Analisis Utilitas

F. Analisis Utilitas

1. Penyediaan Energi

Dari hasil analisis respon bangunan terhadap angin menghasilkan keputusan pemanfaatan energi angin sebagai alternatif energi dengan turbin angin dan dari analisis respon bangunan terhadap matahari mengasilkan keputusan pemanfaatan energi matahari dengan solar cell. Arsitektur pragmatik utopian mengarahkan bangunan agar dapat menghasilkan energi secara mandiri dengan pemanfaatan inovasi teknologi modern.

Penyediaan energi ini dilakukan secara terpusat dan distribusinya diatur dan diawasi dengan komputer dari ruang kontrol utama. Listrik DC yang dihasilkan oleh wind turbin dan solar cell dialirkan menuju charge controler kemudian menuju baterai sehingga pada saat produksi energi mengalami gangguan dapat menggunakan cadangan energi dari baterai. Arus DC kemudian diaubah dengan inverter. Sistem penyediaan energi ini juga dilengkapi dengan transformator agar kuat arus listrik dan tegangan dapat ditingkatkan berkali kali lipat kemudian listrik dialirkan ke panel utama untuk didistribusikan.

2. Penyediaan Air Bersih

Fasilitas Taman Makam Vertikal ini merupakan fasilitas publik yang membutuhkan konsumsi air yang relatif cukup banyak, antara lain digunakan untuk konsumsi, sekresi dan higiene, penyiraman tanaman, keamanan kebakaran, dan pendukung kegiatan yang lain. Untuk mencukupi kebutuhan

Gambar 4.27 Pembangkit Listrik

tersebut maka penyediaan air diperoleh dari sumur artesis yang diangkat dengan bantuan pompa. Pendekatan Arsitektur pragmatik utopian cenderung didominasi unsur publik, sehingga kelebihan air yang terpompa dari sumur artesis didistribusikan kepada lingkungan sekitar. Semua distribusi penyediaan air bersih ini dikendalikan oleh komputer dari ruang kontrol utama.

3. Penyiram Tanaman

Fasilitas Taman Makam Vertikal didominasi oleh unsur vegetasi yang memerlukan penyiraman air secara teratur agar dapat hidup dengan subur. Dengan memanfaatkan teknologi modern sitem penyiraman dapat diatur dengan menggunakan komputer dari ruang kontrol utama. Penyiraman tanaman menggunakan sprinkle air yang ditempatkan pada dua posisi yaitu

a. Pada bagian dekat dengan tumbuhan, sehingga air dapat tersiram langsurng pada tanaman dan terserap kedalam tanah

b. Pada bagian atas sebagai support untuk meratakan proses penyiraman. Dengan prinsip imaginatif-logis, inovasi, dan teknologi modern, sprinkle atas ini juga dapat menjadi suatu elemen estetika dengan membuat efek pelangi dari pembiasan cahaya yang melewati titik titik air.

4. Drainase

Gambar 4.28 Sprinkle Penyiram Tanaman

Penyiram bawah

Penyiram atas menimbulkan pelangi

kerikil MSE

Sistem penyalur air hujan

pipa kapiler

pipa kapiler pembuangan

Saluran pembuangan air

Kelebihan resapan air

Taman makam vertikal merupakan suatu pemakaman yang buatan yang diwadahi oleh suatu bangunan arsitektur. Sehingga perlu penyesaian sistem drainase agar tanah tidak becek dan sistem pembuangan air dapat berjalan dengan lancar. Agar keadaan tanah tetap stabil maka dapat menggunakan vegetasi sebagai penjaga tanah dan pengatur kadar air dalam tanah. Selain itu juga memerlukan saluran pembuangan air yang lancar pada permukaan tanah menggunakan kemiringan sehingga air dapat mengalir menuju saluran pembungan air dengan gaya gravitasi. Kelebihan resapan air akan menuju ke dasar plat yang terdapat kerikil sehingga air dapat disalurkan dengan lancar keluar lewat lubang kapiler yang disalukan ke pipa pembuangan menuju shaft. Air kotor kemudian disalurkan ke bak kontrol sebelum dibuang ke riool kota.

