Analisis Kegiatan dan Peruangan

A. Analisis Kegiatan dan Peruangan

1. Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

Proses analisis terhadap aspek peruangan dimulai dari analisis kegiatan yang direncanakan pada fasilitas Taman Makam Vertikal.

Dari bagan 4.1 terlihat bahwa Taman Makam Vertikal ini merupakan fasilitas mix use antara taman publik dan pemakaman terpadu. Sehingga dalam fasilitas ini terdapat beberapa kelompok dengan masing masing user, detail kegiatan, dan perwadahannya. Hal tersebut dijabarkan sebagai berikut,

a. Kelompok Kegiatan Taman Publik. Kegiatan yang umum dilakukan pengunjung pada taman publik antara lain berinteraksi, berjalan jalan,

Bagan 4.1 Analisis Kelompok Besar Kegiatan

Pragmatik Utopian

Keterbatasan Lahan

Keg. Pemakaman

Taman Publik

+ Pemakaman Terpadu

Fasilitas Taman Makam Vertikal

Keg. Taman Publik

Keg. Staff Pengelola Keg. Staff Pengelola

b. Kelompok Kegiatan Pemakaman. Faslititas ini merupakan pemakaman terpadu sehingga kelompok kegiatan ini dibedakan menjadi dua yaitu pemakaman kubur dan pemakaman kremasi beserta masing masing kegiatan pendukungnya.

1) Pada pemakaman kubur jenazah diusung melalui jalur sirkulasi dan dikubur pada liang lahat. Sedangkan keluarga duka dan peziarah dapat melakukan mengurus administrasi pada bagian administrasi, mendapatkan informasi pada bagian informasi, menunggu pada ruang tunggu dan hall, melakukan prosesi rumah duka pada aula serbaguna, mendapatkan kebutuhan pemakaman pada toko kebutuhan pemakaman, memesan peti mati pada workshop peti mati. Selain itu juga menyediakan fasilitas pada pengunjung untuk melakukan pelatihan pemulasaraan pada ruang pelatihan.

2) Pada pemakaman kremasi jenazah diusung melewati jalur sirkulasi, sebelum dilakukan penyimpanan dan pembakaran mayat perlu dimulasara pada ruang pemulasaraan jenazah untuk memastikan tidak ada benda sulit terbakar yang melekat pada tubuh jenazah, bila keluarga menginginkan untuk melakukan pembakaran pada hari lain maka jenazah dapat disimpan di ruang penyimpanan jenazah, jenazah dibakar pada ruang kremasi, setelah dilakukan kremasi jenazah akan menjadi abu dan sisa tulang yang masih kasar sehingga perlu digiling agar menjadi serbuk dan dimasukkan ke dalam guci pada ruang pengelolaan abu, setelah abu sudah dimasukkan ke dalam guci keluarga dapat membawanya pulang atau menyimpannya pada ruang penyimpanan abu yang dapat dikunjungi sewaktu waktu oleh keluarga maupun pengunjung. Sama halnya dengan kegiatan pemakaman kubur, keluarga duka maupun peziarah bisa mengurus administrasi pada bagian administrasi, mendapatkan 2) Pada pemakaman kremasi jenazah diusung melewati jalur sirkulasi, sebelum dilakukan penyimpanan dan pembakaran mayat perlu dimulasara pada ruang pemulasaraan jenazah untuk memastikan tidak ada benda sulit terbakar yang melekat pada tubuh jenazah, bila keluarga menginginkan untuk melakukan pembakaran pada hari lain maka jenazah dapat disimpan di ruang penyimpanan jenazah, jenazah dibakar pada ruang kremasi, setelah dilakukan kremasi jenazah akan menjadi abu dan sisa tulang yang masih kasar sehingga perlu digiling agar menjadi serbuk dan dimasukkan ke dalam guci pada ruang pengelolaan abu, setelah abu sudah dimasukkan ke dalam guci keluarga dapat membawanya pulang atau menyimpannya pada ruang penyimpanan abu yang dapat dikunjungi sewaktu waktu oleh keluarga maupun pengunjung. Sama halnya dengan kegiatan pemakaman kubur, keluarga duka maupun peziarah bisa mengurus administrasi pada bagian administrasi, mendapatkan

c. Kelompok Kegiatan Pengelola. Pada kelompok kegiatan ini pengelola dibedakan menjadi dua yaitu kegiatan Dinas Taman dan Pemakaman Jakarta Pusat dan kegiatan pengelolaan langsung pada fasilitas Taman Makam Vertikal, hal tersebut dijabarkan sebagai berikut

