Keikutsertaan Keikutsertaan Dalam Unit Kegiatan Mahasiswa UKM

commit to user 2 Percaya diri. Dengan mengenali dirinya sendiri maka orang yang memiliki kemandirian akan mengenal kelebihan dan kekuranggan yang dimilikinya, sehingga ia akan lebih percaya diri untuk meraih keberhasilan. 3 Inisiatif. Orang yang memiliki kemandirian akan memulai segala sesuatu berdasarkan pemikiran dan kehendaknya sendiri. 4 Tidak bergantung dengan orang lain. Orang yang memiliki kemandirian adalah orang yang memiliki tingkat ketergantungan pada lingkungan fisis dan lingkungan sosial relatif rendah. 5 Kerja keras. Kemandirian merupakan pengaktualisasian diri secara optimal, sehingga potensi yang ada pada diri dapat berkembang secara optimal jika dilakukan dengan kerja keras.

2. Keikutsertaan Dalam Unit Kegiatan Mahasiswa UKM

a. Keikutsertaan

1 Pengertian Keikutsertaan Keikutsertaan dalam bahasa inggris berarti “participation”. Hal itu sesuai dengan pendapat Hartini dan G. Kartasapoetra 1992: 296, bahwa “participation: partisipasi-peran serta. Ikut andil dalam suatu kegiatan bersama”. Keikutsertaan dapat diartikan sebagai ikut terlibat, berperan aktif dalam suatu kegiatan. Soegarda Poerbakawatja dan H.A.H. Harahap 1982: 251, berpendapat: “Parsisipasi adalah gejala demokrasi, di mana orang diikut sertakan di dalam perencanaan serta pelaksanaan dari segala sesuatu yang berpusat kepada kepentingannya dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan atau tingkat kewajibannya. Partisipasi itu terjadi baik dalam bidang-bidang fisik maupun dalam bidang mental serta dalam bidang penentuan kebijaksanaan. Di dalam sekolah Partisipasi dari murid diarahkan kepada tercapainya suatu kecakapan”. Sedangkan Keith Davis dalam Suryobroto 2002: 279 partisipasi didefenisikan sebagai berikut: “Partisipation is defined as a mental and emotional involved at a person in a group situasion which encourager then contribut to commit to user group goal and share responsibility in them”. partisipasi dimaksudkan sebagai keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Veithzal Rivai 2003: 105, berpendapat bahwa partisipasi anggota kelompok dapat dibedakan antara partisipasi secara: a Partisipasi secara fisik, diwujudkan dengan mempergunakan tenaga dan anggota tubuh dalam berbagai kegiatan organisasi yang memerlukannya. b Partisipasi nonfisik, biasanya lebih banyak dilakukan anggota organisasi dalam menunjang suatu kegiatan kepemimpinan. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: a Keikutsertaan jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris adalah “participation”, participation dalam bahasa Indonesia artinya menjadi partisipasi. b Keikutsertaan atau partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. c Keikutsertaan atau partisipasi anggota kelompok dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara fisik dan secara non fisik. d Keikutsertaanpartisipasi dari murid di sekolah diarahkan kepada tercapainya suatu kecakapan. 2 Peran KeikutsertaanPartisipasi Menurut Y. Slamet 1994: 81, peran partisipasi adalah; “a sebagai perkembangan perasaan otonomi dan efficacy dari setiap individu anggota. b partisipasi berperan sebagai fungsi pendidik.” Untuk lebih jelasnya maka penulis akan menjelaskannya di bawah ini: a Sebagai perkembangan perasaan otonomi dan efficacy dari setiap individu anggota. Dengan partisipasi secara aktif maka anggota akan mampu mengontrol keputusan-keputusan yang mempengaruhi nasib mereka. commit to user b Partisipasi berperan sebagai fungsi pendidik. Dengan partisipasi secara aktif maka anggota dapat mengembangkan keahlian mereka dan disamping itu mereka memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru diluar pengetahuan yang telah mereka miliki. 3 Ukuran Keberhasilan KeikutsertaanPartisipasi Chapin dalam Y. Slamet 1994: 82 menyatakan bahwa “ada tiga ukuran keberhasilan partisipasi, yaitu kehadiran attendence, keanggotaan di dalam pengurus, dan dukungan finansial”. Kaufman dalam Y. Slamet 1994: 83 menggunakan dua ukuran dalam menentukan keberhasilan partisipasi, yaitu: a Keanggotaan Tingkat kederajatan keanggotaan ada 3, yaitu: tidak aktif, sedang, sangat aktif. b Jabatan yang dipegang Seberapa pentingkah jabatan yang diemban seseorang dalam suatu organisasi menunjukkan ukuran keberhasilan yang dicapai dalam berpartisipasi. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa partisipasi dikatakan berhasil apabila dengan adanya: a Perasaan ikut andarbeniikut memiliki. b Kehadiran. c Keanggotaan di dalam pengurus. d Dukungan finansial. e Jabatan yang dipegang.

b. Unit Kegiatan Mahasiswa UKM