Gaya Bahasa Sudut Pandang

16 Dalam sebuah novel ada rangkaian peristiwa yang saling berhubungan secara erat dan dasar hubungan itu adalah sebab akibat dan hubungan itu sangat logis. Rangkaian peristiwa yang demikian itu disebut alur Rustapa, 1990:20

d. Latar

Yang dimaksud dengan latar atau setting adalah penggambaran situasi tempat dan waktu serta suasana terjadinya peristiwa. Sudah tentu latar yang dikemukakan, yang berhubungan dengan sang tokoh atau beberapa tokoh Suroto, 1989:94. Latar berfungsi sebagai pendukung alur atau perwatakan. Gambaran situasi yang tepat akan membantu memperjelas peristiwa yang sedang dikemukakan. Untuk dapat melukiskan latar yang tepat, pengarang harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang keadaan atau waktu yang akan digambarkannya. Hal itu dapat diperoleh melalui pengamatan langsung, buku, atau informasi dari orang lain.

e. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah unsure lain yang terpenting dalam karya sastra. Di dalam sebuah cerita, seorang pengarang tentu berharap agar buah pikirannya dapat dipahami dan dinikmati pembacanya. Oleh karena itu, melalui imajinasinya pengarang berupaya memilih kata-kata yang ditata dalam rangkaian kalimat yang sederhana. Ia memadukan kata demi kata sehingga tercipta bahasa yang indah dan dapat menarik minat pembaca. Dengan kata lain, seorang pengarang menggunakan gaya bahasa tersendiri di dalam menyusun karyanya Rustapa, 1990:49

f. Sudut Pandang

Unsur berikutnya yang harus mendapat perhatian adalah pusat pengisahan. Pengarang sebagai pencipta karya sastra harus dapat mengemukakan ceritanya supaya dapat meyakinkan pembaca. Apakah ia berada di luar cerita atau terlibat di dalamnya. Universitas Sumatera Utara 17 Masalah ini sebenarnya menyangkut cara pengisahan cerita oleh pengarang. Dari sudut pandang mana cerita itu dikemukakan Rustapa, 1990:42

2.1.2 Unsur Ekstrinsik Novel

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar tubuh karya sastra itu sendiri. Seperti yang telah dikemukakan di depan bahwa unsur ekstrinsik adalah unsur luar sastra yang ikut mempengaruhi penciptaan karya sastra. Unsur-unsur tersebut meliputi latar belakang kehidupan pengarang, keyakinan dan pandangan hidup pengarang, adat istiadat yang berlaku saat itu, situasi politik, persoalan sejarah, ekonomi, pengetahuan agama dan lain-lain Suroto, 1989:138. Unsur ekstrinsik untuk tiap bentuk karya sastra sama. Unsur ini mencakup berbagai aspek kehidupan sosial yang tampaknya menjadi latar belakang penyampaian tema dan amanat cerita. Seorang pengarang yang baik akan selalu mempelajari segala macam persoalan hidup manusia. Hal ini berkaitan dengan misi seorang pengarang yang selalu berhubungan dengan manusia dan seluk-beluknya. Seorang pengarang yang kurang mengetahui dan kurang bisa menyelami kehidupan manusia dan keunikannya hanya akan menghasilkan sebuah karya yang hambar dan janggal. Pengetahuan yang tidak kalah penting bagi seorang pengarang adalah ilmu jiwa. Dengan ilmu jiwa yang cukup memadai maka ia akan mampu menampilkan perwatakan yang pas. Dengan pengetahuan ilmu jiwa, pengarang akan menggambarkan gerak dan tingkah laku yang cocok dengan jiwa dan batinnya. Tidak hanya itu saja yang perlu diketahui, pengetahuan sosial budaya suatu masyarakat, seluk-beluk kehidupan masyarakat modern pun perlu dipelajari. Kesimpulannya, semua aspek kehidupan manusia dimana saja dan kapan saja perlu diketahui guna menunjang keberhasilan sebuah cerita. Universitas Sumatera Utara 18 Selain unsur-unsur yang datangnya dari luar diri pengarang, hal-hal yang sudah ada dan melekat pada kehidupan pengarang pun cukup besar pengaruhnya terhadap terciptanya suatu karya sastra Suroto, 1989:139.

2.2 Setting Novel Keindahan dan Kepiluan