Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

(1)

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR

PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Disusun Oleh: SITI NURUL MAULIZA

110921020

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh:

Nama : Siti Nurul Mauliza NIM : 110921020

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Medan, Mei 2013 Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Drs. Kariono, M.Si Drs. M. Husni Thamrin Nst, M.Si NIP. 19560831198601100 NIP. 196401081991021001

Dekan,

FISIP USU MEDAN

Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP. 196805251992031002


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh:

Nama : Siti Nurul Mauliza

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Yang dilaksanakan pada:

Hari :

Tanggal : Pukul : Tempat :

Panitia Penguji

Ketua : Drs. M. Husni Thamrin Nst, M.Si (…...………...)

NIP. 196401081991021001

Anggota 1 : Drs. Kariono, M.Si (…...………...)

NIP. 19560831198601100

Anggota 2 : Dra. Elita Dewi, M.SP (…...………...)


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa shalawat beriring salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntut umatnya dari alam yang gelap menuju alam yang terang benderang. Semoga kita mendapat syafa’atnya di Yaumil Akhir nanti. Amiiin.

Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah”. Skripsi ini merupakan sebuah karya tulis yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, khususnya di Departemen Ilmu Administrasi Negara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik atau saran yang sifatnya membangun untuk membuat skripsi ini menjadi sempurna dan lebih baik lagi sehingga bisa memberi manfaat bagi siapapun yang membacanya.

Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan secara istimewa ucapan terima kasih kepada kedua orang tua, yaitu Ayahanda Mahidin Kamal dan Ibunda Siti Nurul Ainun. Terima kasih atas do’a, perhatian, kasih sayang dan dukungan yang telah diberikan dan tak dapat tergantikan oleh apapun juga di bumi ini sebab karena perjuangan ayahanda dan ibundalah saya bisa sampai dititik ini dan menjadi seperti sekarang ini. Untuk kedua adikku, Akbar Ariffianto dan Agung Tri Nugroho.


(5)

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, membimbing dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, antara lain:

1. Bapak Dr. Badaruddin, M.Si, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara FISIP USU.

3. Ibu Dra. Elita Dewi, M,SP selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara FISIP USU dan selaku dosen penguji tamu yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk hadir dalam sidang meja hijau.

4. Bapak Drs. Kariono, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia memberikan waktu luangnya untuk membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak/ibu Staf Pengajar serta Pegawai Administrasi FISIP USU yang telah berjasa dalam mendidik penulis dan membantu dalam urusan administrasi khususnya Kak Dian dan Kak Mega selaku bagian pendidikan FISIP USU.

6. Untuk seluruh karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian.

7. Untuk Rizki Satria Irawan, terima kasih atas dukungannya.

8. Sahabat-sahabat penulis yaitu Singgih, Novi, Kiki, Wulan atas kebersamaan, keceriaan, kepedulian dan persaudaraan yang indah ini. Sukses buat kita semuanya. Proud to have you all.


(6)

9. Adik-adik kos, Oza, Lina, Shinta, Siti, Bita, Upa atas kepedulian, kegembiraan dan kegilaan yang tak ada habisnya. Happy to know you all.

10.Buat D’Omnz, Desi, Iyuth, Phu, Wina, Ayu, Arin atas persahabatan yang terjalin hingga saat ini dan seterusnya. Sukses buat kita semuanya.

11.Buat teman-teman sepermainanku, Wiwin, Nena, Frisilia, Agnes Natalya, Desi, Unn Vina, dan teman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

12.Teman-teman penulis AN 2012, atas keceriaan, kerja sama dan kebersamaan selama hampir dua tahun ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan tanggapan, kritik maupun saran demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat yang positif bagi kita.

Medan, Mei 2013

Siti Nurul Mauliza 110921020


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

ABSTRAKSI ... x

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Kerangka Teori 5.3.1. Sistem Informasi Manajemen 1.5.1.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen 6

1.5.1.2. Manfaat Sistem Informasi Manajemen… 12

1.5.1.3. Pengolahan Data ………. 13

1.5.1.4. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer……… 14

5.3.2. Produktivitas Kerja 1.5.2.1. Pengertian Produktivitas Kerja……….. 17

1.5.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja……… 19


(8)

1.5.2.3. Pengukuran Produktivitas Kerja... 24

5.3.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai………... 25

1.6. Hipotesis……..……… 26

1.7. Definisi Konsep……..……….. 27

1.8. Definisi Operasional……… 28

1.9. Sistematika Penulisan……….. 29

BAB II : METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian ... 31

2.2. Lokasi Penelitian ... 31

2.3. Populasi dan Sampel ... 31

2.4. Teknik Pengumpulan Data ... 32

2.5. Teknik Pengumpulan Skor ... 33

2.6. Teknik Analisa Data……… 35

BAB III: DESKRIPSI KPP PRATAMA MEDAN PETISAH 3.1. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Petisah ... 38

3.2. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Medan Petisah .... 40

3.3. Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Petisah . 41

3.4. Gambaran Pegawai KPP Pratama Medan Petisah . 48

BAB IV: PENYAJIAN DATA 4.1. Identitas Responden... 50

4.2. Distribusi Jawaban Responden ... 53

BAB V : ANALISA DATA 5.1. Sistem Informasi Manajemen ... 72


(9)

5.2. Produktivitas Kerja Pegawai ... 74 5.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap

Produktivitas Kerja Pegawai di KPP Pratama Medan Petisah

5.3.1. Pengujian Hipotesis... 77 5.3.2. Uji Signifikan... 79 5.3.3. Koefisien Determinasi... 79

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 82 6.2. Saran ... 83


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi... 36 Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 50 Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia... 51 Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan. 52 Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja... 53 Tabel 6 Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang

sering melakukan pengolahan data/informasi dengan

komputer... 54

Tabel 7 Distribusi jawaban responden tentang pemanfaatan komputer secara maksimal untuk memperoleh

informasi dalam menyelesaikan pekerjaan... 54

Tabel 8 Distribusi jawaban responden tentang penggunaan sistem komputer dalam sistem informasi untuk mengolah data dengan cepat dan memperoleh data tepat waktu... 55

Tabel 9 Distribusi jawaban responden tentang penggunaan

program tertentu dikomputer dalam mengolah data... 56

Tabel 10 Distribusi jawaban responden tentang kesulitan yang dialami pegawai dalam mengoperasikan perangkat

komputer... 56

Tabel 11 Distribusi jawaban responden tentang penerapan SIM mempengaruhi setiap pengolahan data untuk


(11)

Tabel 12 Distribusi jawaban responden tentang penerapan SIM yang uptodate terhadap teknologi-teknologi baru

khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan kantor... 58

Tabel 13 Distribusi jawaban responden tentang sistem informasi manajemen sangat mempengaruhi produktivitas dan

kinerja pegawai... 59

Tabel 14 Distribusi jawaban responden tentang penerapan sistem informasi manajemen dapat meningkatkan kualitas

pelayanan pemerintah kepada masyarakat... 59

Tabel 15 Distribusi jawaban responden tentang penerapan sistem informasi manajemen sudah baik dan sangat membantu setiap pekerjaan dan transaksi yang ada... 60

Tabel 16 Distribusi jawaban responden tentang penggunaan sistem informasi manajemen dapat melakukan pengolahan data yang cepat dibandingkan dengan cara manual/biasa... 61

Tabel 17 Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang mampu memahami penggunaan SIM ketika pertama

kali disosialisasikan... 61

Tabel 18 Distribusi jawaban responden tentang penerapan SIM di KPP Pratama Medan Petisah telah membuat proses

pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien... 62

Tabel 19 Distribusi jawaban responden tentang menyukai bidang pekerjaan yang digeluti saat ini... 63

Tabel 20 Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian keahlian 64 dan keterampilan yang dimiliki dengan bidang pekerjaan


(12)

