Ringkasan Novel ANALISIS PSIKOLOGIS PARA TOKOH DALAM NOVEL KEINDAHAN DAN

30

BAB III ANALISIS PSIKOLOGIS PARA TOKOH DALAM NOVEL KEINDAHAN DAN

KEPILUAN KARYA YASUNARI KAWABATA

3.1 Ringkasan Novel

Pada tanggal dua puluh Sembilan Desember, Oki sedang dalam perjalanan ke Kyoto untuk mendengarkan lonceng Malam Tahun Baru, tetapi tidak hanya itu saja yang menjadi tujuan Oki, ia datang ke Kyoto juga karena ingin bertemu dengan Otoko. Tentu saja ia tidak pasti akan dapat bertemu dengan Otoko. Tapi, mendengarkan lonceng itu bukan sekedar alasan dan merupakan kesempatan untuk menemui wanita yang sudah lama dirindukannya. Ia datang ke Kyoto dengan harapan dapat mendengarkan bunyi lonceng-lonceng kuil bersama dengan Otoko. Setibanya di Kyoto, Oki menginap disebuah hotel. Pagi harinya Oki sudah terbangun, saat itulah ia kembali terkenang akan kisahnya dengan Otoko, dimana saat itu Otoko yang masih muda belia, berusia lima belas tahun, dan Oki sendiri sudah tiga puluh tahun. Oki yang saat itu telah beristri juga mempunyai anak, menjalin kasih dengan Otoko yang berusia separuh dari usianya. Jalinan kasih yang mereka padu menghasilkan seorang anak, Otoko melahirkan bayinya saat berusia enam belas tahun. Bayi perempuan yang masih tujuh bulan itu akhirnya meninggal dunia saat dilahirkan. Pada saat itu, Otoko sangat terpukul sehingga berulang kali melakukan percobaan bunuh diri. Dua bulan setelah percobaannya hendak membunuh diri, Otoko masuk sebuah rumah sakit, di bagian penyakit syaraf, yang jendelanya deberi terali. Ia mendengar itu dari ibu Otoko, tetapi ia tidak diizinkan menemuinya. Otoko keluar dari rumah sakit setelah tiga bulan. Dalam masa satu tahun ibu Otoko menjual rumahnya di Tokyo lalu Universitas Sumatera Utara 31 membawa anaknya tinggal di Kyoto. Otoko pindah ke sebuah Sekolah Menengah Atas untuk gadis-gadis di sana. Begitu tamat dari Sekolah Menengah Atas ia masuk sebuah sekolah kesenian. Berpuluh tahun Oki dan Otoko kehilangan komunikasi, tetapi tidak membuat ingatan mereka hilang satu sama lain. Perasaan cinta yang lama itu masih terpendam. Oki mengetahui bahwa kini Otoko telah menjadi pelukis yang cukup terkenal sementara Oki sendiri telah menjadikan kisah percintaannya dengan Otoko menjadi sebuah novel yang paling diminati dari antara semua karyanya. Oki kemudian menghubungi Otoko untuk mengajaknya makan sambil mendengarkan lonceng bersama, sungguh tak disangka bahwa ternyata Otoko menerima ajakan Oki. Tiba waktu yang dijanjikan, ternyata Otoko tidak sendirian, ia membawa seorang gadis muda bersamanya, gadis cantik itu bernama Keiko. Ia memperkenalkan dirinya sebagai murid Otoko. Keiko adalah gadis muda belia yang sangat cerdas, ia begitu mengagumi Otoko, gurunya. Rasa kagum yang pada akhirnya berkembang menjadi rasa cinta. Masa lalu Otoko yang membuatnya trauma menerima cinta seorang pria justru membuatnya merasakan cinta kepada perempuan muda yang kini menjadi muridnya. Mereka bagaikan sepasang kekasih yang berusaha saling melengkapi. Sebagaimana Otoko mencintainya, begitu pula perasaan Keiko. Masa lalu Otoko yang telah dihancurkan Oki, telah membuat Keiko yang mencintai Otoko bertekad untuk membalas dendam. Hal itu benar-benar dilakukannya. Dia datang sebagai seorang wanita muda penggoda yang berusaha menghancurkan keutuhan rumah tangga Oki. Tidak hanya menggoda Oki, Keiko juga menggoda anak Oki, Taichiro. Universitas Sumatera Utara 32

3.2. Analisis Psikologis Para Tokoh