BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 9 minggu, yaitu mulai tanggal 14 Maret 2012 sampai tanggal 21 Maret 2012 di Rindu B Ruang 2A RSUP. H. Adam Malik
Medan. Penyajian data meliputi deskriptif karakteristik responden, kemampuan responden merawat stoma sebelum diberi edukasi pre test, kemampuan
responden merawat stoma setelah diberi edukasi post test, dan perbedaan kemampuan responden merawat stoma sebelum dan sesudah diberi edukasi.
Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 15 orang yang diberikan intervensi berupa edukasi perawatan stoma selama ± 30 menit selama 5
hari.
1.1. Karakteristik Responden
Deskripsi karakteristik demografi responden terdiri dari umur, jenis kelamin, umur, agama, suku, pendidikan, dan pekerjaan. Berdasarkan hasil
penelitian, pada umumnya responden berumur dalam rentang usia 24-32 tahun 26,7, 42-50 tahun 26,7, dan 51-59 tahun 26,7. Mayoritas responden
berjenis kelamin perempuan 53,3. Pada umumnya responden beragama Islam 73,3 dan sebagian besar bersuku batak 40. Berdasarkan latar belakang
pendidikan, mayoritas responden memiliki jenjang pendidikan SMA 60. Sedangkan untuk aktifitas sehari-hari, responden lebih banyak tidak bekerja
57,9. Berdasarkan pekerjaan, pada umumnya responden ibu rumah tangga 33,7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik responden n=15
Karakteristik Demografi
Frekuensi f Persentase
Umur 24-32
33-41 42-50
51-59 60-68
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan Suku
Batak Jawa
Minang Dll : Karo dan Aceh
Agama Islam
Protestan Khatolik
Budha Hindu
Pendidikan Akhir SD
SMP SMA
Akademi Sarjana
4
4 4
3
7 8
6 5
1 3 1 dan 2
11 2
2
3 1
9 2
26,7
26,7 26,7
20,0
46,7 53,3
40,0 33,3
6,7 20,0 6,7 dan 13,3
73,3 13,3
13,3
20,0 6,7
60,0 13,3
Universitas Sumatera Utara
Pekerjaan Pegawai BUMN
Pegawai swasta Pedagang
Ibu rumah tangga Petani
Buruh 1
1 2
5 4
2 6,7
6,7 13,3
33,3 26,7
13,3
1.2. Kemampuan responden dalam perawatan stoma
1.2.1. Kemampuan responden dalam perawatan stoma sebelum diberi edukasi pre test
Hasil penelitian sebelum intervensi pre test menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki kemampuan kurang dalam perawatan stoma sebanyak 93,3
14 orang dan tidak mampu merawat stoma sebanyak 6,7 1 orang. Dengan rata-rata kemampuan 18,93 SD=3,105. Berikut lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel.
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Kemampuan Responden dalam Perawatan Stoma Sebelum Diberi Edukasi n=15
Parameter Kemampuan Frekuensi f
Persentase
Mampu Kurang mampu
Tidak mampu Mean:18,93 ,SD=3,105
14 1
93,3 6,7
Akan tetapi apabila dilihat dari aspek sub variabelnya yaitu pengetahuan dan tindakan dalam perawatan stoma, maka timbul ketimpangan atau konflik
dalam pengambilan kesimpulan kemampuan karena kemampuan diperoleh dari total pengetahuan dan tindakan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk aspek pengetahuan, berdasarkan rumus Hidayat 2007: p
= dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 17 selisih nilai
tertinggi dengan nilai terendah dan banyak kelas 3 mampu, kurang mampu, dan tidak mampu maka didapat panjang kelas sebesar 173 = 5,7 dan nilai 0 sebagai
batas bawah kelas interval pertama, sehingga kemampuan keluarga yang ditinjau dari aspek pengetahuan tentang perawatan stoma dapat dikategorikan sebagai
berikut: - mampu dalam merawat stoma
= 12-17
- kurang mampu dalam merawat stoma =
6-11 - tidak mampu merawat stoma
= 0-5
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden tentang perawatan stoma sebelum diberi edukasi, 73,3 11 orang termasuk kategori kurang
mampu dalam merawat stoma dan 26,7 4 orang mampu merawat stoma anggota keluarganya. Dengan rata-rata kemampuan 10,60 SD=1,993. Berikut
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel.
