terjadi sistem yang error dan kadang kala terjadi kesalahan dalam pemasukan data sehingga menghasilkan informasi yang salah.
Sebagai organisasi pemerintah yang melayani masyarakat dalam jumlah banyak dalam hal perpajakan, maka KPP Pratama Medan Petisah dituntut untuk senantiasa
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan manfaat yang prima secara cepat saji, tepat fungsi dan didasari informasi dari kualitas data yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh karena itu jika sistem informasi yang digunakan perusahaan belum terintegrasi dengan baik, maka dapat mempersulit setiap
bagian untuk mendapat informasi yang tepat dan real-time. Alih-alih meningkatkan produktivitas, teknologi informasi yang diterapkan dalam sistem informasi manajemen
dapat menjadi investasi yang sia-sia karena tidak terintegrasi dengan baik. Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Petisah”.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang menjadi fokus perhatian peneliti adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen SIM pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
2. Bagaimanakah produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Petisah.
Universitas Sumatera Utara
3. Apakah ada pengaruh Sistem Informasi Manajemen SIM terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah
diidentifikasikan sebelumnya yaitu: 1.
Mengetahui bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen SIM di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.
2. Mengetahui bagaimana produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Petisah. 3.
Mengetahui seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Manajemen SIM terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Petisah.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1.
Secara teoritis, bagi penulis penelitian ini merupakan wahana untuk melatih dan mengembangkan pengetahuan melalui karya ilmiah.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bahan penelitian dan
menjadikan sumber bacaan tentang peran sistem informasi manajemen dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan yang
bermanfaat bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan petisah.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Kerangka Teori 1.5.1. Sistem Informasi Manajemen
1.5.1.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen SIM memiliki ruang lingkup yang tertuang pada 3 tiga kata pembentuknya yaitu Sistem, Informasi, dan
Manajemen. a.
Sistem. Menurut Atmosudirdjo dalam Sutabri 2012:17, suatu sistem
terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga
unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu. Sedangkan menurut Anwar 2003:4 sistem adalah
komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan.
Sistem didesain untuk memperbaiki atau meningkatkan pemrosesan informasi. Setelah dirancang, sistem diperkenalkan dan
diterapkan ke dalam organisasi penggunanya. Jika sistem yang diterapkan itu digunakan maka implementasi sistem dapat dikatakan berhasil.
Sedangkan jika para penggunanya menolak sistem yang diterapkan, maka sistem itu dapat digolongkan gagal.
b. Informasi
Menurut Nugroho 2008:15, informasi adalah suatu pengetahuan yang berguna untuk pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan
dari pengolahan data telah menjadi salah satu sumber daya penting yang
Universitas Sumatera Utara
harus dikelola dengan baik. Apabila sebuah perusahaan kurang memperoleh informasi, maka akan sulit mengontrol sumber daya lain yang
mengakibatkan terganggunya kinerja dan bisa mengalami kekalahan dalam persaingan dengan para kompetitor.
Menurut Sutabri 2005:35 kualitas suatu informasi tergantung dari 3 tiga hal yaitu:
1 Akurat Accurate
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. 2
Tepat Waktu timelines Informasi yang datang kepada si penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan
keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
3 Relevan relevance
Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Atau dengan kata lain informasi tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan pihak yang membutuhkan. c.
Manajemen Hasibuan 2001:2 menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
Universitas Sumatera Utara
tujuan tertentu. Sedangkan menurut Terry di dalam Hasibuan 2001:2 manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya.
Menurut Sutabri 2005:53 penggunaan ilmu manajemen dalam SIM merupakan suatu kemajuan yang luar biasa, dengan cara-cara
pengumpulan informasi yang tidak terorganisasi dan manajemen berdasarkan pengalaman. Dalam ilmu manajemen, para manajer
diwajibkan menyatakan masalah dan asumsi secara teliti, biasanya dalam bentuk kuantitas atau suatu ukuran agar mereka dapat memperoleh
uraian lebih baik tentang masalahnya. Bila ini diterapkan pada disain dari sistem-sistem organisasi dan operasional untuk memecahkan
masalah, ilmu manajemen memanfaatkan volume yang besar dari pengetahuan manusia dalam berbagai bidang yang berkaitan. Oleh
karena itu, sistem untuk pemecahan masalah problem solving dapat dirancang agar lebih efektif dan lebih efisien bagi seluruh organisasi.