1) Pada kegiatan dinas ini didasarkan pada struktur Kepengurusan Dinas Taman dan Pemakaman DKI Jakarta. Dari bagan tersebut kepengurusan dinas terbagi menjadi beberapa bagian sebagi berikut

a) Ka. Suku Dinas Pemakaman, memimpin Dinas Pemakaman Jakarta Pusat dan fasilitas bidang pemakaman di ruang Ka. Suku Dinas Pemakaman, untuk melakukan diskusi dengan staff dapat dilakukan di ruang diskusi kecil dan untuk meeting besar dapat dilakukan di ruang meeting.

b) Ka. Suku Dinas Pertamanan, memimpin Dinas Pertamanan Jakarta Pusat dan fasilitas bidang pertamanan di ruang Ka. Suku Dinas Pertamanan untuk melakukan diskusi dengan staff dapat dilakukan di

Bagan 4.2 Struktur Kepengurusan Dinas Taman dan Pemakaman DKI Jakarta

Sumber Distama DKI Jakarta

Pusat

Ka. Su. Din Pemakaman

Ka. Su. Din Pertamanan

Tata Usaha

Tata Usaha

Sie. Perencanaan Taman

Sie. Taman

Sie. jalur

Hijau

Sie. Bina Peran

serta masyarakat

Sie. Sarana dan Prasarana

Pemakaman

Sie. Angkutan dan Perawatan Jenazah

Sie. Taman dan pemakaman umum

ruang diskusi kecil dan untuk meeting besar dapat dilakukan di ruang meeting.

c) Staff dan Kepala Tata Usaha, mengurus kegiatan tata usaha ( pencatatan, perijinan, kepegawaian, keuangan) di ruang Tata Usaha

d) Staff dan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pemakaman, mengelola perencanaan dan penyediaan sarana dan prasarana pemakaman yang berkantor di ruang Seksi Sarana dan Prasarana Pemakaman

e) Staff dan Kepala Seksi Angkutan dan Perawatan Jenazah, mengelola penyediaan pelayanan angkutan jenazah, jasa pemulasaraan, dan pelatihan pemulasaraan yang berkantor di ruang Seksi Angkutan dan Perawatan Jenazah

f) Staff dan Kepala Seksi Taman Pemakaman Umum, mengelola kegiatan perawatan, dan pemeliharaan fasilitas pemakaman yang berkantor di ruang Seksi Taman Pemakaman Umum

g) Staff dan Kepala Seksi Perencanaan Taman, mengelola perencanaan dan pengembangan taman di ruang Seksi Perencanaan Taman

h) Staff dan Kepala Seksi Taman, mengelola kegiatan pembibitan, penyediaan elemen taman, dan pengawasan lingkungan yang berkantor di ruang Seksi taman.

i) Staff dan Seksi Jalur Hijau, mengelola kegiatan perawatan dan pengembangan jalur hijau yang berkantor di ruang Seksi Jalur hijau j) Staff dan Seksi Bina Peran Serta Masyarakat, mengelola kegiatan penyuluhan masyarakat dan kemitraan yang berkantor di ruang Bina Peran Serta Masyarakat

2) Pada kegiatan pengelolaan langsung pada fasilitas juga terdapat beberapa bagian antara lain

a) Office Boy , melayani kebutuhan staff dan menjaga kebersihan dan

kerapian ruang, di ruang pantry

b) Tukang Kayu, mengelola pembuatan peti di workshop peti mati

c) Pelayan Toko dan Kepala Toko, melayani konsumen yang mencari kebutuhan prosesi pemakaman termasuk penjualan peti mati, di toko kebutuhan pemakaman.