Tabel 21 Distribusi jawaban responden tentang usaha untuk menyelesaikan pekerjaan dengan pencapaian yang

optimal dan sebaik mungkin... 64

Tabel 22 Distribusi jawaban responden tentang ketepatan waktu

dalam menyelesaikan pekerjaan... 65

Tabel 23 Distribusi jawaban responden tentang dorongan dari diri sendiri untuk bekerja lebih baik... 66

Tabel 24 Distribusi jawaban responden tentang sering mengalami kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga

harus diulang kembali... 66

Tabel 25 Distribusi jawaban responden tentang inisiatif meminta bantuan dari rekan kerja ketika menemui kendala... 67

Tabel 26 Distribusi jawaban responden tentang memiliki target

dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan... 68

Tabel 27 Distribusi jawaban responden tentang pemberian penghargaan oleh atasan atas pekerjaan yang

dilakukan... 69

Tabel 28 Distribusi jawaban responden tentang usaha pegawai

untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian... 70

Tabel 29 Distribusi jawaban responden tentang keikutsertaan

pegawai dalam pendidikan dan pelatihan... 70

Tabel 30 Distribusi jawaban responden tentang hasil kerja pegawai yang telah sesuai standar dan harapan


(13)

Tabel 31 Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Pengaruh Sistem Informasi

Manajemen... 73

Tabel 32 Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Pengaruh Sistem Informasi Manajemen... 75


(14)

ABSTRAKSI

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Nama : Siti Nurul Mauliza NIM : 110921020

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si

. Organisasi telah menyadari bahwa informasi adalah kebutuhan mendasar dan telah menjadi sumber daya penting yang harus dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, adanya penerapan sistem informasi manajemen maka akan memudahkan untuk memperoleh informasi dengan melakukan pengolahan data-data dengan lebih cepat, akurat, efektif dan efisien. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah menggunakan sistem informasi manajemen berbasis komputer dengan bentuk pengolahan data desentralisasi untuk mendukung produktivitas kerja pegawai menjadi lebih baik lagi. Para pegawai baik bawahan maupun atasan juga difasilitasi perangkat komputer agar pekerjaan kantor dapat diselesaikan dengan efekif dan dapat dengan mudah mengakses informasi.

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif, dengan tujuan untuk mencari tahu pengaruh antara variabel x (sistem informasi manajemen) dan variabel y (produktivitas kerja). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah para pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah sebanyak 45 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan (observasi). Hipotesis yang digunakan adalah sistem informasi manajemen berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.

Data yang diperoleh dari 45 responden melalui penyebaran kuesioner, lalu dilakukan analisis dengan koefisien korelasi product moment dan koefisien determinasi, telah menunjukkan hasil bahwa sistem informasi manajemen mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai. Pengaruhnya termasuk ke dalam kategori tinggi, dan bisa dilihat dari hasil perhitungan r = 0,748. Artinya koefisien korelasi menunjukkan adanya hubungan yang positif antara sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai dengan signifikasi sebesar 7,3903. Selanjutnya perhitungan koefisien determinan diperoleh sebesar 56%. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas kerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah


(15)

dipengaruhi oleh sistem informasi manajemen, sedangkan sisanya 44% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak penulis jelaskan di dalam penelitian ini.


(16)

ABSTRAKSI

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Nama : Siti Nurul Mauliza NIM : 110921020

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si

. Organisasi telah menyadari bahwa informasi adalah kebutuhan mendasar dan telah menjadi sumber daya penting yang harus dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, adanya penerapan sistem informasi manajemen maka akan memudahkan untuk memperoleh informasi dengan melakukan pengolahan data-data dengan lebih cepat, akurat, efektif dan efisien. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah menggunakan sistem informasi manajemen berbasis komputer dengan bentuk pengolahan data desentralisasi untuk mendukung produktivitas kerja pegawai menjadi lebih baik lagi. Para pegawai baik bawahan maupun atasan juga difasilitasi perangkat komputer agar pekerjaan kantor dapat diselesaikan dengan efekif dan dapat dengan mudah mengakses informasi.

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif, dengan tujuan untuk mencari tahu pengaruh antara variabel x (sistem informasi manajemen) dan variabel y (produktivitas kerja). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah para pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah sebanyak 45 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan (observasi). Hipotesis yang digunakan adalah sistem informasi manajemen berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.

Data yang diperoleh dari 45 responden melalui penyebaran kuesioner, lalu dilakukan analisis dengan koefisien korelasi product moment dan koefisien determinasi, telah menunjukkan hasil bahwa sistem informasi manajemen mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai. Pengaruhnya termasuk ke dalam kategori tinggi, dan bisa dilihat dari hasil perhitungan r = 0,748. Artinya koefisien korelasi menunjukkan adanya hubungan yang positif antara sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai dengan signifikasi sebesar 7,3903. Selanjutnya perhitungan koefisien determinan diperoleh sebesar 56%. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas kerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah


(17)

dipengaruhi oleh sistem informasi manajemen, sedangkan sisanya 44% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak penulis jelaskan di dalam penelitian ini.


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era globalisasi telah memberikan pengaruh terhadap kemajuan dunia dari berbagai sisi termasuk kemajuan teknologi dan arus informasi yang berkembang secara terus menerus dengan begitu cepat. Manusia telah dibanjiri oleh banyak data dan informasi yang dapat diakses secara mudah dengan menggunakan perangkat sistem informasi seperti komputer, internet, dan lain-lain. Seiring perkembangan zaman, teknologi dan sistem informasi juga ikut berkembang menjadi lebih canggih dan berdampak positif bagi masyarakat luas termasuk organisasi baik swasta maupun pemerintah. Organisasi telah menyadari bahwa informasi adalah kebutuhan mendasar dan telah menjadi sumber daya penting yang harus dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, dengan adanya teknologi dan sistem informasi maka akan memudahkan untuk memperoleh informasi dengan melakukan pengolahan data-data dengan lebih cepat, akurat, efektif dan efisien.

Informasi berasal dari suatu data atau fakta yang harus diolah terlebih dahulu yang memerlukan sistem pengolahan informasi yang disebut dengan Sistem Informasi Manajemen. Informasi dihasilkan dari data-data yang telah diolah dan disimpan untuk sewaktu-waktu diperlukan bagi pihak-pihak tertentu. Pengolahan data menjadi informasi ini umumnya menggunakan sistem informasi yang berbasis komputer (computer based information system). Kegiatan yang sebelumnya menggunakan peralatan yang rumit kini digantikan dengan perangkat sistem-sistem komputer. Dengan kata lain, kemajuan teknologi dan sistem informasi telah menjadi jawaban dari


(19)

kemajuan globalisasi yang menuntut sebuah organisasi untuk lebih cepat tanggap terhadap banyaknya data dan arus informasi.

Semakin besar sebuah organisasi, maka semakin banyak data yang harus diolah serta semakin luas jaringan informasi yang harus dikelola. Oleh karena itu, pengolahan data telah menjadi bagian penting dari Sistem Informasi Manajemen yang akan mempengaruhi setiap aksi dan aktivitas dari suatu organisasi. Data yang telah diolah menjadi informasi tersebut akan dimanfaatkan organisasi dalam membuat keputusan, penunjang pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi serta kemampuan bersaing dengan para kompetitor lainnya. Para pimpinan dan bawahan pun tidak dapat bekerja dengan baik apabila informasi yang mereka butuhkan tidak memiliki mutu yang baik dan informasi bermutu hanya diperoleh dengan adanya pengolahan data-data yang baik.

Penerapan Sistem Informasi Manajemen juga tidak terlepas dari campur tangan sumber daya alam manusianya yang kompeten. Sistem informasi manajemen juga tidak akan berjalan dan terlaksana dengan baik apabila sumber daya manusianya tidak memiliki kemampuan dalam mengoperasikan sistem informasi. Namun, sumber daya manusia saja juga tidak cukup untuk terus bertahan dari terpaan persaingan bisnis, organisasi harus melakukan peningkatan ataupun perbaikan sistem informasi dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Jadi untuk menghasilkan informasi yang tepat harus didukung oleh sistem informasi manajemen yang baik dan sumber daya manusia yang kompeten.

