hidup mereka sendiri, selain itu tindakan ini merupakan cara
untuk menghormati dan menghargai keluarga Carey, 1989 dalam Suprajitno, 2004. Menurut Suprajitno 2004, untuk menstimulasi kesadaran atau penerimaan
keluarga mengenai masalah kebutuhan kesehatan dapat dilakukan dengan cara
Universitas Sumatera Utara
memberikan informasi yang tepat, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan, serta mendorong sikap emosi yang mendukung upaya
kesehatan. Rencana tindakan ini diarahkan untuk mengubah pengetahuan, sikap dan tindakan keluarga sehingga pada akhirnya keluarga mampu memenuhi
kebutuhan kesehatan anggota keluarganya Calgary, 1994 dalam Suprajitno, 2004.
1.3. Indikasi Kolostomi