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Kemampuan Responden Ditinjau dari Pengetahuan dalam Perawatan Stoma Setelah
Diberi Edukasi n=15
Parameter Kemampuan Frekuensi f
Persentase
Mampu Kurang mampu
Tidak mampu Mean: 10,60 SD=1,993
4 11
26,7 73,3
Sedangkan apabila ditinjau dari aspek tindakan dalam melakukan perawatan stoma, berdasarkan rumus Hidayat 2007:
Universitas Sumatera Utara
p =
dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 22 selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah dan banyak kelas 3 mampu, kurang mampu, dan
tidak mampu maka didapat panjang kelas sebesar 223 = 7,33 dan nilai 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, sehingga kemampuan keluarga yang ditinjau
dari aspek tindakan melakukan perawatan stoma dapat dikategorikan sebagai berikut:
- mampu dalam merawat stoma =
15-22 - kurang mampu dalam merawat stoma
= 8-14
- tidak mampu merawat stoma =
0-7 Hasil yang diperoleh yaitu 86,7 13 orang responden termasuk kategori
kurang mampu dalam perawatan stoma dan masing-masing 6,7 1 orang responden termasuk kategori mampu dan tidak mampu dalam merawat stoma.
Dengan rata-rata kemampuan 8,33 SD=1,759. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Kemampuan Responden Ditinjau dari Tindakan dalam Perawatan Stoma Setelah Diberi
Edukasi n=15
Parameter Kemampuan Frekuensi f
Persentase
Mampu Kurang mampu
Tidak mampu Mean: 8,33 SD=1,759
1 13
1 6,7
86,7 6,7
Universitas Sumatera Utara
1.2.2. Kemampuan responden dalam perawatan stoma setelah diberi edukasi post test
Hasil penelitian setelah intervensi pre test menunjukkan bahwa 100 15 orang memiliki kemampuan dalam perawatan stoma pada anggota keluarga yang
mengalami kolostomi. Dengan rata-rata nilai kemampuan 35,67 SD=1,175.
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Kemampuan Responden dalam Perawatan Stoma Setelah Diberi Edukasi n=15
Parameter Kemampuan Frekuensi f
Persentase
Mampu Kurang mampu
Tidak mampu Mean: 35,67, SD=1,175
15 100,0
Akan tetapi apabila dilihat dari aspek sub variabelnya yaitu pengetahuan dan tindakan dalam perawatan stoma, maka hasil penelitian menunjukkan
pengetahuan responden tentang perawatan stoma setelah diberi edukasi, 100 15 orang termasuk kategori mampu dalam merawat stoma anggota keluarganya.
Dengan rata-rata kemampuan 16,13 SD=0,640. Berikut lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel.
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Kemampuan Responden Ditinjau dari Aspek Pengetahuan dalam Perawatan Stoma
Setelah Diberi Edukasi n=15
Parameter Kemampuan Frekuensi f
Persentase
Mampu Kurang mampu
Tidak mampu Mean: 16,13, SD=0,640
15 100,0
Sedangkan apabila ditinjau dari aspek tindakan dalam melakukan perawatan stoma, hasil yang diperoleh setelah diberi edukasi yaitu 100 15
orang responden termasuk kategori mampu dalam perawatan stoma anggota
Universitas Sumatera Utara
keluarganya. Dengan rata-rata kemampuan 19,53 SD=1,246. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Kemampuan Responden Ditinjau dari Aspek Tindakan dalam Perawatan Stoma Setelah
Diberi Edukasi n=15
Parameter Kemampuan Frekuensi f
Persentase
Mampu Kurang mampu
Tidak mampu Mean: 19,53 SD=1,246
15 100,0
1.2.3. Perbedaan Kemampuan Responden dalam Perawatan stoma Sebelum dan Sesudah Pemberian Edukasi
Setelah dilakukan uji Wilcoxon Signed Ranks Test secara keseluruhan pada responden sebelum dan sesudah pemberian edukasi, diperoleh output yang
menunjukkan terdapat 15 orang dengan hasil tingkat kemampuan setelah diberi edukasi perawatan stoma lebih tinggi daripada sebelum diberi edukasi.