Berbeda dengan organisasi swasta yang lebih berorientasi pada komersialisasi, organisasi pemerintah merupakan organisasi besar yang mewadahi dan melayani seluruh lapisan masyarakat dengan Undang-Undang dan hukum yang berlaku. Oleh


(20)

karena itu, sebuah organisasi pemerintah harus memiliki sumber daya manusia yang handal dan produktif dengan terus berupaya meningkatkan produktivitas kerja para pegawai pemerintah. Produktivitas menurut Sulistiani dan Rosidah (2003:199) adalah menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas. Sofo (2003:206) mengemukakan fokus dari produktivitas bukan pada input tetapi pada proses meningkatnya output untuk input yang sama atau lebih sedikit.

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah adalah instansi pemerintah yang bernaung dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia bagian Direktorat Jenderal Pajak untuk melayani segala urusan perpajakan masyarakat luas di wilayah Medan Petisah. Yang memiliki visi untuk menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi. Untuk mewujudkan visi tersebut, KPP Pratama Medan Petisah mempersiapkan sarana pendukung yang salah satu diantaranya adalah perbaikan sistem teknologi informasi yang akurat.

Sistem informasi yang digunakan oleh KPP Pratama Medan Petisah untuk mengolah data adalah sistem informasi yang berbasis komputer dengan bentuk pengolahan data desentralisasi. Semua data diinput dan diolah berdasarkan kebutuhan yang diperoleh dan dilakukan juga penyimpanan agar suatu saat data itu dibutuhkan tinggal dibuka dengan segera dan cepat. Para pegawai baik bawahan maupun atasan juga difasilitasi perangkat komputer agar pekerjaan kantor dapat diselesaikan dengan efekif dan dapat dengan mudah mengakses informasi. Kendalanya adalah masih sering


(21)

terjadi sistem yang error dan kadang kala terjadi kesalahan dalam pemasukan data sehingga menghasilkan informasi yang salah.

Sebagai organisasi pemerintah yang melayani masyarakat dalam jumlah banyak dalam hal perpajakan, maka KPP Pratama Medan Petisah dituntut untuk senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan manfaat yang prima secara cepat saji, tepat fungsi dan didasari informasi dari kualitas data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh karena itu jika sistem informasi yang digunakan perusahaan belum terintegrasi dengan baik, maka dapat mempersulit setiap bagian untuk mendapat informasi yang tepat dan real-time. Alih-alih meningkatkan produktivitas, teknologi informasi yang diterapkan dalam sistem informasi manajemen dapat menjadi investasi yang sia-sia karena tidak terintegrasi dengan baik.

Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah”.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang menjadi fokus perhatian peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2. Bagaimanakah produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.


(22)

3. Apakah ada pengaruh Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah diidentifikasikan sebelumnya yaitu:

1. Mengetahui bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

2. Mengetahui bagaimana produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, bagi penulis penelitian ini merupakan wahana untuk melatih dan mengembangkan pengetahuan melalui karya ilmiah.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bahan penelitian dan menjadikan sumber bacaan tentang peran sistem informasi manajemen dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan petisah.


(23)

1.5. Kerangka Teori

1.5.1. Sistem Informasi Manajemen

1.5.1.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki ruang lingkup yang tertuang pada 3 (tiga) kata pembentuknya yaitu Sistem, Informasi, dan Manajemen.

a. Sistem.

Menurut Atmosudirdjo dalam Sutabri (2012:17), suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu. Sedangkan menurut Anwar (2003:4) sistem adalah komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan.

Sistem didesain untuk memperbaiki atau meningkatkan pemrosesan informasi. Setelah dirancang, sistem diperkenalkan dan diterapkan ke dalam organisasi penggunanya. Jika sistem yang diterapkan itu digunakan maka implementasi sistem dapat dikatakan berhasil. Sedangkan jika para penggunanya menolak sistem yang diterapkan, maka sistem itu dapat digolongkan gagal.

b. Informasi

Menurut Nugroho (2008:15), informasi adalah suatu pengetahuan yang berguna untuk pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan dari pengolahan data telah menjadi salah satu sumber daya penting yang


(24)

harus dikelola dengan baik. Apabila sebuah perusahaan kurang memperoleh informasi, maka akan sulit mengontrol sumber daya lain yang mengakibatkan terganggunya kinerja dan bisa mengalami kekalahan dalam persaingan dengan para kompetitor.

Menurut Sutabri (2005:35) kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu:

1) Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2) Tepat Waktu (timelines)

Informasi yang datang kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

3) Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Atau dengan kata lain informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pihak yang membutuhkan.

c. Manajemen

Hasibuan (2001:2) menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu


(25)

tujuan tertentu. Sedangkan menurut Terry di dalam Hasibuan (2001:2) manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Menurut Sutabri (2005:53) penggunaan ilmu manajemen dalam SIM merupakan suatu kemajuan yang luar biasa, dengan cara-cara pengumpulan informasi yang tidak terorganisasi dan manajemen berdasarkan pengalaman. Dalam ilmu manajemen, para manajer diwajibkan menyatakan masalah dan asumsi secara teliti, biasanya dalam bentuk kuantitas atau suatu ukuran agar mereka dapat memperoleh uraian lebih baik tentang masalahnya. Bila ini diterapkan pada disain dari sistem-sistem organisasi dan operasional untuk memecahkan masalah, ilmu manajemen memanfaatkan volume yang besar dari pengetahuan manusia dalam berbagai bidang yang berkaitan. Oleh karena itu, sistem untuk pemecahan masalah (problem solving) dapat dirancang agar lebih efektif dan lebih efisien bagi seluruh organisasi.

Organisasi dimasa mendatang akan didasarkan pada sistem informasi dan pengambilan keputusan ketimbang struktur hirarki wewenang/tanggung jawab yang statis. Tanda bahwa seorang manajer itu baik adalah kemampuannya menyusun pola seorang organisatoris dalam pemecahan masalah dan untuk mengembangkan sistem-sistem teknis yang mempermudah pemecahan masalah dan implementasinya.


(26)

Kebutuhan informasi untuk para manajer harus juga dipenuhi oleh sebuah sistem informasi untuk para manajemen (SIM). Sistem informasi manajemen harus dirancang berdasarkan tugas-tugas manajemen, prinsip-prinsip manajemen, cara dan perangai individual dari para manajer, serta struktur organisasinya. Selanjutnya, sifat dasar desain SIM dan cara pelaksanaannya dicerminkan kembali oleh semua anggota organisasinya untuk memberikan dampak positif kepada para manajernya serta fungsi organisasinya (Sutabri, 2005:54).

d. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang diperlukan oleh suatu organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan data untuk fungsi manajemen dan proses pengambilan keputusan. Pada umumnya, apabila orang membicarakan sistem informasi manajemen, yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data di sini dapat berarti penunjang pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut.

Menurut McLeod (2007:11) sistem informasi manajemen adalah adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Sedangkan menurut Sutabri (2005:41), SIM merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh


(27)

semua tingkatan manajemen. Menurut Laudon (2005:20) SIM adalah studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi dalam bisnis dan manajemen.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian di atas adalah SIM merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu organisasi yang berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data yang menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi para pengguna informasi sebagai pendukung pengambilan keputusan (proses manajerial).

Menurut Kumorotomo (1998:111) syarat-syarat tentang Sistem Informasi Manajemen yang baik dan lengkap adalah:

1) Ketersediaan

Syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya.

2) Mudah dipahami

Informasi harus mudah dipahami dan tidak berbelit-belit yang hanya akan memperlambat proses manajemen.

3) Sesuai

Informasi harus benar-benar sesuai dengan tujuan dan permasalahan di dalam organisasi.