5. Pembuangan Asap Pembakaran

Sisa pembakaran dari proses kremasi adalah abu jenazah dan asap CO 2 . CO 2 timbul akibat pembakaran benda benda organik. Agar asap tidak mengganggu kegiatan user lain pada fasilitas Taman Makam Vertikal ini maka asap harus diolah kemudian dialirkan ke tempat yang tinggi dan dilepas ke udara agar nantinya dapat tersapu oleh angin kemudian menjadi bahan baku fotosintesis.

Pada arsitektur pragmatik utopian yang menekankan prinsip imaginatif logis, inovasi, teknologi modern, filosofis, dan manfaat ganda, gas pembuangan sisa pembakaran dapat dikelola agar memiliki suatu nilai lebih sebelum nantinya dilepas di udara. Mengambil preseden pada gedung amagerforbraendingen di

Gambar 4.30 Pembuangan Asap Hasil Kremasi

Asap Buangan

Simbol Orang Meninggal Simbol Orang Meninggal

6. Parkir

Lahan parkir umumnya memerlukan luasan lahan yang relatif luas. Lahan parkir harus memiliki jalur sirkulasi yang mudah diakses dan lancar agar kenyamanan tetap terjaga. Pembedaan jalur keluar dan jalur masuk area parkir sangat bermanfaat untuk menjaga keamanan lalulintas.

Salah satu fenomena yang melatarbelakangi masalah ini adalah keterbatasan lahan , sehingga lahan parkir juga memerlukan suatu solusi lewat suatu inovasi perparkiran yang efektif dan efisien terutama pada penggunaan luasan lahan.

Pendekatan arsitektur pragmatik utopian menangkap kekuatan untuk beradaptasi lewat prinsip inovasi, pemanfaatan teknologi, dan imaginatif-logis. Dewasa ini telah dibuat sistem perparkiran vertikal yang sangat menghemat lahan dan memudahkan user dalam memarkirkan kendaraannya.

Di Jerman terdapat Autostadt yaitu parkir mobil vertikal yang dikendalikan secara otomatis oleh komputer. Sehingga user hanya menempatkan mobilnya

Mobil diparkir USer

Mobil didistribusikan secara otomatis

Mobil ditempatkan pada parkir vertikal

secara otomatis

Bagan 4.12 Sistem Parkir

Gambar 4.31 Sistem Parkir Autostadt

sumber : Discovery Science sumber : Discovery Science

Di Jepang juga sudah dikembangkan sistem perparkiran vertikal dengan menggunakan teknologi modern. Sistem perparkiran ini juga berjalan secara otomatis dengan mesin yang dikendalikan oleh komputer. Sehingga user hanya perlu menempatkan sepedanya pada area tertentu dan mendapatkan kartu parkir kemudian sepeda didistribusikan secara otomatis dengan mesin untuk ditempatkan di parkir vertikal. Untuk mengambilnya user tinggal memasukkan kartu parkir pada pemindai kartu kemudian dalam waktu krang dari 20 detik, sepeda didistribusikan kepada user. Sehingga fasilitas Taman Makam Vertikal ini juga memanfaatkan teknologi perparkiran otomatis yang dikendalikan oleh komputer dan digerakkan dengan menggunakan mesin.

7. Keamanan Kebakaran

Percikan api yang kecil dapat beresiko menimbulkan kebakaran yang besar. Dengan penekanan prinsip imaginatif-logis, inovasi, dan teknologi modern pada arsitektur pragmatik utopian, maka fasilitas ini perlu dilengkapi dengan inovasi teknologi sprinkle pemadam yang dilengkapi dengan sensor api dan mesin penggerak yang mengarahkan sprinkle spot yang terbakar. Dengan adanya sensor tersebut percikan api yang beresiko mengakibatkan kebakaran dapat segera diindikasi kemudian mesin penggerak mengarahkan ujung pada spot yang terbakar dan memadamkannya dengan cepat. Sensor dan pergerakan sprinkle ini dipantau dan dikendalikan oleh komputer dari ruang kontrol utama.

Gambar 4.32 Sistem Parkir Sepeda Vertikal di Jepang

sumber : NHK World