memberikan informasi yang tepat, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan, serta mendorong sikap emosi yang mendukung upaya
kesehatan. Rencana tindakan ini diarahkan untuk mengubah pengetahuan, sikap dan tindakan keluarga sehingga pada akhirnya keluarga mampu memenuhi
kebutuhan kesehatan anggota keluarganya Calgary, 1994 dalam Suprajitno, 2004.
1.3. Indikasi Kolostomi
Lokasi kolostomi ditentukan oleh masalah medis dan kondisi umum klien McGarity, 1992 dalam Potter dan Perry, 2006.
Kolostomi dapat dibuat secara permanen ataupun temporer sementara yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Kolostomi temporer dibuat pada
pasien yang tujuannya untuk dekompresi kolon sedangkan kolostomi permanen dibuat pada pasien yang tidak mampu lagi untuk defekasi secara normal melalui
anus, hal ini biasanya disebabkan karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid dan rektum.
1.4. Perawatan Stoma
Keadaan stoma yang baik adalah berwarna merah muda yang agak gelap mendekati warna merah. Apabila mengalami gangguan sirkulasi, stoma akan
berubah warna menjadi merah gelap. Beberapa hari pertama stoma akan menjadi oedema dan akan menciut Lewis Collier, 1983. Oleh karena itu, perawatan
stoma dapat dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kebersihan pasien, mencegah terjadinya infeksi, mencegah terjadinya iritasi pada kulit sekitar stoma, dan untuk
mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya Murwani, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Kulit stoma harus dicuci dengan menggunakan air hangat dan dikeringkan segera. Kulit harus dijaga bebas dari cairan intestinal yang mungkin akan keluar.
Sebuah barier kulit seperti topical sprays, ostomi cream, stomahesive, bedak karaya, dan produk lainnya dapat menjadi proteksi bagi kulit. Sebuah kantong
kolostomi yang sekali pakai, open-ended, dan transparan lebih mudah untuk memproteksi kulit sekaligus dapat dilihat komponen didalamnya. Kantong harus
sesuai atau pas untuk mencegah kebocoran sekitar stoma. Ukuran stoma ditentukan oleh kartu pengukur stoma. Kantong kolostomi akan dipasang setelah
pembedahan tetapi belum berfungsi. Kolostomi akan berfungsi 2 sampai 4 hari lagi setelah operasi ketika peristaltik usus sudah cukup pulih.
Volume, warna, dan konsistensi drainase harus dicatat. Setiap kali kantong kolostomi tersebut diganti, kondisi kulit harus diamati apakah ada iritasi atau
sebagai pertimbangan tindakan. Kantong kolostomi yang kotor tidak boleh digunakan lagi secara langsung pada kulit yang sudah teriritasi.
Diet pada pasien kolostomi bersifat individual. Pasien harus diajarkan untuk menghindari makanan yang menyebabkan gas, diare, sembelit, atau yang
odorforming atau yang mengiritasi kulit. Jika klien memperkenalkan satu makanan pada suatu waktu, makanan yang menyebabkan masalah dapat dengan
mudah diidentifikasi. Masalah dengan diare dapat dikendalikan dengan obat- obatan. Laxative atau pencahar ringan dapat dikonsumsi ketika konstipasi
sembelit menjadi suatu masalah. Kantong kolostomi dapat juga dipakai untuk mengumpulkan drainase.
Kolostomi yang berada di kolon asendens dan tranversum mempunyai
Universitas Sumatera Utara
karakteristik tinja yang semiliquid dan lebih sulit dikendalikan daripada kolostomi di sisi kiri usus besar. Sedangkan kolostomi yang berada di kolon
sigmoid atau menurun memiliki karakteristik tinja yang semipadat dan lebih mudah untuk mengkelolanya. Ada klien yang mungkin memakai kantong drainase
atau mungkin ada juga yang tidak memakai kantong drainase. Sebuah cap pengatur udara dapat dikenakan di atas stoma untuk membantu mengontrol bau.
Deodorized seperti nilodar, arang, tablet klorofil, atau oral bismut subcarbonat derifil akan membantu mengontrol bau Lewis Collier, 1983.
1.4.1. Perawatan Kulit
Rabas efluen akan bervariasi sesuai dengan tipe ostomi. Pada kolostomi transversal, terdapat fese lunak dan berlendir yang mengiritasi kulit. Pada
kolostomi desenden atau kolostomi sigmoid, feses agak padat dan sedikit mengiritasi kulit. Pasien dianjurkan melindungi kulit peristoma dengan sering
mencuci area tersebut menggunakan sabun ringan, memberikan barier kulit protektif disekitar stoma, dan mengamankannya dengan melekatkan kantung
drainase. Bedah nistatin Mycostatin dapat ditebarkan sedikit pada kulit peristoma bila terdapat iritasi atau pertumbuhan jamur.
Kulit dibersihkan dengan perlahan menggunakan sabun ringan, dan waslap lembab serta lembut. Adanya kelebihan barier kulit dibersihkan. Sabun bertindak
sebagai agen abrasive ringan untuk mengangkat residu enzim dari tetesan fekal. Selama kulit dibersihkan, kassa dapat digunakan untuk menutupi stoma atau
tampon vagina dapat dimasukkan dengan perlahan untuk mengabsorpsi kelebihan drainase.