4) Bermanfaat


(28)

5) Ketepatan waktu

Informasi yang tersedia harus tepat waktu terutama pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manager hendak membuat keputusan.

6) Kehandalan

Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolahan data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan.

7) Kebenaran dan keakuratan

Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan serta informasi harus jelas secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.

8) Konsisten

Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajian karena konsistensi merupakan syarat yang paling penting bagi dasar pengambilan keputusan.

1.5.1.2. Manfaat Sistem Informasi Manajemen

SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan. Sistem Informasi Manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tindakan pada proses pengambilan keputusan dan dapat digunakan juga untuk memperoleh dan


(29)

menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah, standar dan situasi sekarang. Sistem Informasi Manajemen ini juga sangat membantu untuk merealisasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya. Dengan demikian sesungguhnya SIM akan mendukung setiap langkah di dalam proses pengambilan keputusan dari langkah identifikasi masalah sampai menetapkan pemilihan solusinya (Kristanto, 2003:27).

1.5.1.3. Pengolahan Data

Menurut Kristanto (2003:8) pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan. Sedangkan menurut Sutabri (2005:109) pengolahan data merupakan suatu proses menerima data sebagai masukan (input), memproses (processing) menggunakan program tertentu, dan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam bentuk informai (output). Dengan demikian, pemrosesan data terdiri dari 3 (tiga) langkah dasar yaitu input, processing, dan output. Tiga langkah ini biasanya disebut siklus pengolahan data.

Kristanto (2003:9) menggambarkan siklus pengolahan data sebagai berikut:

Gambar 1. Siklus Pengolahan Data

INPUT PROSES OUTPUT

PENERIMA UMPAN BALIK


(30)

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukkan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukkan menjadi input kembali. Begitu seterusnya.

1.5.1.4. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer

Suatu sistem informasi manajemen yang berbasis komputer (computer-based management information system) terdiri dari manusia, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data dan prosedur-prosedur organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar organisasi yang berkompeten (Sutabri, 2005:99). Menurut Kristanto (2003:8) pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan. Semakin banyaknya data dan kompleksnya aktivitas pengolahan data dalam suatu organisasi, baik itu organisasi besar maupun organisasi kecil, maka metode pengolahan data yang tepat sangat dibutuhkan. Salah satu metode untuk mengolah data adalah dengan media pengolah data yang menggunakan komputer. Dengan media ini semua permasalahan yang ada dapat diselesaikan secara cepat baik itu permasalahan yang menggunakan perhitungan matematis atau


(31)

fungsi-fungsi lainnya. Selain itu, dengan komputer permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan sedikit mungkin kesalahan yang akan terjadi.

Secara teknis pelaksanaan SIM Berbasis Komputer meliputi empat

tahapan

pukul 10.00 WIB), yaitu:

1. Input. Perkakas input berfungsi menyediakan data mentah ke komputer sistem.

2. Pengolahan. Data yang telah diinput kemudian diolah tau diproses oleh CPU sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan oleh perangkat lunaknya.

3. Penyimpanan. Pada saat komputer menjalankan fungsinya, ia mengalirkan dan menyimpan data dalam ruang elektronik yang disebut memori.

4. Output. Setelah informasi diperoleh, informasi tersebut diberikan kepada perangkat output .

Ada pula dikatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer adalah suatu Sistem Informasi Manajemen yang menempatkan perkakas pengolah data komputer dalam kedudukan yang penting. Sutabri (2005:99) menyatakan beberapa alasan mengapa komputer merupakan perkakas yang sangat penting di dalam Sistem Informasi Manajemen modern. Alasan yang pertama berkenaan dengan kemampuan komputer mengolah data. Perangkat otomatis ini dalam beberapa hal ternyata lebih unggul sebagai penyerap atau pencatat data jika dibandingkan dengan daya


(32)

ingat manusia, sekalipun pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh manusia. Alasan yang kedua tentang pentingnya pemakaian komputer dalam Sistem Informasi Manajemen adalah bahwa teknologi otomasi melalui komputerisasi sudah tersedia di mana-mana dan dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Sangat disayangkan bila kemampuan finansial suatu organisasi dan kemampuan aparatnya sudah memungkinkan untuk mengadakan Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer tidak mau menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan yang mengharuskan pengolahan data yang cepat dan efisien.

1.5.2. Produktivitas Kerja

1.5.2.1. Pengertian Produktivitas Kerja

Menurut sutrisno (2011:99) produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Menurut Siagian (2002:54), produktivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh manfaat dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran yang optimal, bahkan kalau mungkin maksimal. Kemampuan yang dimaksud dalam defenisi tersebut tidak hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana, tetapi berhubungan dengan pemanfaatan waktu dan sumber daya manusia.

Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi keorganisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan


(33)

mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas.

Sedangkan menurut Blecher dalam Wibowo (2007:241) produktivitas kerja adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasikan dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikkan produktivitas dapat dilakukan dengan menaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu.

Secara sederhana produktivitas organisasi dapat diartikan terwujudnya sasaran atau tujuan dari suatu organisasi dengan cepat dan tepat dengan menggunakan berbagai sumber daya ada. Jadi, produktivitas dalam organisasi kerja yang dihasilkan adalah perwujudan tujuannya, maka produktivitas berhubungan dengan suatu yang bersifat materil dan non materil, baik yang dapat dinilai maupun tidak dapat dinilai dengan uang. Kemudian pada dasarnya produktivitas kerja mencakup sikap yang memandang hari depan secara optimis dengan penuh keyakinan bahwa kehidupan ini harus lebih baik dari hari kemarin hasilnya, artinya ada suatu peningkatan kepada arah yang lebih baik dan sempurna.


(34)

Dari keterangan di atas dapat dilihat bahwa peningkatan produktivitas kerja pegawai dari sebuah kelompok organisasi sangat kompleks, sehingga dengan demikian dapat dipahami bahwa perihal pengertian produktivitas kerja adalah perihal yang esensial di dalam menjalankan kegiatan suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

1.5.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Dalam analisis MSDM produktivitas pegawai merupakan variabel tergantung atau dipengaruhi yang ditentukan oleh banyak faktor. Ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja (Ambar, 2009:248) antara lain :

1. Knowledge (Pengetahuan)

Pengetahuan dan keterampilan sesungguhnya yang mendasari pencapaian produktivitas. Ada perbedaan substansial antara pengetahuan dan ketrampilan. Konsep pengetahuan lebih berorientasi pada daya pikir dan penguasaan ilmu serta luas sempitnya wawasan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan kontribusi pada seseorang pada pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan yang tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif.


(35)

2. Skills (Keterampilan)

Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Dengan ketrampilan yang dimiliki seorang pegawai diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif. Ketrampilan merupakan variabel yang bersifat utama dalam membentuk produktivitas. Dengan kata lain, jika seorang pegawai memiliki ketrampilan yang baik maka akan semakin produktif.

3. Abilities (Kemampuan)

Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas karena dapat mencakup semua kompetensi. Pengetahuan dan ketrampilan termasuk faktor pembentuk kemampuan dengan demikian apabila seseorang mempunyai kemampuan danketrampilan yang tinggi, diharapkan memiliki ability yang tinggi pula. Melalui kemampuan yang memadai, maka seseorang dapat melaksanakan aktivitas dengan tanpa ada permasalahan teknis.

4. Attitude

Sangat erat hubungan antara kebiasaan dan perilaku. Attitude merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam hubungannya dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. Arti yang dimaksud diatas, apabila kebiasaan-kebiasaan pegawai adalah baik, maka hal tersebut dapat menjamin perilaku kerja yang baik


(36)

pula. Dapat dicontohkan disini misalnya seorang pegawai mempunyai kebiasaan tepat waktu, displin, simpel, maka perilaku kerja juga baik, apabila diberi tnggungjawab akan menepati aturan dan kesepakatan.

