Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

commit to user Pada kurva dan pada gambar plot of regression standardized residual di atas menunjukkan bahwa data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. Berdasarkan hasil uji tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa populasi data sikap kemandirian mahasiswa, keikutsertaan dalam UKM, dan Interaksi sosial dalam keluarga berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya hubungan antara variabel independen. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF, dimana menurut Santoso dalam Duwi Priyatno 2010: 81, “ Pada umumnya jika nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel lainnya”. Uji multikolinearitas dapat dilihat melalui tabel 10 di bawah ini: Tabel 4.1. Uji Multikolinearitas Berdasarkan uji multikolinieritas di atas diperoleh hasil sebagai berikut, diketahui koefisien VIF untuk keikutsertaan dalam Unit Kegiatan Mahasiswa UKM adalah 1.200. Koefisien VIF untuk interaksi sosial dalam keluarga adalah 1.200. Karena nilai VIF masing-masing variabel tidak lebih dari 5 maka model regresi bebas dari masalah multikolinearitas. Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardi zed Coefficie nts Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolera nce VIF Constant 3.829 4.735 .809 .421 Keikutsertaan dlm UKM .466 .058 .529 7.997 .000 .833 1.200 1 Interaksi Sosial dlm Keluarga .566 .082 .455 6.873 .000 .833 1.200 commit to user

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heterokedastisistas dalam penelitian ini menggunakan Uji Spearman’s rho. Menurut Duwi Priyatno 2010: 84, “Uji Spearman’s rho yaitu menghubungankan nilai residual unstandardized residual dengan masing-masing variabel independen. Jika signifikansi hubungan kurang dari 0,01 maka pada model regresi terjadi masalah heterokedastisistas”. Sehingga jika signifikansi hubungan 0,01 maka pada model regresi tidak terjadi masalah heterokedastisistas. Hasil pengujian heterokedastisistas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 11 berikut: Tabel 4.2. Uji Heterokedastisistas. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hubungan antara keikutsertaan dalam UKM dengan unstandardized residual menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,952 dan hubungan antara interaksi sosial dalam keluarga dengan unstandardized residual menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,887. Karena Correlations Unstandar dized Residual Keikutsert aan dlm UKM Interaksi Sosial dlm Keluarga Correlation Coefficient 1.000 -.006 .015 Sig. 2-tailed . .952 .887 Unstandardized Residual N 90 90 90 Correlation Coefficient -.006 1.000 .414 Sig. 2-tailed .952 . .000 Keikutsertaan dlm UKM N 90 90 90 Correlation Coefficient .015 .414 1.000 Sig. 2-tailed .887 .000 . Spearmans rho Interaksi Sosial dlm Keluarga N 90 90 90 Sumber: data primer yang diolah 2011 commit to user nilai signifikansi hubungan lebih 0,01 maka peneliti menyimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah heterokedastisistas.

4. Uji Linearitas