Universitas Sumatera Utara
Pasien diizinkan untuk mandi atau mandi pancuran sebelum memasang alat yang bersih. Plester mikropor yang yang dilekatkan pada sisi kantung akan
melindunginya selama mandi. Kulit dikeringkan dengan seksama menggunakan kasa; hindari menggosok area tersebut. Barier kulit wafer, pasta, atau bedak
digunakan disekitar stoma untuk melindungi kulit dari drainase fekal Smeltzer Bare, 2002.
1.4.2. Memasang Kantung Kolostomi
Stoma diukur untuk menentukan ukuran kantung yang tepat. Lubang kantung harus sekitar 0,3 cm lebih besar dari stoma. kulit dibersihkan sesuai
prosedur di atas. Barier kulit peristoma dipasang. Kantung kemudian dipasang dengan cara membuka kertas perekat dan menekannya diatas stoma selam 30
detik. Iritasi kulit ringan memerlukan tebaran bedak karaya pada kulit atau bedak stomahesive sebelum kantung dilekatkan Smeltzer Bare, 2002.
1.5. Macam-Macam Jenis Kantong Kolostomi
Menurut Setyorini 2009, ada bermacam – macam jenis kantong stoma yang perlu diketahui, antara lain:
1. Menurut jenis “Base Plate”“Faceplate”Lapisan dasar yang menempel di kulit sekitar stoma:
a. “One piece system”sistem satu lempengan lapisan: pada sistem ini lapisan dasarnya ada yang seperti perekat “double tape” saja, dan ada pula
yang memiliki “skin barrier”. b. “Two pieces system”sistem dua lempengan lapisan”: pada sistem ini
lapisan dasarnya sudah dibekali dengan “skin barrier”, dan
Universitas Sumatera Utara
pasangannyatangkupannya sesuai dengan ukurannya masing-masing tidak boleh beda ukuran.
2. Menurut bentuk “Base Plate”“Faceplate”“Wafer”Lapisan dasar yang menempel pada kulit sekitar stoma, ada 2 dua jenis:
a. StandardNormal flange base plateface plate. b. Convex flange base plate face plate.
3. Menurut bentuk kantong stomanya, ada 3 tiga jenis: a. Closed pouchkantong yang tertutup pada bagian bawahnya.
b. Drainable pouchkantong yang terbuka pada bagian bawahnya barus ditutup menggunakan klip.
c. Mini closed pouchkantong stoma yang kecil. 4. Menurut warna kantong stomanya, ada 2 dua:
a. Clear bagTransparant bagkantong transparan. b. Opaque bagkantong warna gelap sesuai dengan warna kulit.
5. Menurut jenis stomanya, ada 2 dua: a. Kantong stoma untuk menampung feses.
b. Kantong stoma untuk menampung urin. Biasanya pemilihan kantong ini disarankan secara umum sebagai berikut:
- Pada pasien pasca operasi hari ke 0–3 atau 5 sesuai jumlah produksi stoma disarankan untuk menggunakan kantong stoma yang transparan,
supaya mudah diobservasi. - Pada pasien yang akan pulang ke rumah disarankan untuk menggunakan
kantong stoma yang gelap, agar rasa percaya diri pasien meningkat.
Universitas Sumatera Utara
- Khusus untuk “Ostomate” dengan stoma kolon, apabila ingin berenang dapat menggunakan kantong stoma yang kecilmini closed pouch.
Pada perawatan stoma ini ada kalanya menemukan berbagai masalah yang timbul akibat dari produksi stomanya sendiri atau bahan dari base plate yang
membuat alergi terhadap kulit sekitar stoma; selain itu dapat juga terjadi infeksi disekitar jahitan stoma, sehingga jahitan stoma terlepas. Oleh karena itu perlu juga
diketahui berbagai asesoris yang dapat dipilih untuk memberikan perawatan pada kulit sekitar stoma tersebut, antara lain:
1. Various standard size protective sheets: lapisan dasar untuk memproteksi kulit sekitar stoma dari cairanproduksi stoma.
2. Strip pastepasta yang berupa lempengan seperti penggaris kecil, dan small paste tubepasta seperti pasta gigi: bahan ini dapat dipergunakan untuk
melapisi lubang yang terjadi akibat adanya infeksi pada jahitan sekitar stoma, atau pasta ini dapat dimanfaatkan juga untuk membantu lebih rekatnya base
plate dengan kulit sekitar stoma 3. Powder: bahan yang dapat dimanfaatkan untuk melapisi kulit sekitar stoma
yang mengalami iritasiekskoriasi, dan penggunaannya cukup pada daerah yang teriritasi tersebut, serta penggunaannya cukup tipis saja seperti
menggunakan bedak jika terlalu tebal, base plate kurang menempel . Ada bermacam-macam jenis klip yang dapat dipilihkan untuk “Ostomate”,
akan tetapi tetap pilihan yang tepat adalah sesuai keinginan pasien setelah diberikan penjelasan. Klip ini bisa tahan lama pemakaiannya, sepanjang tidak
patah, serta dibersihkan dengan baik, dan benar. Ada juga klip yang langsung
Universitas Sumatera Utara
menempel pada stoma bag drainablekantong stoma yang bagian bawahnya terbuka ada beberapa cara pemakaiannya, yang dapat diikuti sesuai petunjuk
pemakaian. Selain asesoris di atas, ada satu lagi asesoris yang tidak kalah pentingnya,
yaitu yang disebut dengan Stoma Guideukuran stoma yaitu alat yang dipergunakan untuk mengukur diameter stoma.
1.6. Prosedur Perawatan Kolostomi