Organisasi dimasa mendatang akan didasarkan pada sistem informasi dan pengambilan keputusan ketimbang struktur hirarki
wewenangtanggung jawab yang statis. Tanda bahwa seorang manajer itu baik adalah kemampuannya menyusun pola seorang organisatoris
dalam pemecahan masalah dan untuk mengembangkan sistem-sistem teknis yang mempermudah pemecahan masalah dan implementasinya.
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan informasi untuk para manajer harus juga dipenuhi oleh sebuah sistem informasi untuk para manajemen SIM. Sistem informasi
manajemen harus dirancang berdasarkan tugas-tugas manajemen, prinsip-prinsip manajemen, cara dan perangai individual dari para
manajer, serta struktur organisasinya. Selanjutnya, sifat dasar desain SIM dan cara pelaksanaannya dicerminkan kembali oleh semua anggota
organisasinya untuk memberikan dampak positif kepada para manajernya serta fungsi organisasinya Sutabri, 2005:54.
d. Sistem Informasi Manajemen SIM
Sistem Informasi Manajemen SIM adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang diperlukan
oleh suatu organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan data untuk fungsi manajemen dan proses pengambilan keputusan. Pada
umumnya, apabila orang membicarakan sistem informasi manajemen, yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan
pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data di sini dapat berarti penunjang pada tugas-tugas rutin,
evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut.
Menurut McLeod 2007:11 sistem informasi manajemen adalah adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Sedangkan menurut Sutabri 2005:41, SIM merupakan penerapan sistem informasi di dalam
organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh
Universitas Sumatera Utara
semua tingkatan manajemen. Menurut Laudon 2005:20 SIM adalah studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem
informasi dalam bisnis dan manajemen. Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian di atas
adalah SIM merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu organisasi yang berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan,
dan penyimpanan data yang menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi para pengguna informasi sebagai pendukung pengambilan
keputusan proses manajerial. Menurut Kumorotomo 1998:111 syarat-syarat tentang Sistem
Informasi Manajemen yang baik dan lengkap adalah: 1
Ketersediaan Syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya
informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
2 Mudah dipahami
Informasi harus mudah dipahami dan tidak berbelit-belit yang hanya akan memperlambat proses manajemen.
3 Sesuai
Informasi harus benar-benar sesuai dengan tujuan dan permasalahan di dalam organisasi.
4 Bermanfaat
Informasi harus tersaji ke dalam bentuk-bentuk yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
5 Ketepatan waktu
Informasi yang tersedia harus tepat waktu terutama pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manager hendak membuat
keputusan. 6
Kehandalan Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan
kebenarannya. Pengolahan data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang
disajikan. 7
Kebenaran dan keakuratan Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan serta informasi
harus jelas secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.
8 Konsisten
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajian karena konsistensi merupakan syarat yang paling penting bagi dasar
pengambilan keputusan.
1.5.1.2. Manfaat Sistem Informasi Manajemen
SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih
tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan. Sistem Informasi Manajemen dapat
digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tindakan pada proses pengambilan keputusan dan dapat digunakan juga untuk memperoleh dan
Universitas Sumatera Utara
menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah, standar dan situasi sekarang. Sistem Informasi Manajemen ini juga sangat membantu untuk
merealisasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya. Dengan
demikian sesungguhnya SIM akan mendukung setiap langkah di dalam proses pengambilan keputusan dari langkah identifikasi masalah sampai
menetapkan pemilihan solusinya Kristanto, 2003:27.