d) Kasir Toko, mengatur keuangan dari hasil penjualan kebutuhan

pemakaman, di ruang kasir toko

e) Kepala Krematorium, memimpin dan mengawasi staff ktematorium

di ruang kepala krematorium

f) Bagian Pemulasaraan Jenazah Kremasi, merawat jenazah sebelum

dikremasi di ruang pemulasaraan jenazah

g) Bagian Kremasi, melakukan proses kremasi, di ruang kremasi

h) Bagian Pengelolaan Abu jenazah, mengelola abu setelah dikremasi di ruang pengelolaan abu dan menyimpan abu jenazah di ruang penyimpanan abu

i) Koki Kafetaria, memasak untuk pelanggan dan kebutuhan konsumsi

staff, di dapur j) Pelayan Kafetaria, melayani pengunjung kafetaria, di kafetaria k) Kasir Kafetaria, mengelola keuangan hasil penjualan makanan, di

ruang kasir kafetaria l) Bagian Keamanan, mengawasi keamanan secara keseluruhan fasilitas

pada ruang CCTV dan spot keamanan m) Operator Kontrol Utama, mengelola kinerja fasilitas Taman makam Vertikal yang diatur dengan komputer utama dan digerakkan oleh mesin secara otomatis, di ruang kontrol utama

n) Teknisi Listrik, mengawasi kinerja dan maintain kelistrikan pada

fasilitas, di ruang terminal listrik o) Mekanik, mengawasi kinerja dan maintain kinerja peralatan mesin

pada fasilitas, di ruang mekanik Selain kegiatan di atas tedapat beberapa kegiatan yang bersifat universal yang dilakukan oleh seluruh user yaitu kegiatan makan dapat di lakukan di kafetaria, kegiatan ibadah bagi muslim dilakukan di mushola, kegiatan ekskresi dan higiene dilakukan di kamar mandi, dan kegiatan memarkirkan kendaraan di area parkir.

2. Pola Peruangan

Untuk mendapatkan pola peruangan yang bisa memaksimalkan kegiatan yang diwadahi, maka ruang ruang yang mewadahi kegiatan yang berhubungan Untuk mendapatkan pola peruangan yang bisa memaksimalkan kegiatan yang diwadahi, maka ruang ruang yang mewadahi kegiatan yang berhubungan

Pada fasilitas Taman Makam Vertikal ini ruang ruang yang memiliki kesamaan sifat komersial, kesamaan sifat dinas, memiliki kesamaan sifat pelayanan maintain fasilitas, kesamaan sifat yang berhubungan dengan suatu kegiatan, dan kesamaan sifat yang lain dapat didekatkan pada suatu area tertentu.

Fasilitas ini merupakan Taman Makam Vertikal sehingga keseluruhan fasilitas ini hendaknya dilingkupi oleh area taman makam sebagai ruang publik. Hal pertama yang dilakukan user berkendaraan sebelum memasuki area taman adalah memarkirkan kendaraannya sehingga area parkir diletakkan pada bagian terluar dari area taman makam.

Ruang ruang yang memiliki kesamaan sifat komersial antara lain kafetaria, toko kebutuhan pemakaman, workshop peti mati, dan latihan pemulasaraan. Toko kebutuhan pemakaman, workshop peti, dan latihan pemulasaraan perlu di dekatkan karena memiliki kegiatan yang sama yaitu berhubungan dengan prosesi pemakaman. Toko kebutuhan pemakaman dapat menjual hasil worshop peti mati

Bagan 4.3 Analisis Pola Perletakan Area taman Makam

Area Taman Makam

Ruang lain

Luar Site

Luar Site

Parkir

Bagan 4.4 Analisis Pola Perletakan Ruang Bersifat Komersial

Langsung

Tak Langsung

Latihan Pemulasaraan Latihan Pemulasaraan

Ruang ruang yang memiliki kesamaan maintain fasilitas antara lain ruang kontrol utama, ruang utilitas, ruang terminal listrik, ruang keamanan + CCTV, dan ruang mekanik. Kelima ruang tersebut perlu didekatkan agar kegiatan maintain dan penanganan kerusakan dapat dilakukan dengan efektif.

