Pengertian Sistem Informasi Manajemen

1.5. Kerangka Teori 1.5.1. Sistem Informasi Manajemen

1.5.1.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen SIM memiliki ruang lingkup yang tertuang pada 3 tiga kata pembentuknya yaitu Sistem, Informasi, dan Manajemen. a. Sistem. Menurut Atmosudirdjo dalam Sutabri 2012:17, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu. Sedangkan menurut Anwar 2003:4 sistem adalah komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem didesain untuk memperbaiki atau meningkatkan pemrosesan informasi. Setelah dirancang, sistem diperkenalkan dan diterapkan ke dalam organisasi penggunanya. Jika sistem yang diterapkan itu digunakan maka implementasi sistem dapat dikatakan berhasil. Sedangkan jika para penggunanya menolak sistem yang diterapkan, maka sistem itu dapat digolongkan gagal. b. Informasi Menurut Nugroho 2008:15, informasi adalah suatu pengetahuan yang berguna untuk pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan dari pengolahan data telah menjadi salah satu sumber daya penting yang Universitas Sumatera Utara harus dikelola dengan baik. Apabila sebuah perusahaan kurang memperoleh informasi, maka akan sulit mengontrol sumber daya lain yang mengakibatkan terganggunya kinerja dan bisa mengalami kekalahan dalam persaingan dengan para kompetitor. Menurut Sutabri 2005:35 kualitas suatu informasi tergantung dari 3 tiga hal yaitu: 1 Akurat Accurate Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 2 Tepat Waktu timelines Informasi yang datang kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. 3 Relevan relevance Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Atau dengan kata lain informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pihak yang membutuhkan. c. Manajemen Hasibuan 2001:2 menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu Universitas Sumatera Utara tujuan tertentu. Sedangkan menurut Terry di dalam Hasibuan 2001:2 manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan- tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya. Menurut Sutabri 2005:53 penggunaan ilmu manajemen dalam SIM merupakan suatu kemajuan yang luar biasa, dengan cara-cara pengumpulan informasi yang tidak terorganisasi dan manajemen berdasarkan pengalaman. Dalam ilmu manajemen, para manajer diwajibkan menyatakan masalah dan asumsi secara teliti, biasanya dalam bentuk kuantitas atau suatu ukuran agar mereka dapat memperoleh uraian lebih baik tentang masalahnya. Bila ini diterapkan pada disain dari sistem-sistem organisasi dan operasional untuk memecahkan masalah, ilmu manajemen memanfaatkan volume yang besar dari pengetahuan manusia dalam berbagai bidang yang berkaitan. Oleh karena itu, sistem untuk pemecahan masalah problem solving dapat dirancang agar lebih efektif dan lebih efisien bagi seluruh organisasi. Organisasi dimasa mendatang akan didasarkan pada sistem informasi dan pengambilan keputusan ketimbang struktur hirarki wewenangtanggung jawab yang statis. Tanda bahwa seorang manajer itu baik adalah kemampuannya menyusun pola seorang organisatoris dalam pemecahan masalah dan untuk mengembangkan sistem-sistem teknis yang mempermudah pemecahan masalah dan implementasinya. Universitas Sumatera Utara Kebutuhan informasi untuk para manajer harus juga dipenuhi oleh sebuah sistem informasi untuk para manajemen SIM. Sistem informasi manajemen harus dirancang berdasarkan tugas-tugas manajemen, prinsip-prinsip manajemen, cara dan perangai individual dari para manajer, serta struktur organisasinya. Selanjutnya, sifat dasar desain SIM dan cara pelaksanaannya dicerminkan kembali oleh semua anggota organisasinya untuk memberikan dampak positif kepada para manajernya serta fungsi organisasinya Sutabri, 2005:54. d. Sistem Informasi Manajemen SIM Sistem Informasi Manajemen SIM adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang diperlukan oleh suatu organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan data untuk fungsi manajemen dan proses pengambilan keputusan. Pada umumnya, apabila orang membicarakan sistem informasi manajemen, yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data di sini dapat berarti penunjang pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut. Menurut McLeod 2007:11 sistem informasi manajemen adalah adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Sedangkan menurut Sutabri 2005:41, SIM merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh Universitas Sumatera Utara semua tingkatan manajemen. Menurut Laudon 2005:20 SIM adalah studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi dalam bisnis dan manajemen. Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian di atas adalah SIM merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu organisasi yang berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data yang menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi para pengguna informasi sebagai pendukung pengambilan keputusan proses manajerial. Menurut Kumorotomo 1998:111 syarat-syarat tentang Sistem Informasi Manajemen yang baik dan lengkap adalah: 1 Ketersediaan Syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya. 2 Mudah dipahami Informasi harus mudah dipahami dan tidak berbelit-belit yang hanya akan memperlambat proses manajemen. 3 Sesuai Informasi harus benar-benar sesuai dengan tujuan dan permasalahan di dalam organisasi. 4 Bermanfaat Informasi harus tersaji ke dalam bentuk-bentuk yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 5 Ketepatan waktu Informasi yang tersedia harus tepat waktu terutama pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manager hendak membuat keputusan. 6 Kehandalan Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolahan data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan. 7 Kebenaran dan keakuratan Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan serta informasi harus jelas secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya. 8 Konsisten Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajian karena konsistensi merupakan syarat yang paling penting bagi dasar pengambilan keputusan.

1.5.1.2. Manfaat Sistem Informasi Manajemen