1.5.1.3. Pengolahan Data
Menurut Kristanto 2003:8 pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi
informasi yang memiliki kegunaan. Sedangkan menurut Sutabri 2005:109 pengolahan data merupakan suatu proses menerima data
sebagai masukan input, memproses processing menggunakan program tertentu, dan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam bentuk
informai output. Dengan demikian, pemrosesan data terdiri dari 3 tiga langkah dasar yaitu input, processing, dan output. Tiga langkah ini
biasanya disebut siklus pengolahan data. Kristanto 2003:9 menggambarkan siklus pengolahan data
sebagai berikut:
Gambar 1. Siklus Pengolahan Data
INPUT PROSES
OUTPUT
PENERIMA UMPAN BALIK
DATA
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukkan
melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output dan output tersebut adalah informasi yang
dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi
terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukkan menjadi input kembali. Begitu seterusnya.
1.5.1.4. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Suatu sistem informasi manajemen yang berbasis komputer computer-based management information system terdiri dari manusia,
perangkat keras hardware, perangkat lunak software, data dan prosedur-prosedur organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan
data dan informasi yang tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar organisasi yang berkompeten Sutabri, 2005:99. Menurut
Kristanto 2003:8 pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki
kegunaan. Semakin banyaknya data dan kompleksnya aktivitas pengolahan data dalam suatu organisasi, baik itu organisasi besar maupun
organisasi kecil, maka metode pengolahan data yang tepat sangat dibutuhkan. Salah satu metode untuk mengolah data adalah dengan media
pengolah data yang menggunakan komputer. Dengan media ini semua permasalahan yang ada dapat diselesaikan secara cepat baik itu
permasalahan yang menggunakan perhitungan matematis atau fungsi-
Universitas Sumatera Utara
fungsi lainnya. Selain itu, dengan komputer permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan sedikit mungkin kesalahan yang akan terjadi.
Secara teknis pelaksanaan SIM Berbasis Komputer meliputi empat tahapan
http:www.masbied.com20110828sistem-informasi- manajemen-sim-berbasis-komputer, diakses pada tanggal 8 April 2013
pukul 10.00 WIB, yaitu: 1.
Input. Perkakas input berfungsi menyediakan data mentah ke komputer sistem.
2. Pengolahan. Data yang telah diinput kemudian diolah tau diproses
oleh CPU sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan oleh perangkat lunaknya.
3. Penyimpanan. Pada saat komputer menjalankan fungsinya, ia
mengalirkan dan menyimpan data dalam ruang elektronik yang disebut memori.
4. Output. Setelah informasi diperoleh, informasi tersebut diberikan
kepada perangkat output . Ada pula dikatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen berbasis
komputer adalah suatu Sistem Informasi Manajemen yang menempatkan perkakas pengolah data komputer dalam kedudukan yang penting. Sutabri
2005:99 menyatakan beberapa alasan mengapa komputer merupakan perkakas yang sangat penting di dalam Sistem Informasi Manajemen
modern. Alasan yang pertama berkenaan dengan kemampuan komputer mengolah data. Perangkat otomatis ini dalam beberapa hal ternyata lebih
unggul sebagai penyerap atau pencatat data jika dibandingkan dengan daya
Universitas Sumatera Utara
ingat manusia, sekalipun pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh manusia. Alasan yang kedua tentang pentingnya pemakaian komputer
dalam Sistem Informasi Manajemen adalah bahwa teknologi otomasi melalui komputerisasi sudah tersedia di mana-mana dan dapat diperoleh
dengan mudah dan murah. Sangat disayangkan bila kemampuan finansial suatu organisasi dan kemampuan aparatnya sudah memungkinkan untuk
mengadakan Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer tidak mau menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan yang mengharuskan
pengolahan data yang cepat dan efisien.
1.5.2. Produktivitas Kerja 1.5.2.1. Pengertian Produktivitas Kerja
Menurut sutrisno 2011:99 produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran barang-barang atau jasa dengan
masukan tenaga kerja, bahan, uang. Menurut Siagian 2002:54, produktivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh manfaat dari
sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran yang optimal, bahkan kalau mungkin maksimal. Kemampuan yang dimaksud
dalam defenisi tersebut tidak hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana, tetapi berhubungan dengan pemanfaatan waktu dan sumber
daya manusia. Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu
dimensi individu dan dimensi keorganisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik
kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan
Universitas Sumatera Utara
mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi
keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan input dan keluaran out put. Oleh karena itu dalam
pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas.