Alur pewadahan dari proses kremasi berturut turut ruang pemulasaraan jenazah, ruang penyimpanan jenazah, ruang kremasi, ruang pengelolaan abu, kemudian bila keluarga berkenan maka abu jenazah dapat

Bagan 4.6 Analisis Pola Perletakan Ruang Keperluan Kremasi

Langsung

Tak Langsung

R. Pemulasara

R. Penyimpan

R. Kremasi

R. Ka. Krematori

R. Tunggu

R. Pengelolaa

R. Penyimpa

nan Abu

Area

Bagan 4.5 Analisis Pola Perletakan Ruang Bersifat Maintain Fasilitas

Langsung

Tak Langsung

R. Mekanik

R. Keamanan

R. Kontrol

Utama

R. Utilitas

disimpan di ruang penyimpanan abu, sehingga ruang ruang tersebut perlu diletakkan pada area yang berdekatan. Untuk mengawasi dan memimpin jalannnya kegiatan kremasi maka ruang ruang tersebut didekatkan dengan ruang kepala krematorium. Agar prosesi kremasi dapat disaksikan oleh keluarga duka maka pada area ini juga perlu dilengkapi dengan ruang tunggu. Ruang penyimpanan abu jenazah merupakan salah satu ruang publik sehingga ruang ini hendaknya dapat diakses secara langsung dari taman makam.

Untuk mendaftarkan kematian dan pengurusan administrasi pemakaman dapat dilakukan di ruang administrasi. Apabila terjadi keluhan konsumen yang disampaikan kepada Customer Service dapat dikroscek dengan cepat oleh bagian administrasi maka kedua ruang ini didekatkan. Data data dari administrasi lalu disalurkan kepada bagian tata usaha sehingga kedua ruang ini perlu didekatkan. Agar pengunjung mendapatkan pelayanan dengan maksimal maka area ini perlu dilengkapi dengan dengan ruang informasi. Area informasi, administrasi, dan customer service merupakan area pelayanan kepada publik yang dapat diakses oleh pengelola dan publik , hal tersebut memiliki sifat yang sama dengan aula serbaguna yang dapat digunakan untuk kegiatan upacara rumah duka sebelum prosesi penguburan sehingga ruang aula

Bagan 4.7 Analisis Pola Perletakan Ruang Pelayanan Publik

Langsung

Tak Langsung

Informasi

R. Administrasi

R. Tata

Usaha

R. Customer

Service

Aula Serbaguna

tersebut dapat didekatkan. Aula serbaguna ini juga dapat digunakan oleh staff untuk melakukan apel pagi sebelum kegiatan utama dilaksanakan.

Pada fasilitas Taman makam Vertikal ini terdapat kegiatan Dinas Pertamanan dan Dinas Pemakaman. Ruang ruang pada masing masing dinas perlu didekatkan pada satu area tersendiri tanpa suatu partisi masiv agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan antar seksi dapat berkoordinasi dengan mudah. Pada tiap seksi terdapat staff dan kepala seksi, keduanya ditempatkan pada area yang sama agar kinerja staff dapat senantiasa terpantau dan kinerja dapat lebih efektif. Begitu pula dengan ruang kepala dinas yang didekatkan dengan ruang ruang seksi tanpa suatu partisi masiv agar kinerja akan senantiasa terpantau dan berjalan maksimal. Pada Dinas Pemakaman ruang ruang yang didekatkan pada satu area antara lain R. Ka. Suku Dinas Pemakaman, R. Seksi Sarana dan Prasarana Pemakaman, R. Seksi Angkutan dan Perawatan Jenazah, R. Seksi Taman dan Pemakaman Umum. Sedangkan pada Dinas Pertamanan ruang ruang yang didekatkan pada satu area antara lain R. Ka. Suku Dinas Pertamanan, R. Seksi Perencanaan Taman, R. Seksi