Bagian test statistic menunjukkan hasil uji Wilcoxon, diperoleh nilai significancy p = 0,001 p 0,05. Hasil median sebelum intervensi adalah 19
dengan nilai minimum = 13,00 dan nilai maximum = 25,00. Sedangkan nilai median setelah intervensi 35,00 dengan nilai minimum = 34,00 dan nilai
maximum = 38,00. Dari adanya perbedaan nilai median dan probabilitas p 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga edukasi
berpengaruh dalam peningkatan kemampuan keluarga dalam perawatan stoma pada anggota keluarga yang mengalami kolostomi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test untuk Perbedaan
Kemampuan Responden dalam Perawatan Stoma Sebelum dan Sesudah Pemberian Edukasi n=15
Variabel Pre test
Median Min Max
Post test Median Min Max
Sig. Total score
19 13 25
35 34 38
0.001
Perbedaan Kemampuan Responden, jika ditinjau dari sub variabel yang terdiri dari pengetahuan dan tindakan dalam perawatan stoma yaitu:
1. Perbedaan kemampuan responden dari aspek pengetahuan dalam perawatan stoma sebelum dan sesudah pemberian edukasi
Setelah dilakukan uji distribusi normal untuk data pre test dan post test pengetahuan responden, diperoleh hasil bahwa data tidak berdistribusi normal
p0,05 dengan uji Kolmogorov-Smirnov karena sampel 30 Wahyuni, 2008
dengan nilai p pre test = 0,053 dan p post test = 0,000. Oleh karena itu, uji inferensial yang digunakan untuk melihat perbedaan kemampuan responden dari
aspek pengetahuan adalah dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 15 orang dengan hasil tingkat kemampuan
setelah diberi edukasi perawatan stoma lebih tinggi daripada sebelum diberi edukasi.
Hasil uji Wilcoxon, diperoleh nilai significancy p = 0,001 p 0,05. Hasil median sebelum intervensi adalah 10 dengan nilai minimum = 7,00 dan nilai
maximum = 15,00. Sedangkan nilai median setelah intervensi 16,00 dengan nilai minimum = 15,00 dan nilai maximum = 17,00. Dari adanya perbedaan nilai
median dan probabilitas p 0,05 dapat disimpulkan bahwa edukasi berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
dalam peningkatan kemampuan keluarga dalam perawatan stoma pada anggota keluarga yang mengalami kolostomi yang ditinjau dari aspek pengetahuannya.
Tabel 5.9. Hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test untuk Perbedaan
Kemampuan Responden Ditinjau dari Aspek Pengetahuan dalam Perawatan Stoma Sebelum dan Sesudah Pemberian
Edukasi n=15
Variabel Pre test
Median Min Max
Post test Median Min Max
Sig. Total score
10 7 15
16 15 17
0.001
2. Perbedaan kemampuan responden dari aspek tindakan dalam perawatan stoma sebelum dan sesudah pemberian edukasi
Setelah dilakukan uji distribusi normal pada data pre test dan post test pada data tindakan responden dalam perawatan stoma diperoleh hasil bahwa data sudah
berdistribusi normal p0,05 dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov sampel 30, dimana nilai p yang diperoleh pada pre test tindakan = 0,200 dan
pada data post test tindakan = 0,200. Oleh karena itu, analisa data menggunakan pair t-test.
Hasil uji pair t-test diperoleh nilai mean total untuk sebelum intervensi adalah 8,33 dengan SD = 1,759 dan mean total setelah intervensi adalah 19,53
dengan SD = 1,246. Terdapat perbedaan mean total dengan nilai t = -20,884. Nilai t hitung -20,884 menunjukkan bahwa nilai t negatif, hal ini berarti skor pre test
kemampuan perawatan stoma lebih kecil dari pada skor post test kemampuan perawatan stoma atau terjadi peningkatan kemampuan setelah intervensi
Riwidikdo, 2008. Sedangkan nilai signifikansi .000, Hal ini berarti bahwa probabilitas p 0,05 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga edukasi
berpengaruh dalam peningkatan kemampuan keluarga dalam perawatan stoma
Universitas Sumatera Utara
pada anggota keluarga yang mengalami kolostomi yang ditinjau dari aspek tindakan melakukan perawatan stoma.
Tabel 6.0. Hasil uji Paired T-Test untuk Perbedaan Kemampuan Responden
Ditinjau dari Aspek Tindakan dalam Perawatan Stoma Sebelum dan Sesudah Pemberian Edukasi
Variabel Pretest
Mean SD
Posttest Mean SD
t-value Sig.
Total score 8,33
1,759 19,53 1,246 -20,884 .000
2. Pembahasan 2.1. Kemampuan keluarga dalam perawatan stoma pada anggota keluarga