20 juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah,
menengah, atau atas. Dalam hal ini, tokoh-tokoh dalam novel ini memiliki latar sosial yang berbeda
pada saat awal pertemuan. Oki adalah seorang pengarang buku yang sudah berumur tiga puluh tahun, dan sudah memiliki anak-istri. Sementara pada saat itu Otoko masih
seorang gadis belia berumur lima belas tahun. Mereka kembali bertemu setelah dua puluh empat tahun kemudian, dan saat itu Otoko telah menjadi seorang pelukis yang
ternama.
2.3 Biografi Pengarang
Biografi yaitu uraian tentang kehidupan seseorang, baik orang itu masih hidup atau sudah meninggal. Biografi berisi tentang perjalanan hidup tokoh tersebut,
kehidupan seorang tokoh, deskripsi kegiatan dan prestasi tokoh tersebut, ekspresi tokoh tersebut, serta pandangan tokoh tersebut. Biografi dalam bahasa Indonesia artinya
riwayat hidup seseorang. Dalam biografi seseorang tokoh biasanya banyak ditemukan suatu pelajaran yang dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari awal hidup
sampai menjelang ajal banyak yang dapat ditarik hikmahnya. Tujuan dari penulisan biografi ini adalah agar pembaca dan penulis dapat mengetahui perjalanan hidup
seorang tokoh yang ia baca, dapat meneladani dan mengambil pelajaran dari seorang tokoh untuk dipakai dalam kehidupan sehari-harinya, dapat memberikan sesuatu yang
berharga pada diri penulis dan pembaca setelah membacanya, serta penulis dan pembaca dapat meniru cara bagaimana tokoh tersebut sukses.
Yasunari Kawabata merupakan pemenang Hadiah Nobel tahun 1968. Dia lahir di Osaka tahun 1899. Ayahnya seorang dokter yang berminat sekali kepada sastra dan
seni, dan meninggal ketika Kawabata berumur tiga tahun. Semula ia bercita-cita
Universitas Sumatera Utara
21 menjadi pelukis, tapi akhirnya memutuskan menjadi pengarang. Masih sebagai seorang
murid sekolah lanjutan, ia sudah memuatkan cerita dan esainya pada majalah sastra dan surat kabar. Buku hariannya yang ditulis menjelang kematian kakeknya diterbitkan
dengan judul Buku Harian Pemuda Enam Belas Tahun. Ia amat tertarik pada sastra Skandinavia dan karya para pengarang Jepang
tergabung dalam mazab Shirakawa. Setelah menamatkan Fakultas Sastra Universitas Kerajaan di Tokyo, ia menjadi anggota redaksi majalah sastra Bungei Shunju, kemudian
memimpin majalah sastra Bungei Jidai. Sejak itu mulailah ia menulis karya sastra dengan gaya neo-sensualisme. Roman-romannya yang terkenal antara lain: Negeri Salju
Pustaka Jaya 1972, Rumah Perawan Pustaka Jaya 1976, Penari Izu, Seribu Burung Bangau, Sutra Gunung, dan karyanya yang terakhir Keindahan dan Kepiluan.
2.4 Psikoanalisa Sigmud Freud