Bagan 4.8 Analisis Pola Perletakan Ruang Bersifat Dinas

Langsung

Tak Langsung

R. Ka. Su.

Dinas Pemakama

R. Seksi Sarana dan Prasarana pemakama n

R. Seksi Angkutan dan

Perawatan

Jenazah

R. Seksi

Taman

dan Pemakam an Umum

R. Ka. Su.

Dinas Pertamana

R. Seksi Perencanaa

n Taman

R. Seksi Taman

R. Seksi Jalur Hijau

R. Bina Peran Serta Masyaraka

R. Meeting

R. Diskusi

Kecil

Pantry

Taman, R. Seksi Jalur Hijau, R. Seksi Bina Peran Serta Masyarakat. Dari kedua Kegiatan Dinas tersebut perlu ruang ruang pendukung untuk keperluan koordinasi massal maka perlu didekatkan dengan R. Meeting dan R. Diskusi Kecil. Semua kegiatan staff juga perlu di dukung dengan layanan office boy yang berpusat pada ruang pantry.

Perletakan masing masing kelompok ruang berdasarkan kesamaan tersebut perlu diatur berdasarkan pelayanan kepada pengunjung. Area komersil dan area pelayanan publik merupakan area yang langsung berhubungan dengan publik sehingga memiliki hubungan secara tidak langsung walaupun berada pada tempat yang berjauhan. Area dinas dan area pelayanan memiliki kedekatan dalam hal administratif sehingga kedua area ini didekatkan. Area kremasi juga memiliki sifat komersil dan lebih banyak berhubungan dengan publik sehingga area ini didekatkan dengan area komersil. Sedangkan area maintain merupakan area yang berhubungan tak langsung pada seluruh fasilitas walau berada pada tempat yang berjauhan dengan area lain, area ini ditempatkan di dekat area memiliki peralatan yang lebih banyak agar proses maintain dapat berlangsung dengan efektif yaitu didekatkan di area komersil dan area kremasi. Sedangkan area makam melingkupi area yang lain.

3. Besaran Ruang

Besaran ruang pada fasilitas Taman Makam Vertikal ditentukan dengan beberapa dasar pertimbangan sebagai berikut:

a. Perhitungan standard ( literatur)

Bagan 4.9 Analisis Pola Perletakan Area Peruangan dengan Kesamaan Sifat

Langsung

Tak Langsung

Area Taman

Area Kremasi

Area Komersil

Area Maintai

Area Pelayanan

Publik

Area Dinas

1) Architects data, Ernerst Neufert (NAD)

2) Time Saver Standart for Building Type, Joseph de Chiara & John

Callender ( TSS)

b. Perhitungan studi ruang (PHS) , yaitu penghitungan luasan kebutuhan ruang dengan pertimbangan sebagai berikut :

1) Kapasitas pemakai

2) Peralatan pendukung

3) Flow,dengan ketentuan

a) 5%-10%

= standart minimum

b) 20%

= kebutuhan keleluasaan sirkulasi

c) 30%

= tuntutan kenyamanan fisik

d)

= tuntutan kenyamanan psikologis

e) 50%

= tuntutan spesifik kegiatan

f) 70%-100% = keterkaitan banyaknya kegiatan

c. Asumsi Hasil Studi (SB)

1) Studi kasus/ Studi banding

2) Survey/ studi lapangan

No Ruang

Ukuran (m 2 )

1 Taman Makam

2260makam Kebutuhan makam tiap tahun

Jakarta Pusat = (435 (kematian/th) : 5 (jumlah TPU)) + Alokasi quota luar Jakarta Pusat 30% = 87 + 26 = 113 makam/th

Tulang manusia normal menjadi serbuk dalam jangka 20 th, estimasi makam > selama 20th Estimasi jumlah makam 20th = 20 x 113 = 2260 makam Tiap petak makam