5. Behaviors

Dengan demikian perilaku manusia yang juga ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai sebagai motivasi dalam mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya. Dengan kondisi pegawai tersebut, maka produktivitas dipastikan dapat terwujud.

Dengan demikian faktor-faktor produktivitas kerja dapat dilihat sebagai suatu masalah untuk meningkatkan produktivitas kerja yang terdiri dari aspek-aspek teknik yang yang telah disebutkan di atas sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat menjadi penentu keberhasilan yang harus dipegang teguh oleh semua orang dalam organisasi.

Tercapainya tujuan organisasi diharapkan tercapai pula tujuan individu para anggota organisasi tersebut. Suatu organisasi akan berhasil mencapai tujuan dan sasarannya, apabila semua komponen organisasi berupaya menampilkan kinerja yang optimal termasuk peningkatan produktivitas kerja. Seorang pegawai akan bersedia dan termotivasi meningkatkan produktivitas kerjanya apabila terdapat keyakinan dalam dirinya bahwa berbagai keinginan, kebutuhan, harapan dan tujuannya dapat tercapai pula.


(37)

1.5.2.3. Indikator Produktivitas Kerja

Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para karyawan yang berada di perusahaan. Menurut Sutrisno (2011:104) untuk mengukur produktivitas kerja diperlukan beberapa indikator, sebagai berikut:

1. Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka. 2. Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan.

3. Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.

4. Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi. Sebab, semakin kuat


(38)

tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan. Begitu juga harapan untuk menjadi lebih baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk meningkatkan kemampuan.

5. Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang terbaik pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri.

6. Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan.

1.5.2.4. Pengukuran Produktivitas Kerja

Pengukuran produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas dan efisiensi kerja karyawan dalam menghasilkan suatu hasil. Dalam usaha untuk dapat mengukur tingkat kemampuan karyawan dalam mencapai sesuatu hasil yang lebih baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja). Menurut Syarif (1991:7) tingkat produktivitas kerja karyawan yang dapat diukur adalah :


(39)

a. Penggunaan waktu

Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja karyawan meliputi :

1) Kecepatan waktu kerja 2) Penghematan waktu kerja 3) Kedisiplinan waktu kerja 4) Tingkat absensi

b. Output yaitu hasil produksi karyawan yang diperoleh sesuai produk yang diinginkan perusahaan.

Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong dan efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan praktisnya sebagai patokan dalam pembayaran upah karyawan. Tujuan pengukuran produktivitas adalah membandingkan hasil hal-hal berikut :

1) Pertambahan produksi dari waktu ke waktu. 2) Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu. 3) Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu. 4) Jumlah hasil sendiri dengan orang lain.

5) Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi utama orang lain.

Menurut Ravianto (1986:21), alat pengukuran produktivitas karyawan perusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :


(40)

a. Physical productivity

Physical productivity adalah produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (Size) panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya tenaga kerja.

b. Value productivity

Value productivity adalah ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, won, dollar.

1.5.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

Sistem Informasi Manajemen adalah wujud dari kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat sehingga berperan penting dalam menghasilkan informasi yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas untuk mempermudah dan mendukung aktivitas atau kegiatan organisasi yang banyak dan rumit. Dengan adanya sistem informasi manajemen maka para pegawai hendaknya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan produktivitas pekerjaannya semakin meningkat. Sulistiani dan Rosidah (2003:199) mengemukakan bahwa produktivitas adalah menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi.

Disamping organisasi membutuhkan tenaga kerja yang handal dan professional, penggunaan sistem informasi yang berbasis teknologi informasi juga memberikan pengaruh besar terhadap produktivitas kerja pegawai. Sistem informasi manajemen dapat menunjang hasil pekerjaan para pegawai menjadi lebih cepat, tepat dan akurat dibandingkan dengan menggunakan sistem manual.


(41)

Pekerjaan yang dilakukan dengan sistem manual akan lebih banyak menghabiskan waktu, tenaga dan biaya.

1.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang kebenarannya perlu diuji serta dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiono, 2010:70). Adapun hipotesis yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah.

2. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah.

1.7. Definisi Konsep

Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1997:33). Untuk mendapatkan batasan-batasan yang jelas mengenai variabel-variabel yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan definisi dari beberapa konsep yang digunakan, yaitu :

1. Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu organisasi yang berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data yang menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi


(42)

para pengguna informasi sebagai pendukung pengambilan keputusan (proses manajerial).

2. Produktivitas Kerja merupakan hasil akhir pekerjaan pegawai, apakah telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Produktivitas mengarah kepada pencapaian kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas.

1.8. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur-unsur yang memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel tersebut (Singarimbun, 1997:46).

Berikut ini akan diuraikan variabel yang diteliti beserta indikator-indikator yang dipakai sebagai alat pengukurnya:

1. Sistem Informasi Manajemen sebagai variabel X, indikatornya adalah:

a. Sistem Informasi Manajemen berbasis Komputer, yaitu sistem informasi pengolah data dengan menggunakan komputer sebagai alat utamanya.

b. Pengolahan Data, yaitu kegiatan utama dari sistem informasi manajemen. 2. Produktivitas Kerja sebagai variabel Y, indikatornya sebagai berikut:

a. Efisiensi, yaitu ukuran untuk membandingkan antara sumber daya yang digunakan dan hasil yang dicapai.

1. Besarnya sumber daya yang digunakan dalam bekerja 2. Pencapaian hasil pekerjaan yang optimal


(43)

b. Mutu, yaitu kualitas hasil dari pekerjaan seorang pegawai. 1. Keakuratan hasil pekerjaan.

2. Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan. 3. Ketepatan hasil kerja.

c. Kemampuan, yaitu kesanggupan seorang pegawai dalam melakukan pekerjaan. 1. Keahlian dan keterampilan yang dimiliki.

2. Inisiatif dalam bekerja.

3. Penguasaan ilmu dan wawasan yang luas.

d. Peningkatan hasil yang dicapai, yaitu adanya pertambahan nilai fisik maupun nonfisik menjadi arah yang lebih baik.

e. Semangat kerja, yaitu dorongan dari dalam diri pegawai untuk bekerja lebih giat.

f. Pengembangan diri, yaitu usaha untuk menjadikan diri lebih baik dengan menambah kemampuan dan keterampilan.

1.9. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi konsep, dan sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi dan waktu penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.


(44)

BAB III DESKRIPSI LOKAL PENELITIAN

Bab ini berisi gambaran umum tentang objek atau lokasi penelitian yang relevan dengan topik penelitian.

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini berisi hasil-hasil data yang diperoleh dari lapangan dan atau berupa dokumen yang akan dianalisis serta tentang uraian data-data yang diperoleh setelah melakukan penelitian untuk dianalisis.

BAB V ANALISIS DATA

Bab ini berisi tentang uraian data-data yang diperoleh setelah melakukan penelitian.

BAB VI PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan.


(45)

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif. Menurut Nawawi (2006:67) metode deskriptif yaitu prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan obyek yang diselidiki (seseorang, lembaga, masyarakat, pabrik dan lain-lain) sebagaimana adanya, berdasarkan fakta-fakta yang aktual pada saat sekarang.

Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah, Jl. Asrama No. 7A Medan.

2.3. Populasi dan Sampel

Sebelum melakukan penelitian, penulis harus menentukan terlebih dahulu populasi yang akan diteliti. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2010:90). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri sipil yang ada di kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah sejumlah 81 orang.


(46)

Menurut Sugiono (2010:91) sampel adalah kelompok kecil yang kita amati dan merupakan bagian dari populasi sehingga karateristik populasi juga oleh sampel. Untuk menentukan jumlah sampel yang dipilih digunakan rumus slovin dalam Consuelo G. Sevilla, dkk., (1993:161), yaitu sebagai berikut:

1 . 2 +

=

e N

N n

Dimana :

N = Ukuran Populasi n = Ukuran Sampel

e = Nilai kritis yang diinginkan (persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel)

Dengan rumus tersebut maka dapat dihitung jumlah sampel sebagai berikut : n = 81 = 45

1 + 81 (0.1)2

dari perhitungan di atas maka sampel yang diambil sebanyak 45 pegawai dari jumlah populasi pegawai 81 orang.