Sedangkan menurut Blecher dalam Wibowo 2007:241 produktivitas kerja adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi
dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasikan dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikkan produktivitas dapat
dilakukan dengan menaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan
sumber daya tertentu. Secara sederhana produktivitas organisasi dapat diartikan
terwujudnya sasaran atau tujuan dari suatu organisasi dengan cepat dan tepat dengan menggunakan berbagai sumber daya ada. Jadi, produktivitas
dalam organisasi kerja yang dihasilkan adalah perwujudan tujuannya, maka produktivitas berhubungan dengan suatu yang bersifat materil dan
non materil, baik yang dapat dinilai maupun tidak dapat dinilai dengan uang. Kemudian pada dasarnya produktivitas kerja mencakup sikap yang
memandang hari depan secara optimis dengan penuh keyakinan bahwa kehidupan ini harus lebih baik dari hari kemarin hasilnya, artinya ada suatu
peningkatan kepada arah yang lebih baik dan sempurna.
Universitas Sumatera Utara
Dari keterangan di atas dapat dilihat bahwa peningkatan produktivitas kerja pegawai dari sebuah kelompok organisasi sangat
kompleks, sehingga dengan demikian dapat dipahami bahwa perihal pengertian produktivitas kerja adalah perihal yang esensial di dalam
menjalankan kegiatan suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
1.5.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Dalam analisis MSDM produktivitas pegawai merupakan variabel tergantung atau dipengaruhi yang ditentukan oleh banyak faktor. Ada
beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja Ambar, 2009:248 antara lain :
1. Knowledge Pengetahuan
Pengetahuan dan keterampilan sesungguhnya yang mendasari pencapaian produktivitas. Ada perbedaan substansial antara
pengetahuan dan ketrampilan. Konsep pengetahuan lebih berorientasi pada daya pikir dan penguasaan ilmu serta luas
sempitnya wawasan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik
yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan kontribusi pada seseorang pada pemecahan masalah, daya cipta,
termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan yang tinggi, seorang pegawai
diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif.
Universitas Sumatera Utara
2. Skills Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Dengan
ketrampilan yang dimiliki seorang pegawai diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif. Ketrampilan merupakan
variabel yang bersifat utama dalam membentuk produktivitas. Dengan kata lain, jika seorang pegawai memiliki ketrampilan yang
baik maka akan semakin produktif. 3.
Abilities Kemampuan Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang
dimiliki oleh seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas karena dapat mencakup semua kompetensi. Pengetahuan dan ketrampilan
termasuk faktor pembentuk kemampuan dengan demikian apabila seseorang mempunyai kemampuan danketrampilan yang tinggi,
diharapkan memiliki ability yang tinggi pula. Melalui kemampuan yang memadai, maka seseorang dapat melaksanakan aktivitas
dengan tanpa ada permasalahan teknis. 4.
Attitude Sangat erat hubungan antara kebiasaan dan perilaku. Attitude
merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam hubungannya
dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. Arti yang dimaksud diatas, apabila kebiasaan-kebiasaan pegawai adalah
baik, maka hal tersebut dapat menjamin perilaku kerja yang baik
Universitas Sumatera Utara
pula. Dapat dicontohkan disini misalnya seorang pegawai mempunyai kebiasaan tepat waktu, displin, simpel, maka perilaku
kerja juga baik, apabila diberi tnggungjawab akan menepati aturan dan kesepakatan.
5. Behaviors
Dengan demikian perilaku manusia yang juga ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai sebagai
motivasi dalam mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya. Dengan kondisi pegawai tersebut, maka produktivitas dipastikan
dapat terwujud. Dengan demikian faktor-faktor produktivitas kerja dapat dilihat
sebagai suatu masalah untuk meningkatkan produktivitas kerja yang terdiri dari aspek-aspek teknik yang yang telah disebutkan di atas sehingga
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat menjadi penentu keberhasilan yang harus dipegang teguh oleh semua orang dalam
organisasi. Tercapainya tujuan organisasi diharapkan tercapai pula tujuan
individu para anggota organisasi tersebut. Suatu organisasi akan berhasil mencapai tujuan dan sasarannya, apabila semua komponen organisasi
berupaya menampilkan kinerja yang optimal termasuk peningkatan produktivitas kerja. Seorang pegawai akan bersedia dan termotivasi
meningkatkan produktivitas kerjanya apabila terdapat keyakinan dalam dirinya bahwa berbagai keinginan, kebutuhan, harapan dan tujuannya
dapat tercapai pula.