= 2mx1m= 2m 2

13.560 m 2

Tabel 4.1 Perhitungan Besaran Ruang

use

reuse

10th

10th

next

= 4.520 m 2 + 9.040 m 2 = 13.560 m 2

= (4,5m 2 x 4) + flow 50%

=18m 2 + 9m 2 = 27 m 2

27 m 2 3 Administrasi

NAD

8orang

= (4,5m 2 x 8)+Flow 50%

= 36m 2 + 18 m 2 = 54 m 2

54m 2 4 Customer

= (4,5m 2 x 6) + flow 50%

=27m 2 + 13,5m 2 = 40,5 m 2

40,5 m 2 5 Hall

PHS

20orang

= (1,25x1,25) x 20 +Flow 50%

= 45m 2 + 22,5m 2 = 67,5m 2

67,5m 2 6 R. Tunggu

PHS

20orang

= (1,25x1,25) x 20 +Flow 50%

= 45m 2 + 22,5m 2 = 67,5m 2

67,5m 2 7 R. Ka. Suku

Dinas Pemakaman

NAD

1 orang

= (13,4m 2 ) + Flow 80%

= 24,12m 2

24,12m 2

8 R. Ka. Suku Dinas Pertamanan

NAD

1 orang

= (13,4m 2 ) + Flow 80%

= 24,12m 2

24,12m 2

9 R. Ka. Tata Usaha

PHS

1 orang

= (9,3m 2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m 2 10 R. Tata Usaha

PHS

25 orang

= (4,5m 2 x 25m 2 )+ flow 60%

= 112,5 m 2 + 67,5 m 2 =168,75m 2

180 m 2

11 R. Ka. Seksi Sarana dan Prasarana Pemakaman

NAD

1 orang

= (9,3m 2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m 2

12 R. Seksi Sarana dan Prasarana Pemakaman

PHS

18 orang

= (4,5m 2 x 18m 2 )+ flow 50%

= 81m 2 + 40,5m 2

= 121,5m 2

121,5m 2

13 R. Ka. Seksi Angkutan dan Perawatan Jenazah

NAD

1 orang

= (9,3m 2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m 2

14 R. Seksi Angkutan dan Perawatan Jenazah

PHS

17 orang

= (4,5m 2 x 17m 2 )+ flow 50%

= 76,5m 2 + 38,25m 2

= 114,75 m 5

114,75 m 5

15 R. Ka. Seksi Taman Pemakaman Umum

NAD

1 orang

= (9,3m 2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m 2

16 R. Seksi Taman Pemakaman Umum

PHS

36 orang

=(4,5m 2 x 36m 2 )+ flow 50%

= 162m 2 + 81m 2

= 243m 2

243m 2

17 R. Ka. Seksi Perencanaan

= (9,3m 2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m 2

18 R. Seksi Perencanaan Taman

PHS

12 orang

=(4,5m 2 x 12m 2 )+ flow 50%

= 54 m 2 + 27m 2 = 81m 2

81m 2

19 R. Ka. Seksi Taman

NAD

1 orang

= (9,3m 2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m 2 20 R. Seksi Taman

PHS

12 orang

=(4,5m 2 x 12m 2 )+ flow 50%

= 54 m 2 + 27m 2 = 81m 2

81m 2

22 R. Seksi Jalur Hijau

PHS

12 orang

=(4,5m 2 x 12m 2 )+ flow 50%

= 54 m 2 + 27m 2 = 81m 2

81m 2 23 R. Ka. Seksi

Bina Peran Serta Masyarakat

NAD

1 orang

= (9,3m 2 ) + flow 60%

= 14,88 m 2

14,88 m 2

24 R. Seksi Bina Peran Serta Masyarakat

PHS

12 orang

=(4,5m 2 x 12m 2 )+ flow 50%

= 54 m 2 + 27m 2 = 81m 2

81m 2

25 R. Kepala Krematorium

NAD

1 orang

= (9,3m 2 ) + flow 60% = 14,88 m

14,88 m 2 26 R.