2.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua cara, yaitu :

1. Pengumpulan Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dilakukan melalui :

a. Penyebaran Kuesioner, yaitu pemberian daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia.


(47)

b. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung dan selanjutnya mengadakan pencatatan yang ditemukan terhadap gejala-gejala yang ditemukan di lapangan.

2. Pengumpulan Data Sekunder, data ini diperoleh dari :

a. Penelitian kepustakaan, cara ini ditempuh dengan mempelajari sejumlah buku, tulisan, dan karya ilmiah yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. b. Studi dokumentasi, cara ini dilakukan dengan jalan melakukan penelaahan

terhadap catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian.

2.5. Teknik Pengumpulan Skor

Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Tehnik pengukuran skor yang dilakukan dalam penelitian ini memakai Skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner (Sugiono, 2010:107). Penentuan ini dihitung berdasarkan alternatif jawaban (a,b,c,d, dan e), akan diberi skor sebagai berikut:

1. Untuk pilihan jawaban “a” diberi nilai/ skor 5 2. Untuk pilihan jawaban “b” diberi nilai/ skor 4 3. Untuk pilihan jawaban “c” diberi nilai/ skor 3 4. Untuk pilihan jawaban “d” diberi nilai/ skor 2 5. Untuk pilihan jawaban “e” diberi nilai/ skor 1

Untuk mengetahui atau menentukan katagori jawaban responden dari masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:


(48)

Maka diperoleh: 5 – 1 = 0,8 5

Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel yaitu:

1. Skor untuk katagori sangat tinggi = 4,2 – 5,0 2. Skor untuk katagori tinggi = 3,3 – 4,1 3. Skor untuk katagori sedang = 2,4 – 3,2 4. Skor untuk katagori rendah = 1,5 – 2,3 5. Skor untuk katagori sangat rendah = 0,8 – 1,4

Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan diketahui jawaban responden termasuk katagori yang mana.

2.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah:

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Sugiono, 2010:193). Adapun rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut:

��� = Ν∑�� − ∑�∑�


(49)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y, yaitu bilangan yang menunjukkan

besar kecilnya hubungan antara X dan Y X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat

N = jumlah bilangan (populasi/ sampel)

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas dapat memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel, yaitu:

1. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain.

2. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.

3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Untuk menghitung adanya hubungan atau tinggi rendahnya hubungan kedua variabel berdasarkan nilai rxy (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi

dilihat dari angka-angka, dan Sugiono (2010:149) menyatakan sebagai berikut: Tabel 1. Pedoman interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Tinggi


(50)

Dengan nilai rxy yang kita peroleh, dapat kita lihat secara langsung melalui tabel

korelasi yang menguji apakah nilai rxy yang kita peroleh tersebut berarti atau tidak.

Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas rxy yang signifikan. Ketentuannya apabila

nilai rhitung lebih besar dari rtabel (thitung > rtabel) maka Ha (Hipotesa alternatif) diterima,

dan apabila rhitung lebih kecil dari rtabel (thitung< ttabel) maka Ha (Hipotesa alternatif)

ditolak.

2. Uji Signifikan

Uji signifikan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan arah hipotesa diterima atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan terhadap hipotesa nilai Ho, yang berbunyi “tidak ada korelasi antara variabel x dengan variabel y”. Ho ditolak apabila nilai thitung

lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel) dan dapat diterima apabila nilai thitung lebih kecil dari

ttabel (thitung< ttabel), dengan rumusan sebagai berikut:

t

hitung

=

�√�−2 √1−�2

3. Koefisien Determinasi

Tehnik ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi dan dikaitkan dengan 100%, dengan rumus sebagai berikut:

D = r2 x 100%

Keterangan:

D = Koefisien determinan R = Koefisiensi korelasi


(51)

BAB III

DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA

MEDAN PETISAH

3.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Petisah

Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994 yang kemudian diubah namanya menjadi Kantot Pelayanan Pajak Medan Petisah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 dan dengan adanya modernisasi di lingkungan DJP, maka sejak tanggal 27 Mei 2008 berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 191/KMK.01/2008 yang merupakan gabungan dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan serta Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, yang akan melayani Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta melakukan pemeriksaan tetapi bukan lembaga yang memutuskan keberatan.

Pada 27 Mei 2008 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan terbagi menjadi 6 (enam) KPP yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah 2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota 3. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia 4. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat 5. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan


(52)

6. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Adapun ruang lingkup wilayah kerja dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur meliputi :

1. Kecamatan Medan Petisah 2. Kecamatan Medan Helvetia 3. Kecamatan Medan Sunggal

KPP Pratama adalah instansi vertikal Direktoral Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah. KPP Pratama mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan dan pelayanan pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Bumi dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan per Undang-Undangan yang berlaku.

Visi dan Misi KPP Pratama Medan Petisah

Keberhasilan program modernisasi di lingkungan DJP, tidak hanya dapat membawa perubahan paradigma dan perubahan perilaku pegawai DJP, tetapi lebih jauh juga dapat memberikan dampak positif terhadap percepatan penerapan praktek-praktek good governance pada institusi pemerintah secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Jenderal Pajak telah mencanangkan visi dan misi sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.

Adapun Visi dan Misi tersebut adalah sebagai berikut :

Visi Menjadi institusi pemerintahan yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi


(53)

Misi Misi Fiskal : Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.

Misi Ekonomi : Mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijakan perpajak dengan meminimalkan distorsi.

Misi Politik : Mendukung proses demokratisasi bangsa.

Misi Kelembagaan : Senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan aspirasi masyarakat dan tehnologi perpajakn serta admistrasi perpajakan mutakhir.

3.2 Tugas dan Fungsi KPP Pratama Medan Petisah

Dalam melaksanakan tugasnya, KPP Pratama Medan Petisah menyelenggarakan fungsi:

a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan.

b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan.

c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya.

d. Penyuluhan perpajakan.

e. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak. f. Pelaksanaan ekstensifikasi.


(54)

g. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak. h. Pelaksanaan pemeriksaan pajak.

i. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak. j. Pelaksanaan konsultasi perpajakan

k. Pelaksanaan intensifikasi l. Pembetulan ketetapan pajak

m. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/ atau Bangunan.

n. Pelaksanaan administrasi kantor.

3.3 Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Petisah

Struktur Organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan secara sistematis mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi dan wewenang serta tanggung jawab pegawai masing-masing telah ditentukan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk membina keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik, teratur dan efisien. Jenis struktur organisasi yang digunakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah adalah jenis struktur line and staff organization atau gabungan dari jenis struktur organisasi garis dan organisasi fungsional.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Kantor wilayah Ditjen Pajak. Adapun organisasi yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah, antara lain :

1. Sub Bagian Umum

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) 3. Seksi Pelayanan


(55)

4. Seksi Pemeriksaan 5. Seksi Penagihan 6. Seksi Ekstensifikasi

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV

11. Kelompok Fungsional Pemeriksa Pajak dan Penilai PBB

Tugas dan fungsi masing-masing akan di uraikan dalam setiap seksi, untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi. Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994, maka pembagian tugas dan wewenang masing-masing seksi dalam struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah adalah :

1. Kepala KPP (Kepala Kantor)

Tugas dan fungsi nya adalh sebagai berikut :

a. Mengkoordinasi penyususnan rencana kerja kantor sebagai bahan penyusunan rencana strategi kantor wilayah.

b. Mengkoordinasi penyusunan rencana pengamanan penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak, perkembangan kegiatan ekonomi keuangan dan realisasi peerimaan tahun lalu.

c. Mengkoordinasi pelaksanaan tindak lanjut nota kesepahaman (MOU) sesuai arahan kepala kantor wilayah.