Universitas Sumatera Utara
1.5.2.3. Indikator Produktivitas Kerja
Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para karyawan yang berada di perusahaan. Menurut Sutrisno 2011:104 untuk
mengukur produktivitas kerja diperlukan beberapa indikator, sebagai berikut:
1. Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki
serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka.
2. Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun
yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat
dalam suatu pekerjaan. 3.
Semangat kerja Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini
dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.
4. Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan
dan harapan dengan apa yang akan dihadapi. Sebab, semakin kuat
Universitas Sumatera Utara
tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan. Begitu juga harapan untuk menjadi lebih baik pada gilirannya akan sangat
berdampak pada keinginan karyawan untuk meningkatkan kemampuan.
5. Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan
kualitas kerja seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang terbaik pada gilirannya akan sangat
berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri. 6.
Efisiensi Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber
daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi
karyawan.
1.5.2.4. Pengukuran Produktivitas Kerja
Pengukuran produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas dan efisiensi kerja karyawan
dalam menghasilkan suatu hasil. Dalam usaha untuk dapat mengukur tingkat kemampuan karyawan dalam mencapai sesuatu hasil yang lebih
baik dan ketentuan yang berlaku kesuksesan kerja. Menurut Syarif 1991:7 tingkat produktivitas kerja karyawan yang dapat diukur adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Penggunaan waktu
Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja karyawan meliputi :
1 Kecepatan waktu kerja 2 Penghematan waktu kerja
3 Kedisiplinan waktu kerja 4 Tingkat absensi
b. Output yaitu hasil produksi karyawan yang diperoleh sesuai produk yang diinginkan perusahaan.
Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong dan efisiensi produksi. Manfaat lain adalah
untuk menentukan target dan kegunaan praktisnya sebagai patokan dalam pembayaran upah karyawan. Tujuan pengukuran produktivitas adalah
membandingkan hasil hal-hal berikut : 1
Pertambahan produksi dari waktu ke waktu. 2
Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu. 3
Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu. 4
Jumlah hasil sendiri dengan orang lain. 5
Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi utama orang lain.
Menurut Ravianto 1986:21, alat pengukuran produktivitas karyawan perusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Physical productivity
Physical productivity adalah produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran Size panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya
tenaga kerja. b.
Value productivity Value productivity adalah ukuran produktivitas dengan menggunakan
nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, won, dollar.
1.5.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Sistem Informasi Manajemen adalah wujud dari kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat sehingga berperan penting dalam menghasilkan informasi
yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas untuk mempermudah dan mendukung aktivitas atau kegiatan organisasi yang banyak dan rumit. Dengan
adanya sistem informasi manajemen maka para pegawai hendaknya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan produktivitas pekerjaannya semakin
meningkat. Sulistiani dan Rosidah 2003:199 mengemukakan bahwa produktivitas adalah menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil
akhir yang diperoleh didalam proses produksi. Disamping organisasi membutuhkan tenaga kerja yang handal dan
professional, penggunaan sistem informasi yang berbasis teknologi informasi juga memberikan pengaruh besar terhadap produktivitas kerja pegawai. Sistem
informasi manajemen dapat menunjang hasil pekerjaan para pegawai menjadi lebih cepat, tepat dan akurat dibandingkan dengan menggunakan sistem manual.
Universitas Sumatera Utara
Pekerjaan yang dilakukan dengan sistem manual akan lebih banyak menghabiskan waktu, tenaga dan biaya.
1.6. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang kebenarannya perlu diuji serta dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data Sugiono, 2010:70. Adapun
hipotesis yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut: 1.
Hipotesis Alternatif Ha Ada pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja
pegawai pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah. 2.
Hipotesis Nol Ho Tidak ada pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja
pegawai pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah.
1.7. Definisi Konsep