Pemulasaraan Jenazah

PHS

5Jenazah

= ((2mx1m)x5) + Flow 50%

= 10m 2 +5m 2 = 15 m 2

15 m 2

27 R. Penyimpanan Jenazah

PHS

10 Jenazah

= ((2mx1m)x10) + Flow 50%

= 20m 2 + 10m 2 = 30m 2

30m 2 28 R. Pembakaran

PHS

3 Oven Kremasi

= (1,5mx2,5m)3 + Flow 80% = 11,25m 2 +9m 2 = 20,25m 2

20,25m 2 29 R. Pengelolaan

Abu Jenazah

PHS

3 Orang

= ((4,5m 2 x 3) + mesin giling (1,5mx0,8m) )+ Flow 50%

= 14,7m 2 + 7,35m 2 = 22,05m 2

22,05m 2

30 R. Penyimpanan Abu Jenazah

= (0,8m x 0,8mx100)+Flow100%

= 64m 2 + 64m 2 = 128m 2

128m 2

31 R. Latihan Pemulasaraan Jenazah

PHS

2model Latihan

12 orang

= ((2mx1m)x2 + (1,5x1,5)12) + Flow 50%

= (4m 2 +27 m 2 )+ 50%

= 31 m 2 + 15,5m 2 = 46,5 m 2

= (4mx4m)x 4 + flow 50%

= 64m 2 + 32m 2 = 96m 2

96m 2

33 R. Kepala. Toko

NAD

1 orang

= (9,3m 2 ) + flow 60% = 14,88 m

14,88 m 2 34 Toko

Kebutuhan Pemakaman

SB

4 orang

= (6mx5m) = 30m 2 30m 2

35 Kasir Toko

NAD

2orang

= (4,5m 2 x 2) + flow 50%

= 9m 2 + 4,5m 2 = 13,5 m 2

13,5 m 2 36 R. Meeting

NAD

40orang

= (2 m 2 x 40) + flow 50%

=80m 2 + 40m 2 = 120 m 2

120 m 2 37 R. Diskusi Kecil

NAD

6 orang

= (2m 2 x 6) +flow 50%

= 12m 2 +6m 2 = 18m 2

18m 2 38 Aula Serbaguna

PHS

50orang

= (2m 2 x 50) +Flow 40%

= 100 m 2 + 40 m 2 =140m 2

140m 2 39 Pantry

NAD

6orang

= (2m 2 x6) + Flow 50%

= 12m 2 + 6m 2 = 18 m 2

18 m 2 40 Kafetaria

NAD

60orang

= (2,20 x 2,42m)15 + Flow 50% = 79,86m 2 + 39,93m 2 = 119,76

5 orang koki

Pelayanan 60pelanggan = 30m 2 30m 2 42 Kasir Kafetaria

NAD

2orang

= (4,5m 2 x 2) + flow 50%

=9m 2 + 4,5m 2 = 13,5 m 2

13,5 m 2 43 R. Keamanan

dan CCTV

PHS

10 orang

= (4,5m 2 x10)+flow 50%

= 45m 2+ + 22,5m 2

67,5m 2

41,25m 2

45 R. Terminal Listrik

PHS

8 orang

= (4,5m 2 x8)+3(3mx1m)+ (2,5mx2m) +(4mx1m)+flow 50%

46 R. Mekanik

PHS

14orang

= (4,5m 2 x14)+flow 50%

= 63m 2 + 31,5m 2 = 81 m 2

= ((30(0,6mx1,2m)) + Flow 50%) + 2((10(0,6mx1,2m)) +Flow 50%)

= 21,6m 2 + 10,8m 2 + 21,6 m 2 =

54m 2

54m 2

48 Kamar Mandi

PHS

16 Spot

= 16(2m x 2m) = 64m 2

64m 2 49 Parkir

PHS

100 mobil

200motor 300 sepeda

=(((2,5mx5m)100) + ((1mx2,25m)200) + ((1mx2m)300)) )+ Flow 100%

= 1250m 2 + 450m 2 + 600m 2 +

2300m 2 = 4600m 2

4600m 2

Total luasan ruang yang dibutuhkan : 20.859,60 m 2