19
1. Latar Tempat
Latar tempat menyaran pada lokasi tempat terjadinya peritiwa yang diceritakan dalam sebuah karya sastra fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa
tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas. Penggunaan latar tempat dengan nama-nama tertentu haruslah
mencerminkan, atau tidak bertentangan dengan sifat dan keadaan geografis tempat yang bersangkutan.
Dalam hal ini, lokasi tempat berlangsungnya cerita dalam novel KEINDAHAN DAN KEPILUAN adalah kota Tokyo dan Kyoto, Jepang. Disebutkan bahwa Oki
tinggal di Tokyo, sementara Otoko dan Keiko berada di Kyoto.
2. Latar Waktu
Menurut Burhan Nurgiyantoro 1995:230, latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya sastra fiksi.
Masalah “kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu factual. Latar waktu juga harus dikaitkan dengan latar tempat dan latar sosial, sebab pada kenyataannya
memang saling berkaitan. Dalam hal ini, Yasunari Kawabata sebagai pengarang novel KEINDAHAN DAN KEPILUAN tidak ada menyebutkan dengan spesifik nama hari,
tanggal, bulan, dan tahun sebagai latar cerita dalam novel tersebut.
3. Latar Sosial
Latar sosial menyaran kepada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya sastra fiksi.
Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks, dapat berupa kebiasaan hidup, adat-istiadat, tradisi, keyakinan,
pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan lain-lain. Di samping itu, latar sosial
Universitas Sumatera Utara
20 juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah,
menengah, atau atas. Dalam hal ini, tokoh-tokoh dalam novel ini memiliki latar sosial yang berbeda
pada saat awal pertemuan. Oki adalah seorang pengarang buku yang sudah berumur tiga puluh tahun, dan sudah memiliki anak-istri. Sementara pada saat itu Otoko masih
seorang gadis belia berumur lima belas tahun. Mereka kembali bertemu setelah dua puluh empat tahun kemudian, dan saat itu Otoko telah menjadi seorang pelukis yang
ternama.
2.3 Biografi Pengarang