(56)

d. Mengkoordinasi rencana pencarian data strategis dan potensial dalam rangka intensifikasi/ ekstensifikasi perpajakan.

e. Mengkoordinasi pelaksanaan rencana pencarian data strategis dan potensial dalam rangka intensifikasi/ ekstensifikasi perpajakan

f. Mengkoordinaso pengolahan data yang sumber datanya strategis dan potensial dalam rangka intensifikasi/ ekstensifikasi perpajakan.

g. Mengkoordinasi pembuatan risalah perincian dasar pengenaan pemotongan atau pemungutan pajak atas permintaan wajib pajak berdasarkan hasil perhitungan ketetapan pajak.

h. Mengkoordinasi pengolahan data guna menyajikan informasi perpajakan. i. Mengkoordinasi penyusunan monografi perpajakan.

j. Mengkoordinasi pemantauan pelaporan dan pembayaran masa dan tahunan PPh dan pembayaran masa PPN/PPnBM serta pembayaran BPHTB dan PBB untuk mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak serta mengendalikan pelaksanaan pemeriksaan pajak.

2. Sub Bagian Umum

Tugas dan fungsi nya adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Tata Usaha dan Kepegawaian yang bertugas membantu menangani Tata Usaha dan Kepegawaian.

b. Pelaksanaan Keuangan yang bertugas menangani urusan Keuangan.

c. Pelaksanaan Rumah Tangga yang bertugas menangani urusan perlengkapan Rumah Tangga.

3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi


(57)

a. Melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan.

b. Perekaman dokumen perpajakan. c. Merekam SSP lembar 3.

d. Merekam SPT Masa PPN 1107, 1107A dan 1107B. e. Merekam PPh Pasal 21.

f. Merekam PPh Pasal 23/26.

g. Merekam PPh Final Pasal 4 ayat 3

h. Melakukan urusan tata usaha penerimaan perpajakan.

i. Melakukan pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

j. Memberikan pelayanan dukungan teknis komputer. k. Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing.

l. Pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG. m. Penyiapan laporan kinerja. 4. Seksi Pelayanan

Tugas dan fungsi nya adalah sebagai berikut:

a. Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan. b. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan.

c. Melakukan Penyuluhan Perpajakan.

d. Menerima, meneliti, dan merekam surat permohonan dari Wajib Pajak dan surat-surat lainnya.

e. Melakukan penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan Wajib Pajak dan surat lainnya.


(58)

f. Melakukan penatausahaan pendaftaran, pemindahan data, dan pencabutan identitas Waib Pajak.

g. Melakukan urusan kearsipan Wajib Pajak h. Melakukan Kerjasama Perpajakan 5. Seksi Penagihan

Tugas dan fungsi nya adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Pemrosesan dan Penatausahaan Dokumen masuk di Seksi Penagihan.

b. Pelaksanaan penagihan, yang bertugas membantu penyiapan surat tagihan, surat paksa, surat perintah, melaksanakan penyitaan, usulan lelang, dan penagihan lainnya.

c. Pelaksanaan penatausahaan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak beserta bukti pembayarannya.

d. Pelaksanaan penatausahaan Surat Keputusan Pembetulan/ Keberatan/Putusan Banding/ Pengurangan atau Pembatalan ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi pada Seksi Penagihan. 6. Seksi Pemeriksaan

Tugas dan fungsi nya adalah sebagai berikut: a. Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan. b. Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan.

c. Penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

7. Seksi Ekstensifikasi


(59)

a. Pelaksanan Pemprosesan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi Ektensifikasi Perpajakan.

b. Melakukan pengamatan potensi perpajakan. c. Pendataan objek dan subjek pajak.

d. Pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi.

8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Tugas dan fungsi nya adaah sebagai berikut:

a. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.

b. Membimbingan/menghimbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan.

c. Melakukan penyusunan profil Wajib Pajak. d. Menganalisis kinerja Wajib Pajak.

e. Memberikan konsultasi kepada wajib pajak tentang ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

f. Memberikan usulan pembetulan ketetapan pajak, pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan.

g. Pelaksanaan penyelesaian permohonan keberatan, pembetulan, pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di KPP.

h. Melakukan evaluasi hasil banding.

i. Melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya.


(60)

j. Penyuluhan perpajakan. 9. Fungsional Pemeriksa dan Penilai

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

a) Pejabat fungsional pemeriksa koordinasi dengan seksi pemeriksaan sedangkan pejabat fungsional penilai berkoordinasi sengan seksi ekstensifikasi.

b) Setiap kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh kepala kantor wilayah sebagai supervisor, atau kepala KPP yang bersangkutan.

c) Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. d) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan

perUndang-Undangan yang berlaku.

3.4 Gambaran Pegawai KPP Pratama Medan Petisah

Telah dijelaskan di atas bahwa wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah adalah Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Sunggal, dan Kecamatan Medan Helvetia. Kantor Pelayanan Pajak Medan Petisah ini dikepalai oleh seorang Kepala Kantor yang membawahi 10 seksi dan 1 kelompok jabatan Fungsional. Dan berdasarkan data hingga Januari 2013, jumlah pegawai KPP Medan Petisah adalah sebanyak 81 orang, dengan perincian sebagai berikut :

1. Berdasarkan Pendidikan  Master (S2) 5 orang  Sarjana 27 orang


(61)

 D-IV 1 orang

 D-III/Sarjana Muda 18 orang  D-I 19 orang

 SLTA 9 orang  SLTP 2 orang 2. Berdasarkan Pangkat

 Golongan IV 2 orang  Golongan III 45 orang  Golongan II 35 orang 3. Berdasarkan Esselon

 Eselon III 1 orang  Eselon IV 9 orang  Fungsional 12 orang

Account representative (AR) 20 orang  Pelaksana 40 orang


(62)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan tentang data yang diperoleh selama masa penelitian yang telah dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah. Penyajian data-data tentang identitas responden melalui kuesioner yang diperoleh selama penelitian yang akan diuraikan dalam bentuk tabel frekuensi dan analisis data.

4.1. Identitas Responden

Berikut ini adalah hasil data mengenai identitas responden melalui kuesioner yang diperoleh selama penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada para responden maka diperoleh data sebagai berikut:

1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini diperlihatkan data karakteristik responden yang dilihat dari segi jenis kelamin.

Tabel 2: Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Pria 24 53,33

2 Wanita 21 46,67

Total 45 100

Sumber: Kuesioner 2013

Berdasarkan tabel di atas bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 45 orang, responden yang berjenis kelamin Pria sebanyak 24 orang


(63)

(53,33 %), responden yang berjenis kelamin Wanita sebanyak 21 orang (46,67 %). Hal ini menunjukkan bahwa pegawai yang berjenis kelamin Pria dan Wanita memiliki jumlah yang hampir sama rata.

2. Berdasarkan Usia

Berikut ini diperlihatkan data karakteristik responden yang dilihat dari segi usia.

Tabel 3: Distribusi responden berdasarkan usia

No Usia Frekuensi Persentase (%)

1 < 30 tahun 29 64,45

2 31-40 tahun 14 31,11

3 41-50 tahun 2 4,45

Total 45 100

Sumber: Kuesioner 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan responden mayoritas usia responden rata-rata berkisar pada usia < 30 tahun sebesar 64,45 %, selanjutnya pegawai yang berusia 31-40 tahun sebesar 31,11 % ; dan responden berusia 41-50 tahun sebesar 4,45 %.

Dapat kita lihat bahwa mayoritas pegawai KPP Pratama Medan Petisah adalah pegawai dengan usia yang masih muda dan produktif dimana pada usia-usia ini mereka lebih mudah untuk mengerti dan memiliki kemampuan yang baik dalam penggunaan teknologi informasi maupun ketika adanya pengenalan teknologi baru yang harus diterapkan dalam pekerjaan mereka.

3. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berikut ini diperlihatkan data karakteristik responden yang dilihat dari segi tingkat pendidikan.


(64)

Tabel 4: Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1 D1 1 2,22

2 D3 16 35,56

3 S1 24 53,33

4 S2 4 8,89

Total 45 100

Sumber: Kuesioner 2013

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang berpendidikan D1 berjumlah 1 orang (2,22 %), yang berpendidikan D3 berjumlah 16 orang (35,56%), yang berpendidikan S1 berjumlah 24 orang (53,33 %), dan yang berjumlah S2 berjumlah 4 orang (8,89%).

Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai KPP Pratama Medan Petisah telah memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik untuk mengoperasikan sistem informasi manajemen yang tentu saja memiliki dampak terhadap peningkatan produktivitas kerja.

4. Berdasarkan Masa Kerja

Berikut ini diperlihatkan data karakteristik responden yang dilihat dari segi masa kerja.

Tabel 5: Distribusi responden berdasarkan masa kerja

No Masa Kerja Frekuensi Persentase (%)

1 < 5 tahun 23 51,11

2 6-10 tahun 17 37,78

3 11-20 tahun 4 8,89

4 21-30 tahun 1 2,22

Total 45 100


(65)

Para pegawai KPP Pratama Medan Petisah memiliki masa kerja yang beragam dan setiap dari mereksa memiliki cara sendiri untuk menyesuaikan diri terhadap rekan dan lingkungan kerja. Semakin lama masa kerja seorang pegawai maka semakin banyak pengalaman dan keterampilan yang dimiliki dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan.

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa masa kerja responden tertinggi adalah pada masa 21-30 tahun berjumlah 1 orang (2,22%), masa kerja < 5 tahun berjumlah 23 orang (51,11%), 6-10 tahun berjumlah 17 orang (37,78%), 11-20 tahun berjumlah 4 orang (8,89 %).

4.2.Distribusi Jawaban Responden

1. Variabel X (Sistem Informasi Manajemen)

Berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada responden, maka diperoleh skor jawaban responden untuk variabel X (sistem informasi manajemen) sebagai berikut:

Tabel 6: Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang sering melakukan pengolahan data/informasi dengan komputer.

Kategori Frekuensi Persentase (%) Sangat Setuju

Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

25 17 3 0 0 45

55,6 37,8 6,7 0 0

100,0 Sumber: Kuesioner 2013


(1)

Pratama Medan Petisah sebesar 56% setelah diketahui koefisien determinan. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh berada pada kategori sedang dan selebihnya 44% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti motivasi, kompensasi, tingkat pendidikan dan sebagainya.

Perhitungan-perhitungan yang dilakukan di atas telah menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai KPP Pratama Medan Petisah telah menyadari dan merasakan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan sangat bergantung pada pengoperasian sistem informasi manajemen mengingat kelebihan-kelebihan yang dimiliki dibandingkan dengan melakukan pekerjaan secara manual. Manfaat penggunaan sistem informasi manajemen dapat dirasakan terutama dari segi waktu dan tenaga, hal ini dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai dan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat berkaitan dengan perpajakan.

Sistem informasi manajemen sangat membantu arus informasi dan aliran data yang ada di KPP Pratama Medan Petisah. Sistem tersebut mengolah data-data yang ada menjadi informasi yang dibutuh oleh para pegawai maupun pimpinan untuk membuat perencanaan maupun dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, untuk dapat lebih meningkatkan produktivitas kerja pegawai sebaiknya pemanfaatan sistem informasi manajemen lebih ditingkatkan dengan cara memberikan pelatihan untuk pegawai dalam penggunaan teknologi informasi. Selain dapat meningkatkan keahlian dan kemampuan pegawai dalam teknologi, organisasi juga akan memiliki sumber daya manusia yang handal dan tujuan serta standar yang dimiliki oleh KPP Pratama Medan Petisah dapat dicapai.


(2)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis dan evaluasi terhadap data penelitian berdasarkan analisis – analisis dan pengujian pada bab V, maka peneliti menarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen di KPP Pratama Medan Petisah telah dilaksanakan dengan baik, sehingga mempengaruhi produktivitas kerja karyawan menjadi lebih baik lagi dari segi waktu, biaya, dan tenaga. Hal ini dapat kita lihat melalui jawaban-jawaban responden yang menyatakan bahwa dengan penggunaan sistem informasi manajemen dapat membantu pekerjaan dengan memperoleh informasi secara cepat, memperoleh data tepat waktu, serta pekerjaan yang dihasilkan jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan melakukan pekerjaan secara manual.

2. Produktivitas kerja pegawai KPP Pratama Medan Petisah termasuk dalam kategori cukup tinggi dilihat dari rata-rata skor yang diperoleh sebesar 61,22 (lampiran 2). Hal ini menunjukkan bahwa KPP Pratama Medan Petisah memiliki sumber daya manusia yang baik dimana para pegawai tersebut memiliki kesadaran untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik serta menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan organisasi. Produktivitas ini akan semakin baik apabila didukung dengan


(3)

penggunaan teknologi informasi serta pelatihan untuk para pegawai agar dapat memanfaatkan sistem informasi manajemen dengan lebih maksimal. 3. Dari hasil perhitungan korelasi antara sistem informasi manajemen (variabel

X) dan produktivitas kerja pegawai (variabel Y), ditunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kedua variabel tersebut. Ini berarti bahwa jika sistem informasi manajemen semakin tinggi maka akan semakin tinggi pula produktivitas yang dihasilkan oleh para pegawai, dan hal ini berlaku sebaliknya dimana jika sistem informasi manajemen rendah maka produktivitas kerja pegawai juga akan menurun. Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sistem informasi manajemen memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai dan besarnya pengaruh tersebut yaitu 56% dan selebihnya 44% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dijadikan saran-saran yang dapat dikemukakan :

1. KPP Pratama Medan Petisah lebih mengutamakan penggunaan sistem informasi manajemen untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal terutama dalam menyelesaikan pekerjaan dan melayani masyarakat sesuai dengan standard dan prosedur pelayanan masyarakat dibidang perpajakan.

2. Memberikan pelatihan dan pengembangan kepada para pegawai untuk meningkatkan kemampuan dalam teknologi informasi sehingga para


(4)

pegawai tidak mengalami kesulitan dalam memahami penggunaan perangkat-perangkat sistem informasi manajemen. Hal ini akan berpengaruh sangat baik terhadap produktivitas kerja pegawai terutama dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.

3. Produktivitas kerja pegawai telah berada dalam kategori yang cukup tinggi. Hal ini dapat ditingkatkan lagi dengan memberikan sarana pendukung berupa sistem informasi manajemen dan pelatihan untuk menggunakannya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ambar, Teguh Sulistiani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ambar, Teguh Sulistiani dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anwar. 2003. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan di Era Otonomi Daerah. Malang: Pustaka Pelajar.

Consuello G, Sevilla dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Universitas Indonesia: UI Press.

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media.

Kumorotomo, Wahyudi dan Margono, Subando Agus. 1998. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Laudon, Kenneth C & Laudon, Jane P. 2005. Sistem Informasi Manajemen Mengelola Perusahaan Digital. Yogyakarta: Andi.

Mcleod, Raymond dan Schell. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 9. Jakarta: PT Index.

Nawawi, Hadari. 2006. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nugroho, Bunafit. 2008. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta:Gava Media.

Ravianto, J. 1986. Produktivitas dan Manajemen. Seri Produktivitas IV. Jakarta: SIUP.

Siagian, P Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofyan. 1997. Metode Penelitian Survey. Bandung: LP3ES.

Sofo, Fransesco. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Perspektif, Peran, dan Pilihan Praktis. Surabaya: Airlangga University Press.


(6)

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.

Sutrisno, Edhy. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syarif, Rusli. 1991. Produktivitas. Jakarta: Depdikbud.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sumber Internet: