Id KESIMPULAN DAN SARAN

23 lain merupakan produk interaksi antara id, ego, dan super ego. Di bawah ini adalah uraian ketiga sistem tersebut.

a. Id

Id adalah sistem kepribadian yang paling dasar, sistem yang di dalamnya terdapat naluri-naluri bawaan. Id adalah sebuah “reservoir” atau wadah dalam jiwa seseorang yang berisikan dorongan-dorongan primitif yang disebut primitive drives atau inner forces. Dorongan-dorongan primitif ini merupakan dorongan-dorongan yang menghendaki agar segera dipenuhi atau dilaksanakan. Kalau dorongan ini dipenuhi dengan segera maka tercapai perasaan senang atau puas. Id adalah sistem kepribadian yang asli, yang dibawa sejak lahir. Id adalah sistem yang bertindak sebagai penyedia atau penyalur energy yang dibutuhkan oleh ego dan super ego untuk operasi atau kegiatan yang akan dilakukannya. Id beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan pleasure principle, yaitu: berusaha mendapatkan kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Bagi id, kenikmatan adalah keadaan yang relatif inaktif dan rasa sakit adalah tegangan atau peningkatan enerji yang mendambakan kepuasan. Bagi individu, tegangan itu merupakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Untuk menghilangkan ketegangan tersebut dan menggantinya dengan kenikmatan, id memiliki perlengkapan berupa dua macam proses. Proses pertama adalah tindakan-tindakan refleks, yaitu suatu bentuk tingkah laku atau tindakan yang mekanisme kerjanya otomatis dan segera, dan adanya pada individu merupakan bawaan lahir. Tindakan refleks ini digunakan individu untuk menangani pemuasan rangsang sederhana dan biasanya segera dapat dilakukan, seperti: menghisap, batuk, bersin, mengedipkan mata. Proses kedua adalah proses primer, yakni suatu proses yang melibatkan sejumlah reaksi psikologis yang rumit. Proses primer dilakukan dengan membayangkan Universitas Sumatera Utara 24 atau menghayalkan sesuatu yang dapat mengurangi atau menghilangkan tegangan, dipakai untuk menangani stimulus kompleks, seperti bayi yang lapar membayangkan makanan atau puting ibunya. Proses membentuk gambaran objek yang dapat mengurangi tegangan disebut pemenuhan hasrat wish fulfilment, misalnya mimpi, lamunan dan halusinasi psikotik Akan tetapi, bagaimanapun, menurut prinsip realitas yang objektif, proses primer dengan objek yang dihadirkannya itu tidak akan sungguh-sungguh mampu mengurangi tegangan. Id hanya mampu membayangi sesuatu, tanpa mampu membedakan khayalan dengan kenyataan. Id tidak mampu menilai atau membedakan benar atau salah, tidak tahu moral. Dengan demikian, individu membutuhkan sistem lain yang bisa mengarahkannya kepada pengurangan tegangan secara nyata, yang bisa memberi kepuasan tanpa menimbulkan ketegangan baru khususnya masalah moral. Sistem yang dibutuhkan ini tidak lain adalah ego.

b. Ego